Ramadan 2025

Berkah Ramadan Meski Setahun Sekali, Penjual Takjil di Sukahati Bogor Tak Pernah Sepi Pembeli

Selama bulan suci Ramadhan, di sepanjang pinggiran Jalan Raya Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor berbeda dari biasanya.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
PENJUAL TAKJIL - Neneng (42) penjual takjil di Jalan Raya Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (18/3/2025). (Muamarrudin Irfani) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Selama bulan suci Ramadan, di sepanjang pinggiran Jalan Raya Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor berbeda dari biasanya.

Pasalnya, kawasan tersebut menjadi sentra penjualan takjil yang menjajakan aneka menu untuk sajian berbuka puasa.

Kawasan tersebut pun seolah tak ada sepinya, setiap harinya oleh masyarakat yang melintas maupun yang sengaja mencari makanan di tempat tersebut.

Para pedagang yang menjajakan dagangannya di bawah tenda itupun nampak begitu sibuk melayani pembeli menjelang waktu berbuka.

Seperti halnya Neneng (42) yang setiap tahunnya di bulan suci Ramadan selalu menjual aneka takjil

Neneng mengaku sudah berjualan takjil di tempat tersebut sudah belasan tahun.

"Tiap hari nasi uduk, kalau puasa gorengan aja sama takjil," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (18/3/2025).

Selain karena beralih dari penjual nasi uduk, Neneng mengaku menjual takjil di lokasi tersebut sebagai sampingan dari usahanya menjaga warung yang berada di belakang tendanya.

Setiap harinya Neneng menyediakan menu berbuka seperti gorengan dan juga lontong yang menjadi salah satu hidangan wajib saat berbuka puasa.

Aneka gorengan hingga lontong itu diproduksi olehnya sendiri dengan jumlah mencapai ratusan yang dijajakan di atas meja di pinggir jalan.

Selain itu, ia juga menjual takjil seperti bubur sumsum dan kolak biji salak yang dititipkan oleh seseorang.

Nantinya keuntungan dari menu yang dititipkan tersebut akan dilakukan bagi hasil olehnya atau disetorkan kepada orang yang menitipkan.

"(Titipan) Karena engga sempet bikin, dulu mah dibantuin anak, sekarang udah pada kerja, saya sendirian engga kepegang," terangnya.

Neneng mengungkapkan, berjualan takjil di lokasi tersebut cukup menjanjikan walaupun hanya setahun sekali.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved