Permintaan THR Ditolak Sekolah, 2 Anggota LSM Malah Bacok Satpam, Warganet: Gunanya Apa Sih?

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dua satpam SMKN 9 Kabupaten Tangerang dibacok saat menjalankan tugas.

Karyono dan Sunarto dibacok dua anggota LSM Gerhana Indonesia.

Kejadian ini berlangsung di halaman sekolah.

Kini Karyono dan Sunarto mendapatkan perawatan usai luka serius yang diderita.

Peristiwa pilu itu berawal dari permintaan THR LSM yang ditolak pihak sekolah.

Saat ini, kedua pelaku masih buron, dan polisi terus melakukan pencarian untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai ketentuan.

Sementara itu, korban Karyono, yang juga merupakan Ketua RT dan anggota PSHT Ranting Solear, mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat yang mengecam aksi tersebut.

Usai peristiwa tersebut, Ketua Umum LSM Gerhana Indonesia, Inuar Ependi alias Gumay muncul ke publik.

Dia meminta maaf atas aksi brutal anggotanya.

Baca juga: Tegas Dedi Mulyadi Dengar Kepsek Kerap Diperas Oknum LSM dan Wartawan, Punya Cara Agar Pelaku Kapok

Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak sesuai SOP organisasi dan dilakukan tanpa sepengetahuannya. 

Gumay juga menyatakan bahwa pihaknya bertanggung jawab penuh dan telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menindaklanjuti kasus ini.

"Saya Ketua Umum LSM Gerhana Indonesia mengucapkan mohon maaf sebesar-besarnya kepada korban Bapak Karyo dan teman-teman PSHT seluruh Indonesia," ujarnya dikutip TribunnewsBogor.com dari akun medsos VolenteerNetizen, Jumat (21/3/2025).

"Saya selaku ketua umum meminta maaf karena mereka bertindak di luar SOP kami," tambahnya.

Komentar warganet

Sementara itu, sejumlah warganet langsung bereaksi atas aksi brutal oknum LSM.

Sebagian besar publik mengecam aksi brutal oknum LSM.

Baca juga: Kapolres Bogor Ultimatum Ormas Tak Boleh Minta THR: Kalau Melawan Saya Beri Tindakan Tegas

Ada juga publik yang mempertanyakan fungsi LSM.

"Guna ormas apa sih di Indonesia?," tulis uchan_.

"Menjalankan tugas tidak sesuai SOP kami, katanya; berarti emang minta THR yak? kerja kagak minta THR," tulis wendiadr.