MOTIF TNI Tembak 3 Polisi yang Gerebek Judi Sabung Ayam, Peltu Lubis Beri Senjata ke Kopda Basar ?
Motif TNI Tembak Polisi yang Gerebek Judi Sabung Ayam, Peltu Lubis Beri Kopda Basar Senjata ?
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Peltu Yohanes Lubis dicurigai menjadi pemasok senjata yang dipakai Kopda Basarsyah menghabisi nyawa tiga polisi di arena judi sabung ayam.
Pasalnya hingga kini belum ditemukan keterkaitan antara Peltu Lubis dengan Kopda Basarsyah dalam kasus judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.
Kopda Basarsyah menghabisi nyawa Kapolsek Negara Bati AKP Anumerta Lusiyanto, Bintara Polsek Negara Batin Bripka Petrus Apriyanto, dan Bintara Sat Reskrim Polres Way Kanan Bripda M Ghalib Surya Ganta.
Ketiganya ditembak saat sedang melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam.
Pakar hukum pidana dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Hibnu Nugroho, menduga senjata yang digunakan Kopka Basarsyah untuk menembak tiga polisi saat pembubaran judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, milik rekannya yaitu Peltu Lubis.
Hibnu mengatakan hal tersebut berdasarkan analisisnya bahwa Kopka Basarsyah tidak mungkin melakukan penembakan tanpa adanya alasan.
Sehingga, dia mendorong agar penyidik dari TNI dan Polda Lampung melakukan penyelidikan mendalam terkait hal tersebut.
Ia juga menuturkan analisisnya itu muncul berdasarkan pasal berbeda yang disangkakan terhadap kedua tersangka.
Sebagai informasi, Kopka Basarsyah dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana juncto Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan/atau UU Darurat tentang kepemilikan senjata.
Sementara, Peltu Lubis disangkakan Pasal 303 tentang Perjudian.
"TNI kan (menetapkan) hanya pelakunya kan (Kopka) B sedangkan Peltu Y (Lubis), penyediaan senjata. Pertanyaannya, hubungan hukum apa yang terjadi antara B dan Y kalau dipisahkan sebagai kepemilikan senjata."
"Ini saya kira perlu didalami. Karena paling tidak, ada suatu hubungan antara Kopka B dan Peltu Y, ini suatu rangkaian kalau bisa dikatakan turut serta, ada suatu kesamaan (terkait) kepemilikan senjata," katanya dalam program Kompas Petang dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (26/3/2025).
Senjata Kopda Basarsyah Janggal
Ws Danpuspom TNI Mayor Jenderal TNI Eka Wijaya Permana belum bisa memastikan motif Kopda Basarsyah menembak 3 polisi.
"Kami belum bisa jawab karena masih mendalami, biarlah kami melakukan pekerjaan kami," tegas Jenderal TNI Eka Wijaya Permana.
Ia mengungkap mendapat temuan aneh dalam senjata api yang dipakai Kopda Basarsyah menembak tiga polisi.
"Hasil dari pemeriksaan Denpal yang nantinya senjata api ini akan kami cek dalam forensik atau Pindad karena di sini senjata api yang diperiksa Denpal ini senjata campuran sparepartnya," kata Mayor Jenderal TNI Eka Wijaya Permana.
Baca juga: Penampakan Senjata Laras Panjang Kopda B Penembak 3 Polisi di Lampung, Anak Kapolsek Nangis Histeris
Ia merinci, kejanggalan terdapat dari laras senjata dan sejumlah sparepart lain.
"Larasnya adalah FNC tetapi yang lain SS1, jadi campuran. Sehingga patut diduga senjata ini rakitan, karena tidak standar pabrik," katanya.
Demi mengungkap lebih jelas, senjata itu akan diperiksa di laboratorium forensik dan uji balistik di Pindad.
Peltu Lubis Sogok Kapolsek
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Mohammad Choirul Anam, mengungkapkan bahwa Peltu Lubis pernah berupaya menyuap Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, setelah mendapat teguran terkait praktik judi sabung ayam.
Menurut Anam, suap tersebut dilakukan agar AKP Lusiyanto tidak lagi mengusik aktivitas judi sabung ayam yang diduga dikelola oleh Peltu Lubis bersama rekannya, Kopka Basarsyah.
"Jadi, upaya Kapolsek ini untuk mengingatkan Peltu Lubis agar menghentikan judi sabung ayam sudah dilakukan berulang kali sejak lama. Namun, ketika diingatkan, mereka malah berusaha menyuap, dan tegas ditolak oleh AKP Lusiyanto," ujar Anam, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca juga: GAYA Hedon Peltu Lubis Pamer Terios, Kapolsek Nyicil Xenia Bekas Tanpa Uang Sogokan Judi Sabung Ayam
Anam mengakui bahwa pihaknya awalnya ragu terhadap informasi bahwa AKP Lusiyanto benar-benar menolak suap tersebut.
Untuk memastikan, ia langsung melakukan pengecekan ke rumah AKP Lusiyanto.
Dari hasil pengecekan itu, Anam menyimpulkan bahwa AKP Lusiyanto memang tidak menerima suap dan tidak terlibat dalam bisnis judi sabung ayam.
Hal ini terlihat dari kondisi rumahnya yang sederhana, berbeda jauh dengan beberapa rumah lain di lokasi tersebut yang diduga berhubungan dengan Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah.
"Awalnya kami tidak percaya, masa ditolak? Tapi, ketika dicek, rumahnya sangat sederhana. Sementara itu, ada rumah-rumah lain di lokasi yang memiliki keterkaitan dengan dua oknum tersebut," kata Anam.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
TNI Tembak Polisi
judi sabung ayam
Peltu Lubis
Kopda Basarsyah
AKP Anumerta Lusiyanto
Way Kanan
Lampung
Nasib Tragis Mahasiswi Sembunyikan Kehamilan, Tewas Usai Nekat Melahirkan Sendiri di Kamar Kos |
![]() |
---|
Sosok Bima Yudho Dulu Viral Kritik Pemerintah, Kini Dicaci Karena Akui Dirinya Penyuka Sesama Jenis |
![]() |
---|
Cerita Pembunuhan Berbuntut Pembakaran Rumah Kepala Kampung di Lampung, Beda Versi Warga dan Polisi |
![]() |
---|
Pilu Bocah Kakak Beradik Ditemukan Tewas Mengenaskan di Tepi Jurang, Diduga Dibunuh Sosok Misterius |
![]() |
---|
Sosok Bupati Singgung Nama Dedi Mulyadi Saat Blusukan, Ogah Bersihkan Gorong-gorong: Malu Kamu Nanti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.