Gempa Bumi Kembar Magnitudo 7,7 dan 6,4 Guncang Myanmar, Analisis BMKG: Timbulkan Kerusakan Berat
Gempa bumi kembar dengan magnitudo 7,7 dan 6,4 mengguncang wilayah Myanmar, Jumat (28/3/2025) siang waktu setempat. Guncangan terasa hingga Thailand.
Penulis: Tiara A. Rizki | Editor: Tiara A. Rizki
Dalam video, terlihat para pekerja konstruksi melarikan diri dari lokasi kejadian saat gedung runtuh dalam hitungan detik dan mengepulkan awan debu ke atas.
Gedung yang tampaknya masih dalam proses pembangunan itu pun hancur menjadi puing-puing.
Satu orang tewas dan 50 lainnya terluka akibat keruntuhan itu, kata otoritas Thailand.
Ada laporan tentang 43 pekerja konstruksi yang terjebak di bawah reruntuhan gedung 30 lantai yang belum selesai dibangun yang runtuh di daerah Chatuchak, Bangkok ini.
Beberapa layanan metro dan kereta ringan dihentikan sementara di Bangkok.
Sementara itu, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra mengumumkan keadaan darurat di negaranya.

Kesaksian Warga di Yangon, Myanmar
Kepada CNN, dua warga Yangon mengungkapkan kesaksian mereka atas gempa besar dengan magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar.
“Orang-orang di sebelah saya semua ketakutan setengah mati, saya juga,” kata Wang, yang berada di lantai 20 sebuah gedung ketika gempa terjadi.
“Gempa terasa sangat kuat, dan berlangsung sangat lama,” kata Wang, yang tidak mau menyebutkan nama depannya.
Sementara itu, Wang Zirui, yang sedang bekerja di depan komputernya ketika gempa mulai terjadi, awalnya mengira dirinya hanya merasa pusing sebelum menyadari bahwa itu adalah gempa bumi.
“Banyak dari kami yang ketakutan oleh gempa itu!” kata Wang Zirui.
Gempa bumi sebelumnya di Myanmar
Gempa bumi relatif umum terjadi di Myanmar.
Tercatat, ada enam gempa kuat magnitudo 7,0 atau lebih yang terjadi antara tahun 1930 dan 1956 di dekat Sesar Sagaing, yang membentang dari utara ke selatan melalui bagian tengah negara tersebut, menurut USGS.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.