TERJEBAK Macet 14 Jam di Jalur Pantura, Pemudik Asal Bekasi Pasrah, Kendaraan Mengular Seperti Semut
Curhatan pemudik terjebak di Jalur Pantura, Kota Cirebon hingga 14 jam. Baru sampai Indramayu dari Bekasi.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Curhatan pemudik terjebak di Jalur Pantura, Kota Cirebon hingga 14 jam.
Sudah terjebak macet selama 14 jam, pemudik asal Bekasi itu bahkan baru sampai di Indramayu.
Padahal dirinya hendak mudik ke Purbalingga, Jawa Tengah.
Kemacetan panjang di Jalur Pantura ini terjadi di H-3 Lebaran, Jumat (28/3/2025).
Dikutip dari TribunJabar, Jumat, ribuan kendaraan khususnya roda dua, melintas di Simpang Empat Pemuda.
Mereka secara bergerombol dan beriringan melaju bersamaan bak semut yang berjalan berurutan.
Kendati padat, kecepatan rata-rata motor mereka bisa mencapai 40-50 kilometer per jam.
Kepadatan makin terasa ketika para pemudik berhenti di lampu lalu lintas.
Kendaraan mengular hingga mencapai ratusan meter.
Bastian (32), salah satu pemudik tujuan Purbalingga, Jawa Tengah, mengungkapkan, arus lalu lintas dari Bekasi hingga Cirebon memang dirasakannya mulai makin padat oleh pemudik.
"Dari Bekasi ke Purbalingga, Jawa Tengah, berangkat dari Bekasi Jam 22.00 WIB, kena macet di Karawang, lumayan panjang juga sih," ujar Edwin saat melintas di simpang empat pemuda, Jumat (28/3/2025).
Ia mengatakan, biasanya dari Bekasi menuju Purbalingga, hanya memerlukan waktu tempuh sekitar tujuh jam.
Namun saat ini, sudah hampir 14 jam ia baru sampai wilayah Indramayu.
"Pemudik sudah mulai banyak, biasanya sampai Purbalingga itu sekitar tujuh jam, kalau sekarang hampir 14 jam baru sampai Indramayu," ucapnya.
Sementara, dari data Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon, hingga pukul 05.00 WIB tercatat kendaraan yang melintas di Jalur Arteri Cirebon dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah sekitar 25 ribu kendaraan, terdata sejak pukul 00.00 WIB.
"Kendaraan dari arah Jakarta menuju Jawa Jawa Tengah sampai saat ini pukul 05.00 WIB diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 25.594, didominasi oleh kendaraan roda dua yaitu sekitar jumlahnya 24 ribu dan kendaraan pribadi sekitar 700-an ," jelas Petugas Traffic Control (TC) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon, Asep Sudrajat.
Meski mengalami peningkatan volume kendaraan, Asep mengatakan, kondisi arus lalu lintas di Jalur Arteri Kota Cirebon masih ramai lancar.
Baca juga: CURHAT Pemudik Terjebak Macet 12 Jam di Tol Cipali, Sekeluarga Terpaksa Buka Puasa di Pinggir Jalan
"Kondisi arus lalu lintas masih ramai lancar, kecepatan antara 40 kilometer per jam sampai 50 kilometer per jam, masih tergolong ramai lancar," katanya.
Sementara, imbas dari diberlakukannya sistem one way di ruas jalan Tol mulai dari KM 72 Tol Cipali Hingga KM 414 GT Kalikangkung, arus lalu lintas di Jalur Arteri dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta mengalami peningkatan.
"Sesuai prediksi keramaian kendaraan memang terjadi pada hari ini sampai malam nanti," katanya.
One Way Nasional
Skema rekayasa lalu lintas (lalin) one way atau satu arah mulai diberlakukan dari Km 70 Tol Cikampek Utama sampai Km 414 Tol Kalikangkung mulai Jumat (28/3/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.
Skema one way ini dibuka secara seremonial oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Ahmad Dofiri di Gerbang Tol Cikampek Utama.
"Saya melihat bahwa sepertinya dengan rekayasa one way nasional berarti parameter yang ditetapkan oleh Kepolisian maupun Jasa Marga sudah melewati, sehingga diberlakukan one way nasional," kata Dudy, dikutip dari tayangan Kompas TV.
Menurutnya, penerapan one way nasional dilakukan berdasarkan pertimbangan volume arus lalu lintas di jalan tol.
"Jadi setiap rekayasa lalu lintas itu punya parameter. Jadi parameter ini untuk jalan tol ditetapkan oleh Jasa Marga dan Kepolisian," ungkap dia.
Di saat yang sama, Dofiri menjelaskan pemberlakuan one way ini karena parameter kendaraan sudah melewati batas yang ditetapkan.
Dia menyebut penerapan skema rekayasa lalu lintas bergantung pada situasi volume kendaraan di lapangan.
"Jadi hari ini kita kembali melakukan untuk one way satu arah," tegas dia.
Diketahui, sejak kemarin, Korlantas Polri sudah menerapkan skema lawan arus dan one way lokal di sepanjang jalan Tol Trans Jawa karena adanya kenaikan arus kendaraan.
Terkait skema contraflow, diberlakukan di ruas jalan Tol Cikampek, tepatnya Km 47 sampai Km 70 sejak semalam.
Sementara skema one way awalnya diberlakukan pada Km 70 Tol Cikampek sampai Km 288 Tol Cipali secara lokal di area itu saja.
Namun, one way lokal tersebut diperpanjang hingga Km 210 Tol Palikanci karena arus kendaraan terus bertambah.
"Kami lakukan one way lokal dari kilometer 70 ke 188. Selama 2 jam kami pantau arus, bangkitan arus cukup lagi. Sehingga one way yang kedua kami berlakukan one way lokal dari kilometer 70 sampai 188 dan saat ini kami perpanjang sampai ke 210," ungkap Kepala Korlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho, Kamis kemarin.
Agus menyebut situasi arus mudik pada Kamis kemarin cukup terkendali meski sudah ada kenaikan arus kendaraan di jalan Tol Trans Jawa.
Selain itu, menurutnya, tidak ada kejadian menonjol terkait arus mudik hingga kemarin.
"Dan kami juga sudah koordinasi dengan jajaran, khususnya jalur arteri. Jalur arteri kita kelola dengan baik. Di sana banyak pos, situasinya juga masih terkendali," ungkap dia.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Nasib Miris Terpidana Kasus Vina Cirebon Usai PK Ditolak MA, Kondisi Sudirman Memprihatinkan |
![]() |
---|
Mirip Kasus Pegawai BPS, Wanita di Indramayu Dikuras Rekeningnya Sebelum Ditemukan Tewas Mengenaskan |
![]() |
---|
Misteri Kematian Wanita di Indramayu, Polisi Kini Buru Bripda Alvian Maulana Sinaga |
![]() |
---|
Sering Macet Parah di Jam Sibuk, Simpang RSUD Kota Bogor Disorot Warga, Minta Dishub Jaga |
![]() |
---|
Kakek Viral Gugat Cucu ke Pengadilan Akhirnya Buka Suara, Ternyata Bukan Cuma Perkara Rumah Warisan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.