Idul Fitri 2025

Tips Aman Mudik Lebaran 2025: Waspadai Microsleep Saat Berkendara Jarak Jauh, Kenali Tanda-tandanya

Bagi pengendara sepeda motor maupun mobil, salah satu hal yang patut diwaspadai adalah potensi terjadinya microsleep saat mudik Lebaran 2025.

Editor: Tiara A. Rizki
Freepik
WASPADA MICROSLEEP - Ilustrasi menyetir dengan kondisi lelah dapat memicu microsleep. Tips aman mudik Lebaran 2025: waspadai microsleep saat berkendara jarak jauh, kenali tanda-tanda dan cara mengatasinya. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tips aman mudik Lebaran 2025: waspadai microsleep saat berkendara jarak jauh, kenali tanda-tanda dan cara mengatasinya.

Idul Fitri 2025/1446 H sudah di depan mata, banyak masyarakat yang sudah memulai perjalanan mudik ke kampung halaman.

Bagi driver atau pengendara, baik sepeda motor maupun mobil, salah satu hal yang patut diwaspadai adalah potensi terjadinya microsleep.

Microsleep atau tidur singkat yang terjadi hanya sepersekian detik atau beberapa detik saat mengemudi tentu sangat berbahaya.

Oleh karena itu, pengemudi harus mempersiapkan fisik, sama seperti mempersiapkan kondisi kendaraan dengan baik.

Lantas, apa itu microsleep, dan apa saja tanda serta cara mengatasinya?

Penjelasan Microsleep dari Dosen UM Surabaya

Dosen Disaster dan Emergency Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Agung Wijaya, mengingatkan pentingnya mengenali bahaya microsleep, salah satu faktor penyebab kecelakaan lalu lintas.

"Microsleep adalah kondisi di mana seseorang mengalami kantuk ekstrem dan tiba-tiba tertidur dalam hitungan detik tanpa sadar. Kondisi ini sangat berbahaya, terutama bagi pengemudi kendaraan, karena bisa terjadi meskipun mata masih terbuka," ujar Agung, Selasa (25/3/2025).

Microsleep dapat terjadi berulang meskipun seseorang sudah beristirahat sejenak.

Beberapa tanda-tandanya antara lain pandangan kosong terutama di jalan lengang atau tol, respon lambat terhadap kondisi sekitar, serta tidak mengingat beberapa menit terakhir perjalanan.

Selain itu, tubuh dapat tersentak tiba-tiba atau mengalami hypnic jerk, mata terasa perih, kemudi terasa tidak stabil, kendaraan berjalan zig-zag atau condong ke satu sisi, serta kecepatan kendaraan yang tidak stabil.

Untuk mencegah microsleep, pengemudi perlu memastikan tubuh dalam kondisi prima sebelum berkendara.

Tidur cukup sebelum perjalanan dan konsumsi makanan bernutrisi sangat dianjurkan.

Selain itu, sebisa mungkin hindari berkendara saat merasa lelah atau sakit.

"Jika pengemudi sudah mulai merasa kantuk atau tidak fokus, sebaiknya segera mencari tempat aman untuk beristirahat. Jangan memaksakan diri untuk terus mengemudi, karena risikonya sangat besar," tegas Agung.

Baca juga: Siap Mudik? Ini 8 Oleh-oleh Khas Bogor yang Populer untuk Keluarga di Kampung Halaman

Baca juga: Catat Daftar Nomor Telepon Penting Mudik Lebaran 2025: Kontak Jalan Tol hingga Penyelamatan

Baca juga: Jadwal dan Besaran Diskon Tarif Jalan Tol Trans Jawa di Masa Mudik Lebaran 2025

microsleep tired and driving
WASPADA MICROSLEEP - Ilustrasi menyetir dengan kondisi lelah dapat memicu microsleep.

Riset menunjukkan bahwa istirahat atau tidur sejenak selama 10 menit atau lebih dapat mengurangi risiko kecelakaan akibat kelelahan.

Selain itu, disarankan untuk berhenti dan beristirahat setiap tiga hingga maksimal empat jam saat mengemudi.

Jika mengacu pada Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 90 Ayat (3) menyebutkan bahwa pengemudi kendaraan bermotor umum wajib istirahat selama setengah jam setelah berkendara selama empat jam berturut-turut.

"Ketika mengalami microsleep, sebaiknya segera menuju rest area atau tempat istirahat terdekat. Istirahat selama 20–30 menit dapat membantu tubuh kembali segar," lanjut Agung.

Selain itu, peregangan diperlukan agar otot-otot yang kaku bisa lebih rileks dan sirkulasi darah kembali lancar.

Jika merasa sangat lelah dan mengantuk, tidur selama satu hingga dua jam akan lebih efektif untuk mengembalikan energi.

"Jangan lupa untuk menghindari makanan tinggi karbohidrat dan gula sebelum serta saat perjalanan jauh. Makanan seperti ini dapat menyebabkan lonjakan energi yang cepat tetapi juga membuat tubuh lebih cepat lelah," tambah Agung.

Menurutnya, dengan kondisi tubuh yang prima dan kesadaran akan bahaya microsleep, perjalanan mudik bisa lebih aman dan nyaman hingga sampai ke tujuan. 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Waspadai Microsleep saat Berkendara Jauh untuk Mudik Lebaran 2025, Ini Tanda dan Cara Mengatasinya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved