Sanksi Tegas Ancam Sopir Angkot Puncak Bogor, Uang Rp 1,5 Juta yang Dikasih Dedi Mulyadi Tak Cukup

Sopir angkot yang biasa beroperasi di jalur Puncak Bogor diminta untuk tidak beroperasi selama tujuh hari terhitung saat lebaran 2025.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
SANKSI TEGAS DISHUB - Sopir angkot yang biasa beroperasi di jalur Puncak Bogor diminta untuk tidak beroperasi selama tujuh hari terhitung saat lebaran 2025. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sopir angkot yang biasa beroperasi di jalur Puncak Bogor diminta untuk tidak beroperasi selama tujuh hari terhitung saat lebaran 2025.

Para sopir angkot tersebut pun telah menerima uang Rp 1,5 juta dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi sebagai bentuk ganti rugi selama sepekan.

Namun uang itu dipastikan tak akan cukup jika sopir angkot tetap ngeyel beroperasi saat lebaran.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor akan memberikan tindakan tegas kepada para sopir angkot yang masih beroperasi pada saat lebaran. 

"Dishub Kabupaten Bogor akan memberikan tindakan tegas kepada sopir angkot yang beroperasi di kawasan Puncak, Cisarua pada saat momen lebaran," ujar Kabid Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih dikutip TribunnewsBogor.com, Minggu (30/3/2025).

Tak tanggung-tanggung ancaman sanksi yang dijatuhkan tidak main-main apabila ditemukan pelanggaran.

Menurutnya, Dishub Kabupaten Bogor akan memberikan penindakan dengan catatan pencabutan trayek.

“Kami akan melakukan penindakan itu tapi dengan catatan kami kasih imbauan dulu. Kalau masih melanggar maka akan kami eksekusi langsung," ujar Hengky. 

Untuk memastikan peraturan tersebut berjalan, kata Hengky, Dishub akan menurunkan 25 personelnya ke beberapa titik dalam kurun waktu satu minggu.
“Total ada 715 (angkot) dengan tiga trayek (yang dilarang beroperasi). Trayek Cisarua-Bogor, Bogor-Pasir Muncang, dan Cibedug," ucapnya.

SOPIR ANGKOT - Momen Bupati Bogor Rudy Susmanto serta jajaran Forkopimda berfoto bersama sopir angkot di Mapolres Bogor (istimewa)
SOPIR ANGKOT - Momen Bupati Bogor Rudy Susmanto serta jajaran Forkopimda berfoto bersama sopir angkot di Mapolres Bogor (istimewa) (Dok Polres Bogor)

Instruksi Dedi Mulyadi

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tak ingin ada jatuh korban saat lebaran karena kemacetan di jalur Puncak Bogor.

Mantan Bupati Purwakarta itu kini sibuk menyiapkan sejumlah skema untuk mengantisipasi kemacetan.

Dia menyadari bahwa selama itu salah satu faktor terjadinya kemacetan di jalur Puncak Bogor adalah angkutan kota (angkot).

“Apa sih penyebabnya? Penyebabnya angkutan kota yang suka ngetem di Pasar Cipanas, Cianjur, kemudian di beberapa titik di Kabupaten Bogor sering sekali menjadi pemicu kemacetan," paparnya, Kamis (27/3/2025).

Sebagai langkah konkret, Dedi Mulyadi langsung mengagendakan bertemu sopir angkot.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved