Idul Fitri 2025

Curhat Warga Pamulang Terjebak One Way Berjam-jam, Tak Kapok Wisata ke Puncak Bogor

One way menuju Puncak Bogor dari arah Jakarta diberlakukan pada pagi hari mulai pukul 08.00 WIB karena tingginya volume kendaraan.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Muamaruddin Irfani
ONE WAY DI PUNCAK - Antrean kendaraan di Simpang Gadog, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor menunggu arus lalu lintas menuju Puncak Bogor dibuka, Rabu (2/4/2025). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI - Jalur Puncak Bogor dipadati puluhan ribu kendaraan pada libur Lebaran 2025 ini.

Satlantas Polres Bogor pun menerapkan rekayasa arus lalu lintas sistem satu arah atau one way untuk mengurai kepadatan.

One way menuju Puncak Bogor dari arah Jakarta diberlakukan pada pagi hari mulai pukul 08.00 WIB karena tingginya volume kendaraan.

Kemudian dilanjutkan dengan one way arah sebaliknya yakni dari arah Puncak menuju Jakarta sekitar pukul 11.30 WIB.

Hingga saat ini one way dari atas menuju bawah masih diberlakukan untuk menguras kendaraan yang berada di kawasan Puncak Bogor.

Selama one way ke bawah ini berlangsung, kendaraan roda empat yang akan menuju kawasan Puncak Bogor pun tidak bisa melintas.

Kendaraan yang terkena penyetopan itupun berhenti di sekitaran Simpang Gadog, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor menunggu lalu lintas di buka.

Seorang wisatawan yang terdampak penyetopan, Mae mengaku sudah sekitar dua jam terjebak one way.

Wanita asal Pamulang, Tangerang Selatan itu mengaku tidak mengetahui informasi terkait waktu penerapan one way.

"Berangkat jam 11-an, jalanan sih lancar. Berangkat aja kebetulan mobil saya plat genap ya saya nyantai aja," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Rabu (2/4/2025).

Kendati demikian, ia dan suaminya tetap sabar menunggu arus lalu lintas menuju kawasan Puncak Bogor kembali dibuka.

Mae yang hendak berlibur di salah satu vila di kawasan Puncak Bogor itu mengaku tidak kapok meskipun waktu berliburnya terpotong karena terjebak one way.

Sebab, menurutnya kawasan Puncak Bogor memiliki tempat tersendiri di hatinya sehingga membuatnya ingin selalu kembali.

"Engga (kapok). Ada selalu rasa kangen aja walaupun sering macet tapi udah jadi hal biasa lah," ucapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved