Tak Dapat Kompensasi dari Gubernur Dedi Mulyadi, Sopir Angkot Tetap Angkut Penumpang di Puncak Bogor
Seorang sopir angkot yang tetap beroperasi yakni Dadang mengaku hanya membawa penumpang carteran atau sewa.
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengambil kebijakan meniadakan angkutan kota (Angkot) selama libur lebaran 2025 di jalur Puncak Bogor.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan di jalur Puncak Bogor dengan meliburkan operasional angkot.
Sebagai penggantinya, para sopir angkot diberikan kompensasi senilai Rp1,5 juta untuk menutup penghasilannya selama tidak beroperasi.
Namun rupanya hal tersebut tak berjalan mulus, pasalnya masih terdapat angkot yang terpantau beroperasi di jalur Puncak Bogor.
Meski jumlahnya bisa dibilang sedikit, namun kebijakan tersebut nampaknya dikangkangi oleh oknum sopir angkot.
Seorang sopir angkot yang tetap beroperasi yakni Dadang mengaku hanya membawa penumpang carteran atau sewa.
"Ke Pasar Cisarua, ziarah ke belakang pasar, (nganter) tetangga," ujarnya kepada wartawan di Simpang Gadog, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Rabu (2/4/2025).
Di samping itu, salah satu alasanya tetap beroperasi yaitu karena tidak mendapat kompensasi pengganti libur operasional tersebut.
Ia mengaku tidak menerima kompensasi karena tidak mengetahui prosedur untuk mendapatkannya.
"Kalau seumpamanya yang dapet kebagian. (Saya) Engga, pengen dapet tapi kan engga tau peraturannya," katanya.
Prediksi Cuaca Bogor Kamis 18 September 2025: Hujan Guyur Kota Kabupaten, Awas Petir Dor Dar Gelap |
![]() |
---|
Dukung Pengembangan Energi Berkelanjutan, Bupati Bogor Hadiri IIGCE 2025 di Jakarta |
![]() |
---|
Nyaris Sebabkan Kecelakaan, Pria di Cibinong Bogor Diamuk Massa Karena Membabi Buta |
![]() |
---|
DPRD Kota Bogor Lunasi Biaya Tebus Ijazah Bagi Warga Tidak Mampu, Anggaran sampai Rp7 Miliar |
![]() |
---|
Komisi V DPR RI Minta Penanganan Longsor Underpass Batutulis Percepat, Dedie Rachim: Perlu Kepastian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.