Breaking News
Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Viral di Media Sosial

Keras! Warga Indramayu Ini Sebut Gebrakan Dedi Mulyadi Terlalu Berani, Ucap Sindiran Menohok ke KDM

Viral momen warga Indramayu, Toni RM menyebut gebrakan Dedi Mulyadi terlalu berani. Toni pun mengurai sindiran menohok untuk Gubernur Jabar.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Youtube tv one news dan Instagram @dedimulyadi07
DEDI MULYADI DIKRITIK: Tangkapan layar sosok warga Indramayu, Toni RM (kanan) menyebut gebrakan Dedi Mulyadi (kiri) terlalu berani. Toni pun mengurai sindiran menohok untuk Gubernur Jabar, disadur pada Rabu (9/4/2025). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sosok seorang warga Indramayu belakangan jadi sorotan lantaran menyebut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebagai pemimpin yang terlalu berani dalam menciptakan gebrakan.

Tak cuma itu, warga Indramayu tersebut juga keras menyindir Dedi Mulyadi sebagai sosok yang emosional.

Sosok warga Indramayu yang dimaksud adalah Toni RM.

Dalam program televisi catatan demokrasi kanal tv one news, Toni RM blak-blakan menilai kinerja Dedi Mulyadi yang belakangan tengah viral.

Sebagai warga Indramayu, Toni RM menyebut Dedi Mulyadi adalah sosok yang berani.

"Saya melihat Kang Dedi Mulyadi yang biasa akrab disapa Gubernur Jawa Barat ini gebrakannya memang terlalu berani. Makanya presiden pernah mengatakan ini ngeri-ngeri sedap Gubernur Jawa Barat," ungkap Toni RM dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube tv one news, Rabu (9/4/2025).

Bukan tanpa alasan Toni RM menilai Dedi Mulyadi adalah sosok yang berani.

Pria yang pernah viral setelah jadi pengacara Pegi Setiawan di kasus Vina Cirebon itu menyinggung soal kebijakan Dedi Mulyadi.

Yakni saat Dedi Mulyadi gerak cepat membongkar tempat wisata Hibisc Puncak Bogor yang dituding jadi biang kerok banjir di Bogor.

"Jangan lupa walaupun memang untuk kepentingan penataan sesuatu daerah, tetap Kang Dedi Mulyadi harus tahu akibat kebijakannya itu ada orang-orang yang merasa dirugikan. Dan orang yang dirugikan itu juga warganya. Kalau butuh pelayanan ke Gubernur. Saya berharap Kang Dedi Mulyadi tidak menganggap sebagai musuh orang-orang yang dinilai atau perusahaan yang telah melakukan pelanggaran sehingga langsung ditindak dengan cepat. Pertanyaannya sesuai tema, apakah itu pencitraan atau gebrakan?" ujar Toni RM.

Dalam argumennya itu, Toni pun menyinggung soal pencitraan Dedi.

"Pencitraan itu suatu kesan yang sengaja dibuat agar bercitra positif. Kalau gebrakan tentu. Ini pendapat saya, akan dinamakan pencitraan, kalau gebrakan itu tidak dieksekusi dengan peraturan, jadi hanya disampaikan di media sosial, kemudian diliput media, tapi peraturannya tidak dibuat. Maka saya simpulkan itu pencitraan," kata Toni.

OPEN HOUSE DEDI MULYADI - Dedi Mulyadi ketika mengajak warga jangan sampai tergoda kolak pisang di hari terakhir puasa, Minggu (30/3/2025). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bocornya agendanya saat malam takbiran, salat ied hingga open house.
OPEN HOUSE DEDI MULYADI - Dedi Mulyadi ketika mengajak warga jangan sampai tergoda kolak pisang di hari terakhir puasa, Minggu (30/3/2025). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bocornya agendanya saat malam takbiran, salat ied hingga open house. (@dedimulyadi71)

Harus ada kajian

Lebih lanjut, Toni pun mempertanyakan soal gebrakan yang dilakukan Dedi Mulyadi, apakah sudah sesuai prosedur atau belum.

"Misalnya pembongkaran objek wisata Hibisc di Puncak Bogor, pelarangan study tour, pelarangan seragam, LKS. Pada dasarnya saya setuju, saya sebagai orang hukum, ketika ada suatu pelanggaran memang harus ditindak, akan tetapi tetap harus sesuai prosedur. Contoh pembongkaran apakah sudah sesuai prosedur atau belum," sambungnya.

Menurut Toni, Dedi Mulyadi harusnya melakukan kajian terlebih dahulu jika hendak membuat sebuah peraturan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved