Modus 'Gila' Dokter Predator Cabuli Keluarga Pasien di Bandung, Korban 15 Kali Disuntik Jarum Infus

Kasus pencabulan yang dilakukan oleh seorang dokter pelajar di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung heboh di media sosial.

Editor: Naufal Fauzy
Youtube channel Kompas tv
DOKTER CABULI PASIEN: Tangkapan layar tampang dokter residen RSHS Bandung yang diduga melakukan tindak asusila saat konferensi pers Polda Jabar hari ini, Rabu (9/4/2025). Identitas pelaku dan istrinya belakangan dikuliti netizen di media sosial. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus pencabulan yang dilakukan oleh seorang dokter pelajar di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung heboh di media sosial.

Sebab yang menjadi korban dalam pencabulan ini merupakan keluarga pasien dan hal bejat itu justru di lakukan di rumah sakit.

Pelaku pencabulan ini diketahui merupakan pria bernama PA alias Priguna Anugerah (31) asal Kota Pontianak.

PA merupakan dokter pelajar dari Unpad yang tengah mengambil spesialis anastesi di RSHS Bandung.

Sementara korbannya merupakan wanita keluarga pasien RSHS berinisial FH (21), warga asal Kota Bandung.

Dalam modus operandinya, korban dibuat tak sadar pelaku melakukan perbuatan bejatnya.

"Lokasi kejadian di Gedung MCHC lantai 7 RSHS Bandung," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, Rabu (9/4/2025) dikutip dari Tribun Jabar.

Hendra menyampaikan, pada 18 Maret 2025 sekitar pukul 01.00 WIB, tersangka meminta korban diambil darah dan membawa korban dari ruang IGD ke gedung MCHC lantai 7. 

Pelaku meminta korban tidak ditemani adiknya.

"Sesampainya di Gedung MCHC, tersangka meminta korban mengganti pakaian dengan baju operasi berwarna hijau dan memintanya melepas baju juga celananya. Lalu, pelaku memasukkan jarum ke bagian tangan kiri dan kanan korban sebanyak 15 kali," katanya.

Pelaku pun menghubungkan jarum itu ke selang infus dan pelaku menyuntikkan cairan bening ke selang infus tersebut. 

Beberapa menit kemudian, korban merasakan pusing hingga tak sadarkan diri.

"Setelah sadar si korban diminta mengganti pakaiannya lagi. Lalu, setelah kembali ke ruang IGD, korban baru sadar bahwa saat itu pukul 04.00 WIB," katanya.

"Korban pun bercerita ke ibunya bahwa pelaku mengambil darah dengan 15 kali percobaan dan memasukkan cairan bening ke dalam selang infus yang membuat korban tak sadar, serta ketika buang air kecil, korban merasakan perih di bagian tertentu," ujar Hendra.

Hendra mengatakan bahwa pihaknya sudah minta keterangan dari para saksi dan nanti akan dilanjut meminta keterangan ahli untuk mendukung proses penyidikan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved