SOSOK Dokter Residen Viral Diduga Perkosa Keluarga Pasien, Modus Bejat Pelaku Terkuak Usai Ditangkap
Inilah sosok dokter residen yang viral diduga perkosa keluarga pasien di RSHS Bandung. Modus bejat pelaku terkuak setelah sang dokter ditangkap polisi
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sosok dokter residen program pendidikan dokter spesialis (PPDS) berinisial PAP tengah jadi sorotan lantaran diduga melakukan pemerkosaan terhadap seorang keluarga pasien.
Imbas dari tudingan tersebut, dokter residen anestesi Universitas Padjajaran (Unpad) itu pun resmi ditangkap oleh Polda Jabar.
Dokter residen berusia 31 tahun itu disinyalir tega merudapaksa keluarga pasien saat bertugas di Rumah Sakit Hasan Sadikin ( RSHS) Bandung pada bulan Maret 2025 lalu.
Untuk diketahui, PAP adalah dokter residen yang baru menjalani program spesialis ilmu anestesi di Unpad sejak Februari 2024 lalu.
Belakangan modus bejat PAP saat memerkosa keluarga pasien terbongkar di media sosial.
Ramai beredar di akun Instagram @ppdsgramm kronologi dugaan dokter PAP saat melakukan tindakan asusila terhadap keluarga pasien.
Awalnya dokter PAP bermodus pura-pura hendak membantu keluarga pasien untuk persiapan operasi.
"Jadi ada pasien bapak bapak dirawat di ICU, ditungguin sama anaknya (cewe). Pasiennya pre op perlu darah. Nah sama si pelaku ditawarin ke anak pasien, cross matchnya sama saya aja biar cepet prosesnya. Dibawa lah pasien ke gd MCHC lantai 7 wicis gedung baru, lantai 7nya masih kosong. Di lantai 7 korban disuruh ganti baju pake baju pasien. Terus dipasang akses IV. Menurut w pasiennya juga ga paham sih prosedur crossmatch kek gimana makanya manut-manut war. Trus dimasukin midazolam. Terus terjadi (pemerkosaan) kejadiannya sekitar tengah malam," tulis postingan akun @ppdsgramm.
Baca juga: Dulu Viral Marahi Emak-emak, Terbongkar Pemicu Dokter Koas Fladiniyah Ngamuk Aniaya Wanita di Kedai
Selanjutnya dokter residen berkacamata itu pun membawa keluarga pasien ke gedung lain dengan modus untuk cross match.
Untuk diketahui, cross match adalah pemeriksaan kecocokan darah antara pendonor dan penerima sebelum transfusi darah.
"Si pelakunya itu nunggu sampe pasiennya agak sadar sekitar jam 4 pagi. Pelaku keliatan pokonya mondar-mandir di lorong lt 7. Korbannya sadar sekitar jam 4/5 pagian terus keliatan jalan di lorong lt 7 tapi sambil agak sempoyongan gitu," tulis keterangan postingan.
Namun setelah beberapa jam tak sadarkan diri, korban merasakan hal aneh di organ intimnya.
Ternyata dokter SPOG menemukan adanya dugaan tindak asusila yang dialami korban.
"Terus abis cross match itu, pasiennya tuh ngeluh kok yang sakit bukan cuma tangan bekas akses IV tapi di kemaluan juga sakit. Akhirnya si korban minta visum ke SPOG. Ketahuan lah ada bekas sperma. Terus di MCHC 7 itu juga setelah dicek ada bekas sperma bercecer di lantai. Besokannya MCHC 7 dipasang police line," sambungnya.
Setelah kejadian tersebut, korban pun melapor ke kepolisian.
Pelaku akhirnya resmi ditangkap dan ditahan pada 23 Maret 2025.
Para dokter geram
Atas tindakan bejat yang dilakukan PAP, dokter kenamaan rekan sejawat pelaku tampak gusar.
Dokter Tirta Mandira Hudhi mengecam aksi dokter PAP yang diduga melakukan tindakan asusila berat kepada keluarga pasien.
"Ini kisah paling memalukan sepanjang sejarah PPDS. Hal ini bisa menghancurkan trust pasien ke dokter anestesi di seluruh Indonesia. Pelaku harus dihukum seberat2 nya dan investigasi harus detail, apakah ada korban2 lain atau tidak. Dukunganku untuk korban dan keluarganya," ungkap dr Tirta dalam akun Twitter-nya.
Selain dokter Tirta, sejawat pelaku juga menyayangkan perilaku bejat PAP.
drg. Mirza Mangku Anom melalui akun media sosialnya tampak geram dengan kasus pemerkosaan yang dilakukan PAP.
Dokter Mirza pun bersiap mengawal kasus tersebut agar jadi sorotan satu Indonesia hingga membuat pelaku jera.
Dalam postingannya, Dokter Mirza meminta agar pelaku dihukum setimpal.
"Kita lihat bersama bagaimana langkah dari pihak kepolisian, kampus dan RS jika terduga pelaku ini terbukti melakukan tindakan asusila. Jika tidak ada langkah tegas (diberhentikan dari PPDS dan diproses sesuai hukum pidana di Indonesia) kita akan terus bergerak bersama mengawal kasus ini sampai keadilan terwujud sama seperti saat kita kawal kasus di Semarang tahun lalu," pungkas drg Mirza.
Lebih lanjut, drg Mirza pun mengungkap aduan dari netizen yang mendapatkan informasi terkait penangkapan pelaku.
Kabarnya saat resmi ditangkap, PAP sempat mencoba mengakhiri hidupnya.
"Pada saat penyidikan pelaku ini sudah melakukan percobaan (mengakhiri hidup) dengan memasukkan obat-obatan bius. Ketika ditangkap oleh Polda pun masih dalam pengaruh obat-obatan dan di sel tahanan sekarang hanya tidur karena badannya lemas," kata seorang informan kepada drg Mirza.
Resmi dipecat
Kini jadi tersangka imbas kasus dugaan pemerkosaan terhadap keluarga pasien, nasib dokter PAP kian miris.
PAP kini resmi dipecat dari kampus tempatnya mengemban ilmu yakni Universitas Padjajaran (Unpad) serta RSHS Bandung.
Pihak Unpad dan RSHS mengecam aksi dokter PAP yang diduga melakukan tindakan asusila terhadap korban.
“Terduga telah diberhentikan dari program PPDS karena telah melakukan pelanggaran etik profesi berat dan pelanggaran disiplin,” tulis pernyataan resmi dari Unpad dan RSHS dilansir dari Kompas.com.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t
Hadiri Peringatan HUT ke-80, Bupati Bogor Berharap Jawa Barat Semakin Maju dan Sejahtera |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Kunker Pakai Whoosh, Berbaur dengan Warga Hingga Jadi Rebutan Foto Para Penumpang |
![]() |
---|
Gegara Asmara, Remaja di Bandung Bacok Temannya Hingga Tewas, Kini Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Ogah Cabut Larangan Study Tour Meski Didemo, Farhan Justru Malah Memperbolehkan: Simpel |
![]() |
---|
Momen Dedi Mulyadi Datangi Rumah Warga Kumuh, Syok Tahu Asal-usul Ayam Rebusan di Panci: Dipungut? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.