Organda Akui Utus Nandar Minta Uang Lelah ke Sopir Angkot Jalur Puncak Bogor, Segini Nominalnya
Kisruh pemotongan uang kompensasi sopir angkot jalur Puncak Bogor menyeret nama oknum Organda Kabupaten Bogor.
Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kisruh pemotongan uang kompensasi sopir angkot jalur Puncak Bogor menyeret nama oknum Organda Kabupaten Bogor.
Oknum Organda Kabupaten Bogor yang diduga terlibat pemotongan uang kompensasi tersebut bernama Haryandi dan menjabat sebagai sekretaris.
Usai namanya mencuat, Haryandi memberi pengakuan mengejutkan.
Dia tak menampik meminta Ketua Kelompok Kerja Sub Usaha (KKSU) Cisarua Nandar melakukan kordinasi dengan sopir Angkot Jalur Cisarua yang mendapatkan dana kompensasi dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Koordinasi yang dilakukan tujuannya agar pengurus KKSU Jalur Cisarua dan pengurus Organda Kabupaten Bogor mendapatkan ongkos lelah seikhlasnya dari para sopir angkot.
Hanya saja, Haryandi membantah jika dirinya memasang tarif tertentu untuk uang lelah.
"Saya akui, mengarahkan agar Nandar berkodinasi dengan sopir Angkot Jalur Cisarua untuk mengumpulkan ongkos lelah kepada minimal 3 orang pengurus KKSU Jalur Cisarua dan 6 orang pengurus DPC Organda Kabupaten Bogor," ucapnya dikutip TribunnewsBogor.com, Kamis (10/4/2025).
"Untuk nilai uang yang ditarik itu seIkhlasnya, dan bukannya Rp200 ribu per sopir," sambungnya.
Baca juga: Rudy Susmanto Sebut Dishub Tak Terlibat dalam Pembagian Duit Kompensasi Angkot di Puncak Bogor
Setoran uang
Sementara itu, Haryandi mengaku menerima uang koordinasi dari nandar dengan jumlah sebesar Rp8 juta pada Jumat 28 Maret 2025 sore.
Tak dimakan sendiri, Haryandi memberikan kembali ke Nandar sebesar Rp3,5 juta untuk ongkos lelah pengurus KKSU Cisarua. Dan Rp4,5 juta untuk pengurus Organda Kabupaten Bogor.
Tanpa sepengetahuan Oraganda Kabupaten Bogor, kemudian Nandar mendapatkan tambahan uang dari kelompok Sexy Angkot Jalur Cisarua sebesar Rp4 juta.
Hingga total uang lelah yang didapat Nandar, sebesar Rp7,5 juta.
"Ongkos atau uang lelah tersebut, karena pengurus juga butuh dana operasional dan kami sebagai kepala keluarga, juga harus membawa uang ke rumah," tegasnya.
"Hal itu kami anggap wajar, karena kami juga bekerja mengkordinasikan pencairan dana kompensasi sopir Angkot selama dua hari berturut-turut, sementara kami dalam mensukseskan program Gubernur Dedi Mulyadi yaitu meliburkan sopir Angkot Jalur Puncak agar libur Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah berlangsung sukses dengan tidak terjadi kemacetan horor," tutur Haryandi.
Baca juga: AKHIRNYA Dedi Mulyadi Ungkap Biang Kerok Potong Duit Bantuan Sopir Angkot Bogor, Emen Blak-blakan
Ditelpon Dedi Mulyadi
Harga Beras di Pasar Cibinong Bogor Tembus Rp 15 Ribu per Liter, Paling Murah Rp 11 Ribu |
![]() |
---|
DLH Klaim Jumlah Sampah Kota Bogor yang Dibuang ke TPA Galuga Berkurang, 560 Ton Jadi 514 Ton |
![]() |
---|
Ringankan Beban Korban Bencana Alam Rancamaya, BAZNAS Kota Bogor Salurkan Bantuan Total Rp15 Juta |
![]() |
---|
Update Revitalisasi Terminal Bubulak Kota Bogor, Jalan Rusak Kini Sedang Dibeton |
![]() |
---|
Pemkot Bogor Beli Lahan untuk Bangun Jalan di Batutulis, Pembangunan Tunggu Dana dari Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.