REKAMAN CCTV Dokter PPDS Perkosa Anak Pasien RSHS Bandung, Polisi Jawab Soal Keberadaan Pelaku Lain
Rekaman CCTV Dokter PDSS Perkosa Anak Pasien RSHS Bandung, Polisi Jawab Soal Keberadaan Pelaku Lain
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Polisi akhirnya membahas soal rekaman CCTV Priguna Anugerah Pratama, dokter pendidikan dokter spesialis (PDSS) yang memperkosa anak pasien Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Berdasar rekaman CCTV dan penyelidikan, polisi juga menyinggung tentang adanya dokter lain yang melakukan tindakan serupa.
Saat ini polisi baru menetapkan Dokter PDSS Priguna Anugerah Pratama (31) sebagai tersangka pemerkosaan berdasar laporan FA (21).
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Hermawan menerangkan bahwa Priguna merupakan dokter pelajar dari sebuah universitas di Sumedang.
"Sedang mengambil spesialis anastesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin," katanya.
Informasi beredar Priguna merupakan lulusan Universitas Kristen Maranatha.
Dia PPDS Anastesi di Unpad dan praktik di RSHS Bandung.
Priguna merupakan kelahiran 14 Juli 1994.
Ia tinggal di Benua Melayu Darat, Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
"Kota Pontianak, sesuai dengan KTP," kata Hendra.
Priguna kemudian tinggal di Bandung.
"Kota Bandung tempat tinggalnya saat ini," katanya.
Berdasar hasil pemeriksaan, Priguna Anugerah Pratama memperkosa FA pada 18 Maret 2025 pukul 01.00 WIB di ruang MCHC lantai 7 ruang 711 Gedung Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Saat itu FA sedang menjaga ayahnya yang dirawat di IGD.
Baca juga: Update Kasus Pemerkosaan dr Priguna: Karier Dokter Berantakan, Jumlah Korban Kini Capai 3 Orang
Tersangka mengatakan bahwa ayah FA dalam kondisi kritis dan memerlukan transfusi darah.
Dia meminta FA melakukan crossmatch untuk menemukan kecocokan jenis golongan darah.
Dalam ruangan Priguna meminta FA mengganti baju menggunakan pakaian operasi.
Ia menyuntik tangan kanan dan kiri korban sebanyak 15 kali sampai tidak sadarkan diri.
Korban siuman pukul 04.00 WIB dan menceritakan pada ibunya.
Saat buang air kecil korban merasakan perih pada bagian tertentu.
Wadir Krimum Polda Jabar AKBP Aszhari Kurniawan menerangkan kini polisi sudah memeriksan 14 orang saksi.
Ia mengungkap kemungkinan besar akan ada korban lain.
Informasi sudah ada dua korban lain yang memberi kesaksian pada pihak RSHS Bandung.
Aszhari menyinggung tentang informasi bahwa pelaku sebanyak dua orang, bukan hanya Priguna.
"Dari hasil penyelidikan yang kami lakukan sampai saat ini belum mengidentifikasi pelaku lain, pelaku masih satu orang," katanya.
Rencananya polisi juga akan melakukan tes DNA terhadap sperma yang ditemukan guna mengungkap ada atau tidaknya pelaku lain.

"Tentunya penyidikan secara scientifik crime investigation kami lakukan, terkait dengan temuan di tubuh korban maupun TKP, nanti aka bisa menyimpulkan ada tidaknya pelaku lain," katanya.
Polisi juga sudah memeriksa CCTV di gedung tempat kejadian perkara (TKP).
"Sementara ini masih kami pelajari CCTV tersebut," katanya.
Berdasar rekaman CCTV kata AKBP Aszhari Kurniawan, tidak ditemukan adanya pelaku lain selain Priguna.
"Kaitan dengan CCTV menyimpulkan pelaku lain itu belum ada," katanya.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Priguna Anugerah Pratama
anak pasien
CCTV Dokter PDSS Perkosa Anak Pasien
RSHS Bandung
pelaku
rekaman CCTV
AKBP Aszhari Kurniawan
Rumah Sakit Hasan Sadikin
Kota Pontianak
Ternyata Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN Pernah Dipenjara, Dwi Hartono Lihai Tipu Orang Sejak Kuliah |
![]() |
---|
Penampakan Isi Rumah Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Pelaku Syok Polisi Temukan Ini: Aduh Ketahuan |
![]() |
---|
Peran 15 Pelaku Kasus Kematian Kepala Cabang Bank BUMN, Ada yang Sengaja Dijebak Eksekutor? |
![]() |
---|
DPO Maling Motor Bersenjata di Jasinga Bogor Berhasil Ditangkap, Sempat Sembunyi di Lemari Dapur |
![]() |
---|
Gaya Hedon Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Mantan Pegawai Ungkap Fakta Lain : Udah Bangkrut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.