Deretan Gebrakan Dedi Mulyadi yang Heboh Tuai Kritikan, Ormas GRIB Sampai Bereaksi Keras Tantang KDM
Kang Dedi Mulyadi atau KDM langsung mengeluarkan beberapa gebrakan yang menghebohkan usai menjabat menjadi Gubernur Jawa Barat
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kang Dedi Mulyadi atau KDM langsung mengeluarkan beberapa gebrakan yang menghebohkan usai menjabat menjadi Gubernur Jawa Barat.
Gebrakan-gebrakan KDM ini direspons beragam reaksi.
Ada yang mendukung dan menyukai tindakan Dedi, tapi ada pula pihak yang tidak setuju bahkan bereaksi keras.
Terbaru Dedi Mulyadi bahkan sampai ditantang oleh sebuah ormas yang tidak setuju dengan kebijakan dari Gubernur Jabar itu.
Berikut ini beberapa kebijakan gebrakan Dedi Mulyadi yang memicu kehebohan yang dihimpun TribunnewsBogor.com.
Baca juga: Jalan Mbah Dalem Batutulis Bogor yang Amblas Ditutup Total, Dedi Mulyadi Bakal Ubah Jadi Hutan
Larangan Study Tour
Tak berapa lama setelah dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi langsung mencopot seorang kepala sekolah di Depok.
Hal ini terjadi karena sekolah tersebut tidak mengindahkan edaran gubernur terkait larangan study tour.
Larangan study tour ini terus digemborkan KDM agar sekolah lain juga mematuhinya.
Larangan study tour ini mendapat reaksi dari pengusaha travel wisata yang mengalami penurunan omzet.
Praktisi Hukum, Toni RM sempat menyampaikan kritikannya soal kebijakan Dedi Mulyadi.
"Kang Dedi Mulyadi harus tahu akibat kebijakannya itu ada orang-orang yang merasa dirugikan, dan orang yang dirugikannya itu juga adalah warganya," kata Toni RM dikutip dari Youtube TV One yang tayang pada Selasa (8/4/2025).
Baca juga: Dedi Mulyadi Tinjau Jalan Amblas Mbah Dalem Batutulis Bogor, Pemprov Kucurkan 50 Persen Anggaran
Pembongkaran Wisata di Puncak
Usai banjir melanda sejumlah daerah di Jabodetabek, Dedi Mulyadi melakukan pembongkaran wisata Hibisc Fantasy di Puncak Bogor.

Ironisnya, tempat wisata ini merupakan usaha dari BUMD Provinsi Jabar.
Tempat wisata ini dibongkar karena dinilai melanggar dan KDM ingin menghijaukan kembali kawasan itu.
Pembongkaran tempat wisata ini menimbulkan sejumlah permasalahan.
Diantaranya adalah ratusan pekerja di tempat wisata itu menjadi pengangguran.
Namun menjelang Idul Fitri, KDM membantu mereka dengan syarat ikut menanam pohon di kawasan Puncak.
Baca juga: Pilu Abah Tukang Cendol Kehujanan Dagangannya Tak Laku, KDM Kaget Dengar Kondisi Anak dan Cucunya
Pembongkaran tempat wisata ini mendapat reaksi keras dari Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana.
"Menurut pandangan kami pembongkaran ini tidak boleh sebenarnya dilakukan secara sepihak, terlebih jika legalitas suatu usaha sudah diurus dengan sah. Pembongkaran sepihak bisa menjadi sebuah insiden buruk bagi iklim investasi atau berusaha di Indonesia," kata Widiyanti di di Gedung Sapta Pesona, Rabu (19/3/2025).
Satgas Anti Preman
Masih momen jelang lebaran, maraknya preman yang minta-minta THR membuat Dedi Mulyadi bertindak.
Dedi Mulyadi kemudian membentuk Satgas Antipreman untuk mengatasi hal ini.
Tidak hanya soal preman soal THR, satgas ini juga bertujuan untuk memerangi segala macam bentuk pungutan liar (pungli) di wilayah Jawa Barat.
Hal ini memang didukung banyak orang, namun di sisi lain ada pihak yang tidak menyukainya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Tinjau Jalan Amblas Mbah Dalem Batutulis Bogor, Ibu-Ibu Minta Alam Gunung Salak Ditata
Bahkan Dedi Mulyadi sampai ditandang ormas GRIB Jaya atas kebijakan sang gubernur.
Tantangan ini adalah berupa membentuk satgas serupa untuk preman di birokrasi.

Ini disampaikan Ketua DPD GRIB Jaya Jawa Barat, Gabriyel Alexander Etwiorry saat berbincang di Youtube Titik Temu Podcast yang tayang pada Kamis (10/4/2025).
"Tolong, bersih-bersih itu jangan keluar dulu. Ke dalam dulu. Karena kami di GRIB juga akan membentuk satgas sama untuk memberantas premanisme di birokrasi. Ya, jadi birokrat ini enggak semuanya benar. Bupati, gubernur, enggak semuanya benar," katanya.
"Jadi jangan seakan-akan hari ini, oknum preman adanya cuma di ormas, maaf. Di kantor pemerintahan provinsi Jawa Barat memang enggak ada premannya? Cuma mereka lebih elit, premannya berdasi tapi lebih sadis. Yang mereka makan itu uang rakyat," ungkap Gabriyel Alexander Etwiorry.
Dedi Mulyadi Minta Maaf Karena Bikin Gaduh
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyampaikan permintaan maaf karena selama ini dia telah membuat gaduh dalam tindakannya sebagai gubernur.
Hal ini KDM sampaikan dalam unggahan media sosialnya, Minggu (13/4/2025) yang diberi caption: Maafkan kalau saya selalu bikin kegaduhan.
"Untuk seluruh masyarkat jawa barat saya menyampaikan permohonan maaf apabila saya setiap hari membuat kegaduhan dengan berbagai langkah dan kebijakan dan tentunya banyak yang tidak menyukainya," kata Dedi Mulyadi.
Baca juga: Tegas! Dedi Mulyadi Keluarkan Surat Edaran Larangan Minta-minta Sumbangan di Jalan Umum: Bikin Macet
KDM mengatakan bahwa memang banyak yang sudah secara terbuka menyampaikan kritikan terhadap kebijakannya.
"Banyak yang mereka secara terbuka melakukan otokritik, dan saya menerima autokritik itu dengan baik, karena sahabat yang baik adalah sahabat yang mengingatkan," katanya.
"Tetapi juga banyak publik yang punya harapan terpuaskan," sambung KDM.

Dedi mengakui bahwa ketika dirinya menjadi memimpin di Jawa Barat, dia berada di antara dua pihak.
Yaitu di antara pihak yang senang dan tidak senang.
"Saya jadi pemimpin hidup di antara dua, yang suka dan tidak suka, yang menyetujui dan yang tidak menyetujui," kata Dedi.
Baca juga: KISAH Asmara Ibu Kos di Dekat Gedung Pakuan, Dedi Mulyadi Kagum, Dicerai PNS hingga Kebakaran
"Dan keduanya adalah warga saya, warga Jawa Barat, meski pun sekarang yang berkomentar bukan rakyat Jawa Barat saja," sambung KDM.
Apalagi sekarang yang sudah memasuki era digital dan media sosial.
"Itu hak setiap orang karena eranya sudah digital, era media sosial, setiap kegiatan bisa dilihat oleh warga seluruh dunia, yang penting apa yang kita lakukan bermanfaat," katanya.
"Ayo kita semangat hidup, jangan berprasangka buruk, berprasangka lah baik agar hati kita tenang, tentram, dan bahagia," ungkapnya.
Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t
Gubernur
Jawa Barat
Dedi Mulyadi
KDM
gebrakan
Toni RM
Widiyanti Putri Wardhana
Gabriyel Alexander Etwiorry
Sosok Bocah yang Blak-blakan Dukung Persib di Depan Gubernur Jakarta, Pramono Anung Gagal Membujuk |
![]() |
---|
POPDA XIV dan PEPARPEDA IV Jawa Barat 2025, Ratusan Atlet Kota Bogor Dilepas Dedie Rachim |
![]() |
---|
Sosok Evan Jadi Kambing Hitam Kasus Pembunuhan 1 Keluarga, Kini Bak Pahlawan, KDM Beri Imbalan Ini |
![]() |
---|
Pastikan Kondisi Korban Atap Ambruk SMKN 1 Cileungsi, Pemkab Bogor Bakal Berikan Trauma Healing |
![]() |
---|
Hari Ini Siswa SMKN Cileungsi Bogor Belajar Via Online, Perbaikan Atap Ambruk Tunggu Pemprov |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.