TERNYATA Dokter Kandungan Garut Lecehkan Ibu Hamil Depan Suami, Punya Cara Licik Agar Tak Ketahuan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ternyata dokter kandungan Garut Muhammad Syafril Firdaus melakukan tindak pelecehan saat ada suami korban.

Dokter Iril memiliki trik licik agar bisa tetap melakukan pelecehan meski ada suami korban.

Cara licik dokter kandungan Garut diungkap sendiri oleh mantan asistennya.

Ia mengaku menjadi asisten dokter Iril tahun 2023 silam.

Menurutnya tindakan dokter Iril sudah diketahui perawat dan staf klinik.

Mereka juga sudah pernah menegur dokter kandungan Garut ini.

Sampai-sampai terakhir pihak klinik memasang CCTV di ruang praktik dokter kandungan Garut.

"Saya perkirakan korban 100+, saya yakin," katanya dikutip TribunnewsBogor.com dari postingan Instagram drmita.spkk.

Menurutnya dokter Iril sama sekali tidak memilih korbannya.

"Tidak mandang wajah, usia, keadaan fisik, status, pokoknya wanita muda/tua, cantik/tidak. single/ada pasnagan, bumil atau bukan," katanya.

Kata dia sebenarnya para pasien juga banyak didampingi suami.

Walau begitu, dokter Iril justru punya trik licik agar bisa tetap melecehkan pasien.

"Tidak disuruh keluar," katanya.

Menurutnya keluarga atau suami korban akan disuruh fokus pada layar TV yang menampilkan hasil USG.

Baca juga: Pengakuan Mengejutkan Para Pasien Oknum Dokter Kandungan di Garut, Akui Dikirimi Chat WA Tak Senonoh

"Suami akan difokuskan untuk melihat ke layar TV di atas. Otomatis keluarga akan lebih fokus ke hasil USG di layar," katanya.

Dengan begitu suami tidak akan fokus pada korban.

"Tidak akan fokus ke pasien. Karena memang kalau diperiksa semua pasti tertuju ke calon bayi," katanya.

Agar lebih leluasa, dokter kandungan Garut ini juga akan menyuruh suami korban untuk merekam layar USG.

"Jadi semua akan fokus ke layar," katanya.

Baca juga: TAMPANG Dokter Kandungan Garut yang Diduga Cabuli Pasien, Langsung Pakai Baju Orange Saat Diamankan

Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin mengatakan dokter Iril kini sudah ditahan di Mapolres Garut.

"Sudah kami amankan," katanya.

Hingga kini baru dua korban yang sudah melaporkan dokter kandungan Garut.

"Untuk dokter kita amankan, sekarang sedang diperiksa," katanya.

Berdasaekan Pasal 308 Undang-Undang Kesehatan kata AKP Joko, apabila seorang dokter atau tenaga medis diduga melakukan tindak pidana dalam menjalankan profesinya, proses hukum tidak dapat langsung dilakukan tanpa terlebih dahulu memperoleh rekomendasi dari Majelis Disiplin Profesi.

Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan, dan dalam waktu dekat Kemenkes dijadwalkan akan turun langsung ke lokasi untuk menindaklanjuti proses ini.

"Untuk saat ini pelaku belum bisa dihadirkan karena masih diperiksa. Kita akan rilis kembali," ungkapnya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6w