CARA Sadis Bos Taman Safari Diduga Siksa Butet dan Vivi, Paksa Makan Kotoran Gajah Gara-gara Empal

Mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI), Vivi dan Butet menceritakan pengalaman kelam saat mengalami dugaan penyiksaan.

|
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Youtube Forum Keadilan TV dan Ist
KASUS DUGAAN PENYIKSAAN DI TAMAN SAFARI - Mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI), Vivi dan Butet menceritakan pengalaman kelam saat mengalami dugaan penyiksaan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI), Vivi dan Butet menceritakan pengalaman kelam saat mengalami dugaan penyiksaan.

Keduanya mengaku kerap disiksa oleh pria bernama Frans dan Jansen, yang diduga merupakan pemilik saham Taman Safari Indonesia (TSI).

Vivi menceritakan, selama jadi pemain sirkus, dirinya tinggal bersama sang bos.

"Waktu di sirkus, Frans sama Pak Yansen, yang sering nyiksa," kata Vivi dikutip dari Youtube Forum Keadilan TV, Kamis (16/4/2025).

Menurut Vivi, saat usianya belasan tahun, dirinya sempat mencoba kabur.

Vivi yang tidak pernah tahu siapa orangtuanya itu nekat kabur karena sudah tak tahan dengan penyiksaan.

Ia sempat sembunyi di rumah seorang karyawan TSI di daerah Cisarua, Kabupaten Bogor.

Namun saat dirinya hendak pergi ke tempat yang lebih jauh lagi, Vivi keburu ditemukan oleh security TSI.

"Saya kenal security itu bernama Bapak Odo," jelasnya.

Vivi lalu dibawa oleh security itu dengan iming-iming tidak akan dipukuli.

Setelah dibawa kembali ke pos security TSI, dirinya dijemput oleh Frans dan istrinya untuk dibawa pulang.

Vivi kemudian dibawa pulang oleh Frans dengan menaiki mobil menuju ke rumahnya.

Selama perjalanan, Vivi mengaku dipukuli oleh Frans.

"Sampai rumah saya diseret, ditarik dari mobil dibawa ke kantornya, nggak lama dia ngambil setruman panjang. Saya distrumin badan saya, sampai ke alat kelamin saya," bebernya.

Setelah lemas usai dipukuli oleh bos Taman Safari itu, Vivi pun terjatuh dan meminta ampun.

"Saya ditarik rambutnya, ditendang perutnya sampai ngompol," kata Vivi menahan tangis.

Baca juga: UPAYA Pemain Sirkus OCI Taman Safari Indonesia Lolos dari Siksaan, Kabur Lewat Hutan Cisarua Bogor

Tak cukup sampai di situ, ia pun kembali dihukum dengan cara dipasung.

"Dipasung selama dua minggu, gak boleh ke mana-mana. Selama dua minggu dirantai di tempat tidur," katanya.

Setelah dua minggu, Vivi kemudian dibebaskan dari pasung dan dipaksa latihan sirkus seperti biasa lagi.

"Saya masih merasa tertekan, sempet pengen minta tolong ke pengunjung tapi gak berani, takut tidak ada yang percaya," ungkap dia.

Beruntung, Vivi dibantu oleh karyawan TSI yang sempat jadi guru silatnya hingga akhirnya dibawa kabur ke Semarang.

Sama seperti Vivi, Butet pun sering mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh bos TSI.

Penyiksaan terparah yang dialami oleh Butet yakni saat dirinya ketahuan hamil oleh karyawan.

"Saya pacaran dengan karyawan, sekitar usia 18 tahun, terus ketahuan, dan saya juga sampai hamil," kata Butet.

Mengetahui Butet hamil dan berhubungan dengan karyawan, bos TSI pun langsung menyiksanya menggunakan balok.

Baca juga: SOSOK Bos Taman Safari Diduga Siksa Pemain Sirkus Terkuak, Korban Sindir Soal Bekingan: Kuat Banget

"Bekasnya masih ada, dipukulin pakai balok sampai patah, oleh Frans," ungkapnya.

Setelah itu, Butet kemudian dirantai selama dua bulan setiap malam hari.

"Setiap habis selesai show, saya dirantai. Sampai saya melahirkan pun dipisahkan dengan anak saya," ungkapnya.

Bukan itu saja, Butet juga mengaku sempat dipaksa makan kotoran gajah karena ketahuan mengambil daging empal.

"Saya pernah kenakalan anak-anak, saya ngambil empalnya satu, dia langsung jejelin saya kotoran gajah," kata dia.

Klarifikasi TSI

Sementara Head of Media and Digital TSI Group, Finky Santika Nh mengatakan Taman Safari Indonesia tidak terkait dengan masalah tersebut.

"Taman Safari Indonesia Group adalah badan usaha berbadan hukum yang berdiri secara independen dan tidak terafiliasi dengan pihak yang dimaksud," katanya.

Menurutnya masalah Vivi, Butet bersama mantan pemain sirkus tersebut merupakan ranah pribadi.

"Kami berharap agar nama dan reputasi TSI Group tidak disangkutpautkan dalam permasalahan yang bukan menjadi bagian dari tanggung jawab kami, terutama tanpa bukti yang jelas karena dapat berimplikasi kepada pertanggungjawaban hukum," kata Finky.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved