Batas Terakhir Puasa Syawal, Bolehkah Dilakukan Secara Tidak Berurutan?

Jadwal ini berdasarkan ketetapan pemerintah yang menetapkan 1 syawal jatuh pada Senin 31 Maret 2025.

|
Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
Freepik
PUASA SYAWAL - Puasa syawal bisa dikerjakan paling lambat hingga hari terakhir bulan Syawal 1446H/2025. Pelaksanaannya apakah bisa dilakukan secara tidak berurutan? 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pelaksanaan puasa syawal biasanya dilakukan selama enam hari persis setelah Hari Raya Idul Fitri, yaitu mulai 2-7 Syawal.

Namun apakah umat Muslim bisa berpuasa di luar tanggal itu sekalipun masih di bulan Syawal?

Puasa syawal bisa dikerjakan mulai tanggal 2 Syawal atau bertepatan pada Kamis, 1 April 2025.

Jadwal ini berdasarkan ketetapan pemerintah yang menetapkan 1 syawal jatuh pada Senin 31 Maret 2025.

Puasa syawal bisa dikerjakan paling lambat hingga hari terakhir bulan Syawal 1446H/2025.

Lantaran 1 Syawal 1446 H jatuh pada 31 Maret 2025, maka secara kasar puasa Syawal terakhir dikerjakan pada 28-29 April 2025.

Akan lebih baik jika Anda menyelesaikan puasa syawal 2025 sebelum tanggal tersebut.

Ketentuan puasa syawal

Jika hendak berpuasa di bulan Syawal, perlu memahami ketentuan menjalankannya.

Ketentuan puasa syawal yang paling penting diperhatikan yaitu waktu pelaksanaannya.

Selain itu, puasa syawal dilaksanakan sebanyak 6 hari.

Pelaksanaannya boleh dilakukan secara berurutan dalam 6 hari.

Boleh juga dilaksanakan tidak secara berurutan asalkan masih di bulan Syawal.

Namun afdhalnya, puasa syawal dilakukan dengan cara mutatabiah atau berturut-turut.

Baca juga: Puasa Syawal Digabung Ayyamul Bidh? Ini Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah dan Ustaz Abdul Somad

Puasa syawal juga lebih utama dilaksanakan sehari setelah hari raya Idul Fitri.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved