Reaksi Malu Sekdes Cantik Dipuji Dedi Mulyadi, Tapi Ujungnya Malah Kena Sindir Soal Kondisi Desa

Seorang perempuan muda sekretaris desa (Sekdes) tersipu malu setelah mendapat pujian dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
@dedimulyadi71
DEDI MULYADI - Seorang perempuan muda sekretaris desa (Sekdes) tersipu malu setelah mendapat pujian dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang perempuan muda sekretaris desa (Sekdes) tersipu malu setelah mendapat pujian dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Hal ini terjadi ketika Kang Dedi Mulyadi (KDM) sedang berkunjung ke Karawang.

Di sebuah desa yang bernama Desa Tamansari, KDM ditemui Bu Sekdes setempat dan juga para warga.

Saat momen berkumpul KDM memuji Bu Sekdes dengan menyebut sudah kinclong.

Bu Sekdes berkerudung coklat itu pun tersipu malu mendengar hal itu.

Baca juga: Mengintip Ruang Kerja Dedi Mulyadi di Kantor Bale Pakuan Bogor, Ukiran Pada Kursi Bukan Macan

Namun di momen itu pula KDM menyindir permasalahan yang ada di desa.

Momen ini terekam video Dedi Mulyadi yang dia unggah di media sosialnya, Kamis (24/4/2025).

"Bu Sekdesnya kinclong, masa daerahnya tidak kinclong," kata DKM yang direspons tertawa para warga yang berkumpul.

Bu Sekdes itu pun sampai tertunduk menutup wajah karena malu dan tak mau wajahnya terekam kamera.

Beberapa perempuan di sampingnya juga ikut tertawa melihat adegan ini.

Dedi Mulyadi mengungkap bahwa beberpa permasalahan yang dia temukan di desa tersebut.

Baca juga: CERITA Dedi Mulyadi Dihina dengan Nama Binatang oleh Warga Bogor, Tak Berani Saat Diajak Berkelahi

Permasalahan itu menimbulkan masalah lingkungan bahkan polusi udara.

"Ada dua penambangan yang memiliki problem lingkungan, kemudian ada juga pembakaran batu," kata Dedi Mulyadi.

Dia menjelaskan bahwa pembakaran batu ini berupa pembakaran batu kapur.

Pembakaran batu kapur ini menimbulkan asap hitam pekat membumbung di udara bahkan mengganggu masyarakat.

Kemudian ada pula permasalahan jembatan perlintasan warga yang rusak, namun kini sudah diperbaiki.

Perbaikan jembatan tersebut pun sempat terkendala karena faktor alam.

"Pakai ilmu apapun juga kalau faktor alam gak ada ilmunya, yang pada akhirnya pekerjaannya terlambat," kata KDM.

"Bukan karena kita tidak serius, tidak punya uangnya, bukan, tapi karena faktor alam. Kalau faktor alam tidak ada yang bisa mencegah," katanya.

Dedi juga menyinggung kondisi Desa yang sudah rusak lingkungannya.

"Bu Sekdes, minta ke Pak Kadesnya punya komitmen ya, lingkungan nanti bersama-sama kita bebaskan dari berbagai polusi, bebaskan dari berbagai kerusakan," ungkap KDM.

Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved