Menohok! Pemain Mobile Legends Masuk Kriteria Siswa Nakal Versi Dedi Mulyadi, Rupanya Ada Alasannya

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebutkan pemain Mobile Legends sebagai salah satu kriteria siswa nakal yang berpotensi bakal dimasukan ke barak

Editor: Naufal Fauzy
KDM Channel
GUBERNUR DEDI MULYADI - Tangkapan layar KDM Channel, Minggu (20/4/2025). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebutkan pemain Mobile Legends sebagai salah satu kriteria siswa nakal yang berpotensi bakal dimasukan ke dalam barak militer untuk dididik. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebutkan pemain Mobile Legends sebagai salah satu kriteria siswa nakal yang berpotensi bakal dimasukan ke dalam barak militer untuk dididik.

Tukang main mobile legends ini termasuk salah satu dari empat kriteria siswa nakal yang disebut Dedi Mulyadi.

Hal ini diungkapkan Kang Dedi Mulyadi (KDM) di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).

Berikut ini kriteria-kriteria yang diungkap Kang Dedi Mulyadi (KDM) tersebut.

Pertama adalah siswa-siswa yang sering melakukan tawuran.

Kedua, siswa yang sering mabuk-mabukan.

Ketiga, siswa yang sering bermain game 'Mobile Legends'.

Keempat, siswa yang terus menerus bolos sekolah, padahal sudah berpamitan kepada orang tua untuk ke sekolah.

Dedi menegaskan, siswa-siswa nakal yang sering melakukan pengancaman hingga melawan orang tua juga akan dimasukkan ke barak militer.

Termasuk juga siswa-siswa yang sering membuat keributan di sekolah.

"Tukang tawuran, tukang mabuk, tukang main Mobile Legends. Anak-anak yang bolos terus, dari rumah berangkat ke sekolah, tapi nggak sampai sekolah," kata Dedi Mulyadi, Selasa (29/4/2025) dikutip dari Tribunnews.com.

Diketahui, rencana Dedi Mulyadi untuk  melakukan pembinaan siswa di barak militer ini muncul setelah ia mengusulkan agar siswa yang berulang-kali melakukan pelanggaran berat dapat digembleng dalam lingkungan militer.

Hal itu dilakukan untuk menanamkan rasa disiplin dan tanggung-jawab pada anak-anak yang dikenal bandel ini.

Menurut Dedi, program pendidikan militer ini akan dijalankan bertahap di daerah rawan sebelum diperluas ke seluruh kabupaten/kota.

Orang nomor satu di Jabar tersebut menjelaskan bahwa program ini dibuat agar para pelajar yang nakal dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved