Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Senyum Dedi Mulyadi Usai Programnya untuk Siswa Nakal Dikritik, Anggota DPR Justru Nahan Tangis

Program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk siswa nakal menuai pro dan kontra. Kang Dedi Mulyadi (KDM) menanggapi banyaknya kritikan ini dengan sen

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Kolase @dedimulyadi71. Kompas TV
DEDI MULYADI DIKRITIK - Tangkapan layar Dedi Mulyadi dan My Esti Wijayati, Jumat (2/5/2025). Program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk siswa nakal menuai pro dan kontra. Kang Dedi Mulyadi (KDM) menanggapi banyaknya kritikan ini dengan senyuman. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk siswa nakal menuai pro dan kontra.

Selain ada pihak yang mendukung program siswa nakal masuk militer ini, ada pula yang mengkritik.

Kang Dedi Mulyadi (KDM) menanggapi banyaknya kritikan ini dengan senyuman.

KDM juga sudah sadar bahwa program yang dia gulirkan memang menuai pro kontra.

Justru KDM menyebut bahka semua itu adalah bagian dari rasa sayang.

"Tentunya seluruh kebijakan kan biasa ada yang pro dan ada yang kontra, dan itu bagian dari rasa sayang," kata Dedi Mulyadi dalam unggahan media sosialnya, Jumat (2/5/2025).

Baca juga: CURHAT Ngaku Miskin ke Dedi Mulyadi, Begini Penampakan Tempat Tinggal Aura Cinta Sebenarnya

"Yang mendukung menyayangi saya, yang mengkritik juga menyayangi saya, karena sahabat yang baik adalah sahabat yang selalu mengingatkan," sambung Dedi.

NAmun, kata KDM, kita juga harus paham bahwa kenakalan remaja siswa saat ini sungguh luar biasa.

"Tetapi kita juga paham, tawuran, perilaku buruk siswa, narkoba, mabuk-abukan minuman keras, game online itu sudah sangat luar biasa, motor-motoran sampai larut malam, itu luar biasa," kata KDM.

Dedi Mulyadi mengaku bahwa dia sudah puluhan kali membantu anak korban tawuran yang dirawat di rumah sakit.

Seperti korban dibacok, ditusuk, babak belur dan harus dirawat di rumah sakit dengan biayanya puluhan juta Rupiah.

"Untuk itu saya mengambil tindakan yang memang semestinya dilakukan, kenapa ?, karena orang tuanya gak sanggup," kata KDM.

Baca juga: Beda dengan Dedi Mulyadi, Gubernur Jakarta Pilih Cara Lain Tangani Siswa Nakal: Kebijakan Sendiri

"Ditangani kepolisian, karena masih remaja banyak yang dikembalikan ke orang tuanya, tetapi orang tuanya gak sanggup. Karena gak sanggup, kita tangani, karena negara harus bisa menangani," katanya.

"Pada akhirnya kami menyepakati untuk dibangun pola pendidikan kedisiplinan meninggalkan berbagai prilaku buruk di komplek tentara," ungkap Dedi Mulyadi.

Anggota DPR Minta Program KDM Disetop

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved