Gubernur Kaltim Sulit Perbaiki Jalan, Dedi Mulyadi Beri Ide : Bapak Satu Partai Sama Menteri ESDM

Gubernur Kaltim Kesulitas Perbaiki Jalan Rusak, Dapat Ide dari Dedi Mulyadi : Kan Satu Partai dengan Menteri ESDM

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Kompas.com Pandawa Borniat/TikTok Dedi Mulyadi
JALAN RUSAK DI KALTIM - Gubernur Kaltim Kesulitas Perbaiki Jalan Rusak, Dapat Ide dari Dedi Mulyadi : Kan Satu Partai dengan Menteri ESDM 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kondisi jalan di Kalimantan Timur menjadi perbincangan di media sosial.

Kondisi ini tak sebanding dengan kekayaan Gubernur Kaltim Rudy Masud yang mencapai ratusan miliar.

Selain itu pula anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Provinsi Kaltim mencapai Rp 20 triliun.

"APBD provinsi Rp 20 triliun untuk 4 juta (orang), walaupun wilayahnya luas banget. Kita (Provinsi Jabar) Rp 29 triliun untuk 50 juta," kata Dedi Mulyadi ke Gubernur Kaltim Rudy Masud.

KDM lantas membahas soal jalan rusak yang belakangan diperbincangkan di media sosial.

Rudy Masud mengakui memang masih banyak ruas jalan yang rusak di Kaltim.

"Kita masih banyak jalan di beberapa kabupaten kota yang perlu penanganan khusus, masalahnya jalan ini posisinya adalah jalan nasional, itu yang menjadi persoalan kita," kata Rudy di Lembur Pakuan Jawa Barat.

"Ya harus jadi prioritas PUPR dong," timpal KDM.

Masalahnya kata Rudy, anggara Kementerian PUPR sendiri dipangkas sampai Rp 80 triliun lebih umbas efisiensi.

"Persoalannya PU ini sekarang anggaran terbatas, dipotongnya kan banyak sekitar Rp 80 triliun lebih, sehingga tentu Kaltim dari sisi politis mungkin tidak terlalu seksi karena penduduknya sedikit," katanya.

Selain itu masalah lain yakni selama ini jalan di Kaltim dibangun menggunakan aspal.

Padahal kontur tanah di Kaltim tidak cocok dengan aspal.

"Jalan yang dibangun masih menggunakan aspal, kalau aspal Kaltim ini berdasarkan sumber daya alam dan lingkungan itu pertama jalan kita adalah labil, maka tidak ada sistem pertambangan yang undergorund semua open fit, pasti runtuh. Kita daerah air, sungainya dimana-mana, namanya juga kali, kalimantan. Ini daerah Kubar, Kukar, Berau, Pasir semua daerah sungai semua," katanya.

Ditambah lagi curah hujan yang begitu tinggi sampai mencapai 2.500 mm per tahunnya.

"Kalau hujan curahnya tinggi sekali di atas 2.500 mm per tahun. Jadi kebun sawit subur sekali karena airnya cukup mataharinya cukup. Yang menjadi persoalan akses kita tanahnya kaya tanah lengkung, lembek dia kang. Begitu air pasang dia tenggelam, mengakibatkan kalau menggunakan aspal tidak sesuai, dia harus dibeton," kata Rudy.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved