Dedi Mulyadi Tantang KPAI Hingga Komnas HAM Cek Secara Terbuka, Beri Jawaban Telak Soal HAM

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan jawaban tegas terkait kritikan terhadapnya dari beberapa pihak.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
@dedimulyadi71
REAKSI KDM DIKRITIK - Tangkapan layar video yang diunggah di akun Instagram Dedi Mulyadi pada Rabu (7/5/2025). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan jawaban tegas terkait kritikan terhadapnya dari beberapa pihak. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan jawaban menohok terkait kritikan beberapa pihak terhadapnya.

Yaitu terkait Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang membuat program anak bermasalah dikirim ke barak TNI untuk dididik.

Meski program ini banyak didukung masyarakat, KDM masih menghadapi pro dan kontra, diantaranya dia juga dikritik soal pelanggaran hak anak.

Merespons kritikan itu, KDM memberikan jawaban menohok soal HAM atau Hak Asasi Manusia.

Dedi menjelaskan bahwa permasalahan remaja ini jika dibiarkan justru akan menimbulkan pelanggaran HAM berikutnya.

"Ini kita ini pengen menangani, artinya bahwa kalau ini dibiarkan, akan ada pelanggaran HAM berikutnya," kata Dedi Mulyadi dikutip dari video di akun media sosialnya, Rabu (7/5/2024).

Antara lain seperti HAM orang tua, orang lain yang menjadi korban dan yang lainnya.

"Yaitu satu HAM orang tuanya terlanggar oleh pelaku anaknya, yang kedua HAM orang lain terlanggar mereka yang terluka, HAM orang lain untuk mendapat ketenangan, keluar malem orang lewat merasa terancam, itu juga HAM yang harus dilindungi," lanjut Dedi.

Menurut Dedi, menegakan HAM harus dengan cara melindungi HAM.

Ada HAM satu orang yang harus dijaga dan ada HAM orang lain yang harus dilindungi.

Kemudian Dedi juga menjawab kritikan TNI tidak boleh terlibat dalam pendidikan anak sekolah.

Namun menurut Dedi, sejauh ini TNI sudah cukup lama kerap terlibat dalam pendidikan di sekolah.

"Banyak TNI yang ngajar di sekolah, di Papua TNI ngajar di SD, SMP," kata KDM.

Belum lagi, TNI juga dari dulu sudah terlibat dalam pendidikan kedisiplinan dari dulu.

Seperti untuk para ASN, calon karyawan, hingga ngajar di yayasan-yayasan milik TNI.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved