Pengusaha Ini Sebut GRIB Jaya Bukan Ormas Sembarangan, Singgung Kode Barter: Pelindung Kekuasaan
Pengusaha asal Indonesia, Mardigu menyebut GRIB Jaya yang dipimpin hercules bukan merupakan organisasi masyarakat (ormas) sembarangan.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pengusaha asal Indonesia, Mardigu Wowiek Prasantyo, menyebut GRIB Jaya yang dipimpin hercules bukan merupakan organisasi masyarakat (ormas) sembarangan.
Sebab, kata Mardigu, kekuatan dari GRIB Jaya itu ada para ketua umumnya, Hercules Rosario de Marshall.
Pria yang akrab disapa Bossman itu mengatakan Hercules ialah mantan preman yang dulunya alat operasi militer.
Dengan latar belakangnya itu, Hercules seolah bergerak semaunya memerintah aparat sipil, berani membentak jenderal purnawirawan hingga menyentuh wilayah kekuasaan tanpa konsekuensi.
"Hercules Rosario de Marshall pimpinan GRIB Jaya bukan sekadar ormas instruktur bayangan shadow structure yang hidup di tengah sistem demokrasi. Publik hanya lihat baju loreng dan spanduk, maka jangan heran kenapa GRIB Jaya bisa berkibar bebas bahkan mengancam menggeruduk gedung sate dengan puluhan ribu orang," katanya seperti dikutip dari Instagramnya pada Rabu (7/5/2025).
Mardigu melanjutkan ormas GRIB Jaya bukan sekadar kekuatan jalanan biasa.
Salah satu contohnya ketika mobil polisi dibakar massa oleh anggota GRIB di Depok.
"Tidak ada manuver nasional yang berarti," katanya.
Mardigu beralasan karena Hercules memegang kode barter keamanan.
Selama dia bisa menjaga ketertiban dan membela penguasa, maka ia dilindungi.
"Tapi, masyarakat harus tahu struktur liar seperti ini adalah bom waktu. Bukan pelindung rakyat tapi pelindung kekuasaan yang siap berbelok arah sesuai pesanan," kata pria yang kini menduduki posisi sebagai Komisaris Utama Independen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) tersebut.
Kenapa negara masih pelihara?
Mardigu pun membeberkan alasannya GRIB Jaya masih berdiri hingga kini dan tak kunjung dibubarkan.
Dalam politik di Indonesia, Mardigu menyebut ormas GRIB Jaya dijadikan aset tak resmi oleh penguasa.
"Kalau hari ini kita diam, maka besok kita akan dijaga oleh kekuatan yang tidak bisa kita lawan, tidak bisa kita pilih dan tidak bisa kita percaya. Ini bukan konspirasi, ini realitas operasional," katanya.
Kehadiran ormas semacam ini berdampak buruk terhadap perekonomian Indonesia.
Apalagi, kata Mardigu, kemampuan daya beli masyarakat saat ini sedang mengalami penurunan.
"Rakyat banyak pengangguran, perusahaan besar tidak ada yang berinvestasi di Indonesia karena semua sama. Isu premanisme yang mengganggu investasi sudah sampai pada tahap yang tidak bisa ditoleransikan lagi."
"Sehingga yang terbaik bagi pengusaha adalah pindah ke negara lain yang memang negaranya dan pejabatnya niat membangun ekonomi bagi rakyatnya," tulisnya.
Kondisi ini membuat Indonesia memasuki masa gelap ekonomi.
"Premanisme mengganggu kenyamanan berbisnis yang membuat pengangguran meningkat. Itu sebuah realita dalam 5 tahun ini dan semakin meningkat dalam 1 tahun terakhir," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Analisis Mardigu Sebut GRIB Jaya Bukan Sembarang Ormas Biasa, Singgung Jadi Pelindung Kekuasaan
Dedi Mulyadi yang Selalu Disorot, Kemana Wakil Gubernur Jabar ?, Ketahuan Sibuk Syuting Sinetron |
![]() |
---|
Sosok 4 Anak Hercules yang Jarang Disorot, Jejak Pendidikannya Mentereng, Lulusan Kampus Luar Negeri |
![]() |
---|
Curhat Nia Dania Jadi Istri Hercules, Sedih Suaminya Konflik dengan Jenderal, Singgung Rasa Bersalah |
![]() |
---|
VIRAL Preman Diduga Palak Sopir Truk di Ciseeng Bogor, Aksi Rebut Ruang Kemudi Disorot |
![]() |
---|
Sempat Lantang Sebut Aparat di Tenjo Bogor Minta Uang, Bocah Ini Ralat Ucapan, Warga Jadi Tertuduh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.