Hadiah dari Dedi Mulyadi untuk Siswa Bolos Usai Keluar Barak Militer, Harganya Tak Main-main

Sosok siswa yang akan diberi hadiah oleh Dedi Mulyadi adalah seorang pelajar laki-laki di Sumedang yang sedang menempuh pendidikan militer.

Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
Dok.Tribun Jabar, Kompas.com/Aam Aminullah
HADIAH DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, menyiapkan hadiah untuk salah satu siswa yang menjalani pendidikan militer di markas Kodim 0610/Sumedang. Tak main-main, hadiah tersebut memiliki nilai yang fantastis. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, bakal memberikan hadiah untuk salah satu siswa yang menjalani pendidikan militer di markas Kodim 0610/Sumedang.

Hadiah akan diberikan usai siswa tersebut sudah menyelesaikan pendidikan militer di sana.

Tak main-main, hadiah tersebut memiliki nilai yang fantastis.

Namun Dedi Mulyadi berikan dengan alasan agar siswa semakin rajin belajar di sekolah.

Mengingat siswa yang akan diberikan hadiah oleh Dedi Mulyadi itu masuk barak militer karena sering bolos sekolah.

Sosok siswa yang akan diberi hadiah oleh Dedi Mulyadi adalah seorang pelajar laki-laki di Sumedang yang sedang menempuh pendidikan militer.

Ia masuk ke barak militer karena sering bolos masuk sekolah.

Setelah ditanya-tanya oleh Dedi Mulyadi, asalannya bolos sekolah karena lebih suka mengurus kuda.

Ia juga menyenangi kuda ronggeng, kesenian kuda khas Sumedang.

Dalam kesehariannya, bocah tersebut selalu mengikuti pertunjukan kesenian kuda renggong.

Bagi siswa tersebut, mengurus kuda ikut pertunjukan kuda ronggeng lebih menyenangkan karena ia mendapatkan penghasilan dari sana.

Meski begitu, kuda tersebut bukan kuda miliknya, namun mengurus kuda milik orang lain.

"Dia itu punya hobi ngurus kuda, sudah tahu uang makanya jadi sering bolos sekolah," kata Dedi Mulyadi.

Dari mengurus kuda, sang siswa bisa mendapat uang sebanyak Rp100.000.

Baca juga: Dedi Mulyadi Dikritik Keras KPAI Soal Siswa Masuk Barak Militer, Susno Duadji Bela Sang Gubernur

Sedangkan dari kuda ronggeng, ia bisa mendapat Rp250.000.

"Jadi dia itu sebenarnya tadi tidak dalam kategori nakal, tidak. Anak itu senangnya duit," kata Dedi Mulyadi.

Oleh karena itu, dia lebih memilih mengurus kuda dan bergulat di pentas kuda renggong daripada sekolah karena lebih menghasilkan uang.

"Bisa dapat Rp 100.000 kalau ngurus kuda," kata siswa.

Menyiasati hal itu, Dedi Mulyadi lantas berniat untuk memberikan sang siswa seekor kuda sebagai hadiah.

Hadiah diberikan untuk mendukung hobinya sekaligus memotivasinya agar mau rajin sekolah.

"Mau ngurusnya kalau saya kasih kuda? Tapi tetap harus sekolah, ngurus kudu jalan, sekolah wajib," ujar Dedi Mulyadi kepada siswa.

Mendengar tawaran sang gubernur, siswa tersebut lantas kegirangan.

Bahkan dengan polosnya ia request dibelikan kuda jantan, bukan betia.

"Benar pak? Mau kuda jantan," katanya.

Dedi Mulyadi pun menimpalinya dengan candaan. Kepada sang siswa, ia berkelakar akan memberikan kuda betina.

Namun siswa laki-laki itu mengaku tidak mau jika diberikan kuda betina, alasannya karena takut kuda itu hamil.

Mengiyakan permintaan siswa, Dedi Mulyadi berjanji akan memberikan kuda setelah menyelesaikan pendidikan karakter di markas Kodim 0610/Sumedang selama satu bulan.

Usut punya usut, kuda yang akan diberikan adalah kuda seharga Rp25 juta.

"Nanti beres pendidikan ku (oleh) saya dikasih kuda, urus bari sakola (urus sambil sekolah)," tutur Dedi Mulyadi.

Ia juga mengancam apabila sudah diberikan kuda tapi masih suka bolos, akan meminta kembali kuda tersebut.

"Kalau tidak sekolah, masih bolos, kudanya saya bawa lagi, setuju?" ucapnya.

Nantinya, kata Dedi Mulyadi, kuda itu bisa diurus secara mandiri oleh sang siswa.

Ia juga bisa menjadi pemain kuda renggong dengan kudanya sendiri.

Kendati demikian, ia kembali menegaskan bahwa siswa itu harus menyeimbangkan aktifitas kewajiban belajar mengajar dengan hobinya.

"Dia memang senang itu, tinggal dialihkan aja, kasih kuda suruh urus kuda, dan jadi pemain kuda renggong dengan kudanya sendiri. Tapi nanti diatur jangan sampai mengganggu jam sekolah," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved