Bukan Mantan Pacar Istrinya, Pelaku Pembacok Pengantin Jelang Akad di Palembang Ternyata Musuh Lama
Ahmad Handa (30), calon pengantin yang seharusnya melangsungkan akad nikah dengan Faridah Ariyani, mengalami serangan mendadak saat menuju ke lokasi.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ahmad Handa (30), calon pengantin yang seharusnya melangsungkan akad nikah dengan Faridah Ariyani, mengalami serangan mendadak saat menuju ke lokasi pernikahan di Jalan Panca Usaha, depan Lorong Wakaf II, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang, pada Minggu (11/5/2025).
Saat Handa baru saja turun dari mobil, ia diserang oleh lima orang, sebagian di antaranya menggunakan senjata tajam. Pelaku diduga musuh lama.
Akibat serangan tersebut, Handa mengalami luka bacok di sekujur tubuhnya dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) BARI Palembang untuk mendapatkan perawatan.
Meskipun dalam kondisi terluka parah, Handa tetap melaksanakan akad nikah di ruang perawatan RSUD BARI Palembang, didampingi oleh keluarganya.
"Iya kemarin sudah langsung akad, rencananya hari ini akan dirujuk ke RSUP Mohammad Hoesin Palembang untuk operasi," ungkap Aidil, kakak perempuan Faridah, pada Senin (12/5/2025).
Faridah menjelaskan bahwa mereka sangat terkejut melihat Handa diserang saat hendak menuju tempat akad nikah.
"Waktu itu baru saja sampai di tempat dan mau turun. Tiba-tiba lima orang menyerang," jelasnya. Meskipun tanpa kehadiran mempelai laki-laki, acara tetap dilanjutkan dengan menjamu tamu yang datang.
Handa mengaku bahwa lima orang yang menyerangnya adalah musuh lamanya dan mereka menggunakan berbagai senjata, termasuk pisau, parang, dan pistol.
"Yang pakai pistol nahan mobil, yang kejar-kejar saya tiga orang," kata Handa saat berada di rumah sakit.
Ia juga mengenali salah satu pelaku, Jono alias Ian, yang membacoknya dengan senjata tajam hingga terluka parah.
"Saya menyelamatkan diri masuk ke rumah warga. Awalnya sempat dikira saya dikejar polisi karena ada suara tembak-tembakan. Setelah saya masuk, pelaku berhenti mengejar, lalu saya dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.
Handa menambahkan bahwa salah satu pelaku diduga memiliki dendam terhadapnya karena merasa Handa telah menjadi informan polisi.
"Dia itu nuduh aku cepu (informan polisi), aku tidak merasa. Jadi pernah ribut kami di atas jembatan Kertapati, aku diteriakin maling, terus aku lari dia lari. Pada tahun 2019, dia (pelaku) sempat aku tusuk, mungkin sekarang dia balas saat aku lengah," jelasnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan, membenarkan kejadian tersebut.
Ia menyatakan bahwa pihaknya segera mendatangi lokasi kejadian setelah menerima laporan dari warga dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.