Pesan Menohok Rismon Sianipar untuk Kasmudjo, Bukan Dosen Pembimbing Skripsi Jokowi : Jujur Saja
Ternyata Bukan Dosen Pembimbing Skrips Jokowi, Rismon Sianipar Beri Pesan ke Kasmudjo : Di Luar Bisa Bohong
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Rismon Sianipar memberi pesan menohok untuk Ir Kasmudjo, dosen pembimbing akademik Jokowi.
Rismon merasa heran akan peran Kasmudjo yang dinilai terus berganti dari zaman Jokowi masih menjabat sebagai Presiden ke 7 Republik Indonesia.
Kata dia saat menjadi Presiden, Jokowi menyebut Kasmudjo sebagai dosen pembimbing skripsi.
Tapi kini Jokowi justru menulis Kasmudjo sebagai dosen pembimbing akademik.
"Hari ini, saya berkunjung untuk bersilaturahmi dengan Dosen Pembimbing Akademik saat kuliah di Fakultas Kehutanan UGM, Bapak Ir. Kasmudjo.
Di usia 75 tahun, beliau masih sehat dan penuh semangat. Semoga Allah SWT senantiasa memberi kesehatan dan kekuatan kepada beliau." tulis akun Instagram Jokowi.
Dalam kunjungannya, Jokowi sempat mengucap pesan pada Kasmudjo.
"Hal-hal yang apa, ingin kami apa, membantu monggo biarpun lewat pak Sigit yang ngomong. Pak Sigit dekan," kata Jokowi di video.
Jokowi menerangkan maksud tujuannya mendatangi rumah Kasmudjo.
Ia merespon perkembangan terbaru dimana Kasmudjo, Dekan Fakultas Kehutanan dan Rektor UGM digugat buntut dari polemik ijazah Jokowi.
"Beliau ini kan sudah tua, sudah sepuh. Saya ke sana untuk mengkonfirmasi apakah mungkin saya bisa bantu dari sisi tim hukumnya. Ternyata sudah dibantu dari Fakultas Kehutanan UGM," katanya.
Menurut Jokowi, Kasmudjo juga tidak ambil pusing atas gugatan padanya.
"Ya belaiau biasa saja," katanya.
Jokowi menekankan, polemik ijazah yang digemborkan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) merupakan kasus yang ringan.
"Ya itu memang sebetulnya hal yang ringan tetapi ya memang harus diselesaikan di ranah hukum karena kalau gak
berkepanjangan terus," kata Jokowi.
Ada tiga proses hukum yang kini sedang berjalan terkait ijazah Jokowi.
Pertama di Bareskrim Polri yang merupakan laporan dari TPUA.
Lalu ada juga laporan Jokowi di Polda Metro Jaya.
Dan kini sedang berlangsung sidang perdata di Solo.
"Supaya tahu ya di Bareskrim ada aduan dari seseorang sehingga kemarin kita diundang untuk menyerahkan berkas ijazah asli baik yang universitas sama yang SMA, SMP, SD berikan. Sampai sekarang masih di sana ijazahnya," katanya.
"Kedua yang kita laporkan di polda metro, ada lagi di Solo itu perdata, beda lagi," tambah Jokowi.
Sementara Kasmudjo mengaku belum mengetahui tentang perkembangan proses hukum ijazah Jokowi.
Pria berusia 75 tahun tersebut menekankan meminta untuk selalu dilibatkan dalam semua proses hukum ijazah Jokowi.
"Ndak siap. Soalnya ngadepin macam-macam tuh saya belum pernah, orang tuh harus sejujur mungkin, seadil-adilnya, sedisplin mungkin jadi kalau ditanya seperti itu jawabannya saya aduh, gak punya jawaban," katanya.
"Saya kontak dengan dekan fakultas kehutanan pak Sigit, segala sesuatunya terkait apa itu urusan ijazah atau urusan semua dari fakultas sudah bilang semua suruh ke sini pak nanti saya jawab semua. Makanya saya juga walaupun sudah senior saya harus ikut. itu yang saya katakan," tambah Kasmudjo.
Baca juga: Awalnya Percaya Diri, TPUA Kini Was-was Hasil Uji Lab Forensik Ijazah Jokowi : Akan Dinyatakan Asli
Sedangkan Rismon Sianipar masih merasa janggal dengan peran Kasmudjo dalam skripsi Jokowi.
Pasalnya di skripsinya, Jokowi menuliskan Prof. Dr. Ir Achmad Soemitro sebagai dosen pembimbingnya, bukan Ir. Kasmudjo.
"Harusnya kan begitu sesuai di lembar pengesahan skripsi dia, itu gak pernah keluar dari mulutnya. Kayaknya dia gak kenal sama Soemitro masa bisa pembimbing skripsi Soemtitro, tapi dia bilang Kasmudjo. Di prakata pun gak ada Kasmudjo maupun di lembar pengesahan. Kayak mana sebagai mahasiswa itu kan melawan inlegensi kita yang pernah menjadi mahasiswa apalagi saya pernah membimbing ratusan mahasiswa skripsi juga. Sakit hati juga lah. Masa orang lain dianggap pembimbing skripsinya yang gak berperan apapun," kata Rismon di Youtube Balige Academy.

Ia beranggapan Jokowi takut bila menyebutkan Soemitro sebagai dosen pembimbingnya.
"Di lembar pengesahan kan jelas Achmad Soemitro artinya dia yang paling berperan di situ. Gak pernah disebutkan, takut mungkin kalau disebutkan nanti ada anaknya menyangkal mungkin, gak penah. Jadi takut menyebutkan nama Soemitro," kata Rismon Sianipar.
Oleh sebab itulah Rismon pun mempertanyakan peran Kasmudjo sebenarnya dalam skripsi Jokowi.
"Inilah ya inkonsistensi semacam ini besok gak tahu lagi perannya pak Kasmudjo ini jadi apa. Dulu jadi pembimbing skripsi waktu presiden, sekarang jadi pembinging akademik. Mungkin besok jadi dosen pembimbing tesis. Berganti terus, berganti peran sesuai apa yang diminta," katanya.
Baca juga: Kiai NU Tegaskan PKS Akan Terseret Kasus Ijazah Jokowi, Semprot Partai Pengusung : Harus Dibuka
Rismon Sianipar pun memberi pesan pada Kasmudjo.
Ia meminta Kasmudjo untuk berkata jujur.
"Pesan saya kepada pak Kasmudjo yang sudah tua, udahlah pak jujur saja, jujur bilang aja gak pernah kenal dengan pak Joko Widodo. Kok bisa duluan dia mengaku sebagai dosen pembimbing skripsi sekarang berubah lagi. Nanti anda akan dipanggil juga di pengadilan. Di luar bisa berbohong tetapi nanti dalam pengadilan dikroscek terus latar belakang anda," kata Rismon Sianipar.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Roy Suryo Cs Koar-koar Dibungkam Brutal Saat Luncurkan Buku, UGM Justru Merasa Hampir Tertipu |
![]() |
---|
Koar-koar Buku Roy Suryo Cs Bakal Diterbitkan di 25 Negara, Pengacara Jokowi Sebut Itu Cuma Alibi |
![]() |
---|
Detik-detik Listrik Dimatikan Saat Roy Suryo Cs Luncurkan Buku Jokowi's White Paper: Tangan Jahat ! |
![]() |
---|
Ngotot Lulusan Yamaguchi, Rismon Gagap Lawan Data Jokowi Mania : Bahasa Jepang Aja Gak Ngerti |
![]() |
---|
Kasus Silfester Hina Wapres Bikin Kejaksaan Disorot, Susno Duadji: Ternyata Penegak Hukum Kita Sibuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.