Profil Soenarko, Eks Danjen Kopassus yang Sebut Luhut Penjilat dan Rakus, Ternyata Junior di TNI AD

Nama Mayjen (Purn) Soenarko memang sudah tidak asing lagi, baik di dunia militer atau politik Tanah Air.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Ist
SOENARKO VS LUHUT - Profil Soenarko, Eks Danjen Kopassus yang Sebut Luhut Penjilat dan Rakus, Ternyata Junior di TNI AD 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nama Mayjen (Purn) Soenarko memang sudah tidak asing lagi, baik di dunia militer atau politik Tanah Air.

Soenarko merupakan mantan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Terbaru, Soenarko memaki-maki Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.

Hal itu dikarenakan dirinya tak terima disebut kampungan oleh Luhut.

Soenarko merupakan satu dari ratusan anggota Forum Purnawirawan TNI-Polri yang ingin memakzulkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Luhut pun menyebut para purnawirawan yang ingin memakzulkan Gibran dengan sebutan kampungan.

Tak terima, Soenarko menyebut Luhut sebagai penjilat dan rakus.

Hal itu karena Luhut dikenal sebagai menteri segala urusan.

Apalagi Luhut kini masih ada di dalam Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.

Padahal kata Soenarko, Luhut pernah mengatakan kalau Prabowo Subianto tak pantas jadi presiden karena merupakan pecatan TNI.

Ia pun heran kenapa Prabowo masih menjadikan Luhut sebagai anggota kabinetnya.

"Kalau mau tahu masalah itu, yang paling tepat dan paling benar ya tanya langsung kepada Prabowo. Kenapa manusia sudah merendahkan martabatnya masih dipakai?," kata Soenarko dikutip dari Youtube Refly Harun, Kamis (15/5/2025).

Bahkan ia mengatakan kalau Prabowo lemah dalam hal kepemimpinan.

"Kalau menurut saya ini adalah inilah kelemahan pribadi, kelemahan leadership-nya Prabowo," ujarnya.

Ia juga menduga ada rahasia Prabowo yang dipegang oleh kelompok Jokowi, termasuk Luhut.

"Atau ada sesuatu masalah pribadi Prabowo yang diketahui Luhut yang dijadikan kartu trup atau sebagai kunci, sehingga Prabowo enggak berani," katanya.

"Tapi saya pernah ngomong Prabowo itu baik sebagai manusia tapi sebagai pemimpin dia lemah. Sekarang dia sudah presiden, masih mau diatur-atur bekas presiden. Jadi dia di samping dia lemah, mungkin dia punya juga satu kelemahan yang dipegang oleh kelompok-kelompok lain ya. Kelompoknya Jokowi, di dalamnya ada Luhut," bebernya lagi.

Baca juga: Eks Danjen Kopassus Ngamuk Maki-maki Luhut, Tak Terima Disebut Kampungan: Kau Penjilat dan Rakus

Rupanya di dunia kemiliteran, Soenarko merupakan Junior Luhut.

Meski Luhut merupakan senioernya, namun Soenarko tak gentar.

"Luhut sudah sangat keterlaluan. Memang harus disampaikan kepada masyarakat, Luhut ini kerjaan mulutnya kan besar kali. Ngancam sana ngancam sini, dia itu merasa paling pintar merasa paling berjasa, merasa paling suci di negara ini," ucapnya.

Menurutnya, Luhut juga merupakan sosok yang seolah anti kritik.

"Kalau ada orang yang mengkritik, berbeda pendapat sama dia, kalau enggak dia bilang kampungan, dia bilang lari pergi ke luar negeri, pergi ke larilah kau pergi saja ke luar negeri," ucapnya lagi.

Sosok Soenarko

Jadi junior Luhut, Soenarko merupakan lulusan AKABRI tahun 1978.

Sementara Luhut Binsar Pandjaitan lulusan AKABRI tahun 1970.

Soenarko lahir di Medan, Sumatera Utara pada 1 Desember 1953.

Ia langsung masuk Kopassus begitu lulus dari pendidikan.

Sebelum menjabat sebagai Danjen Kopassus, Soenarko pernah menjadi Komandan Grup 1 Kopassus dan Kepala Staf Divisi Infanteri 1/Kostrad. 

Ia kemudian dilantik menjadi Danjen Kopassus ke-22 pada September 2007 menggantikan Mayjen Rasyid Qurnuen Aquary.

Soenarko menjabat Danjen Kopassus hingga 1 Juli 2008 sebelum digantikan oleh Mayjen Pramono Edhie Wibowo.

Setelah tidak menjabat sebagai Danjen Kopassus, perjalanan karier Soenarko berlanjut sebagai Panglima Daerah Militer (Pangdam) Iskandar Muda, Aceh.

Jabatan ini diemban Soenarko hingga 2009.

Baca juga: Luhut Binsar Sebut Pihak yang Minta Gibran Dicopot Kampungan, Sindir Try Sutrisno dan 2 Rekannya?

Tanah Aceh yang menjadi wilayah penugasan Soenarko bukanlah tempat yang baru baginya.

Sebab dia pernah menduduki posisi sebagai Asisten Operasi Panglima Komando Operasi di Aceh.

Jabatan lain yang pernah disandang Soenarko adalah Danrem 011/SNJ, Danrem 022 Dam-I/BB, Pamen Denmabesad.

Paban 133/Biorg Sopsad, Pati Ahli Kasad Bidsosbud, dan Kasdif-1 Kostrad.

Setelah menyelesaikan tugas di Aceh, Soenarko ditugaskan menjadi Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) hingga 2010.

Soenarko pernah memimpin demonstrasi di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024) siang.

Dalam demonstrasi itu, Soenarko menyoroti pelaksanaan pemilihan umum (pemilu), terutama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang dinilainya mengandung kecurangan.

Ia juga menuding, Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah dalang di balik kecurangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Adapun Pilpres 2024 diikuti oleh pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved