Breaking News

Perlukah Jokowi Perlihatkan Ijazahnya ke Publik? Ini Kata Susno Duadji, Sindir Ucapan Roy Suryo Cs

Susno Duadji mengurai analisanya soal polemik ijazah Jokowi. Susno juga menyinggung soal pernyataan Roy Suryo Cs yang ngotot menuding ijazah palsu

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Youtube Kompas TV
POLEMIK IJAZAH JOKOWI: Tangkapan layar mantan Kabareskrim Polri Susno Duadji (kanan) mengurai analisanya soal polemik ijazah Jokowi (tengah). Susno juga menyinggung soal pernyataan Roy Suryo (kiri) Cs yang ngotot menuding ijazah palsu, disadur pada Senin (19/5/2025). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mantan Kabareskrim Polri tahun 2008-2009 Komjen (Purn) Susno Duadji mengurai tanggapannya terkait polemik ijazah Jokowi.

Susno Duadji memberikan pandangannya perihal desakan agar Presiden ke-7 itu memperlihatkan ijazahnya ke publik agar kasus selesai.

Desakan itu muncul dari tiga sosok yang ngotot menuding ijazah Jokowi palsu, yakni Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Dokter Tifa.

Seperti diketahui, tiga sosok tersebut adalah yang diduga dilaporkan Jokowi perihal polemik ijazah palsu.

Perihal desakan tersebut, Susno Duadji mengurai jawaban lugas.

Kata Susno, tidak ada kewajiban Jokowi untuk memperlihatkan ijazahnya ke publik.

Sebab tugas Jokowi terkait kasusnya adalah memberikan ijazah asli ke penyidik kepolisian.

"Yang sekarang diributkan yang beredar di medsos, kemudian keluar tuntutan pak Jokowi harus nunjukkan (ijazah) ke publik. ya suka-sukanya pak Jokowi. Kecuali kalau proses hukum pak Jokowi diminta oleh aparat penyidik menyerahkan ijazahnya, itu harus, wajib hukumnya taat pada hukum," imbuh Susno Duadji dalam tayangan Kompas TV, dilansir TribunnewsBogor.com pada Senin (19/5/2025).

Diungkap Susno, jika Jokowi menunjukkan ijazahnya ke publik maka kasusnya tidak berjalan sesuai jalur hukum yang sudah ditetapkan.

Lagipula kata Susno, tidak akan ada habisnya jika Jokowi memperlihatkan ijazahnya ke publik.

"Ya kalau tiap hari (ijazah Jokowi) dipamerkan pada publik, hukum kita tidak begitu prosesnya," kata Susno.

Lebih lanjut, Susno mengungkap pihak yang lebih berhak melakukan pembuktian soal ijazah asli Jokowi daripada Jokowi sendiri.

Yakni aparat penegak hukum yang menangani kasus tersebut.

"Pembuktian bukan ditunjukkan ke publik. Yang berhak melakukan pembuktian ya aparat penegak hukum. Begitu nanti dipanggil aparat penegak hukum pasti dia (Jokowi) menyerahkan yang asli, aparat penegak hukum kroscek ke UGM. Setelah (dinyatakan) asli, ya tak perlu pak Jokowi yang tunjukkan. Jadi yang nunjukkan siapa? aparat penegak hukum sebagai press release pertanggungjawaban ke masyarakat," pungkas Susno.

"Nanti kalau disanggah lagi 'wah aparatnya bisa sidik, aparatnya parcok, tak percaya sama laboran Indonesia harus laboran luar negeri'. Nah itu lain ceritanya, film panjang ceritanya," sambungnya.

Perihal polemik ijazah Jokowi yang berlarut-larut hingga beberapa tahun, Susno mengurai pandangan.

Menurut Susno, menyelesaikan polemik ijazah Jokowi sebenarnya mudah dan butuh waktu singkat.

"Ini gampang sekali, UGM-nya kan masih ada, reputasi UGM itu internasional bukan nasional tidak mungkin dia akan menjualnya dengan begitu murah, pak Jokowi masih ada, teman kuliahnya ada, dosennya ada. Tinggal ditanya saja ke UGM benar enggak punya mahasiswa namanya ini angkatan sekian, tamat tahun sekian, oh benar katanya, atau oh tidak benar. Kalau oh benar baru nanti dilanjutkan pertanyaannya. Ijazah yang dipegang pak Jokowi itu yang dilihat, jadi prosesnya sudah benar. Atau tidak kuliah berarti prosesnya tidak benar," ungkap Susno.

Tapi kata Susno, kini polemik ijazah itu melebar hingga ke arah penyebaran ijazah Jokowi di media sosial.

Padahal awalnya polemik tersebut adalah soal keaslian ijazah Jokowi saja.

"Yang diributkan jangan (ijazah) yang ditampilkan di medsos kan. Yang dokumen aslinya. Setelah dokumen aslinya dilihat, betul enggak ijazah yang (UGM) keluarkan? oh betul, maka tamatlah riwayatnya. Atau tidak betul, maka berarti itu prosesnya palsu, ijazahnya pun palsu. Tapi kalau prosesnya benar, ijazahnya benar, enggak perlu diforensik, analog ini," imbuh Susno Duadji.

Baca juga: Roy Suryo Bawa Ahli dari Amerika Uji Ijazah Jokowi, Susno Duadji : Itu Film Panjang Namanya

Sentilan Susno Duadji ke Roy Suryo

Sementara itu tak cuma ijazah, Roy Suryo juga sempat menyinggung soal dugaan skripsi palsu Jokowi.

Bak belum puas dengan tudingan ijazah palsu, Roy Suryo Cs juga menyasar bahasan soal skripsi Jokowi.

Diungkap Roy Suryo, ia punya hak untuk mengecek keaslian ijazah dan skripsi Jokowi.

"Kan ada dua nih yang diuji, ijazah sama skripsi. Kalau ijazah kami memang belum memegang ijazah yang benar, fisiknya belum pegang, kecuali yang sudah diposting oleh kader PSI. Kalau ternyata asli, nanti kita lihat, aslinya seperti apa, baru kita cek juga. Saya tetap punya hak untuk mengecek karena pak Jokowi tetap pejabat publik, dia adalah dewan pengarah Danantara bukan rakyat biasa," ungkap Roy Suryo dalam tayangan Kompas TV dilansir TribunnewsBogor.com pada Jumat (9/5/2025).

"Tapi kalau skripsinya dinyatakan asli, mohon izin kami untuk melakukan uji sampel bersama, sampelnya sama enggak, kalau memang yang diuji sampel yang ada di UGM, kami mempertanyakan kok bisa asli, enggak ada lembar pengesahan, enggak ada lembar pengujian, nama dosen pembimbing salah, tidak ada nama pak Kasmudji, bentuk tanda tangan meragukan, tapi kita objektif aja," sambungnya.

POLEMIK IJAZAH JOKOWI: Tangkapan layar momen Jokowi saat bertemu dengan dosen pembimbing UGM Kasmudjo (kiri) yang ternyata tak bahas soal ijazah. Roy Suryo (kanan) tertawakan momen pertemuan Jokowi dengan Kasmudjo, disadur pada Kamis (15/5/2025).
POLEMIK IJAZAH JOKOWI: Tangkapan layar momen Jokowi saat bertemu dengan dosen pembimbing UGM Kasmudjo (kiri) yang ternyata tak bahas soal ijazah. Roy Suryo (kanan) tertawakan momen pertemuan Jokowi dengan Kasmudjo, disadur pada Kamis (15/5/2025). (kolase Instagram Jokowi dan Youtube inews tv)

Atas pernyataan Roy Suryo yang membahas juga soal dugaan skripsi palsu Jokowi, Susno Duadji mengurai sindiran.

Kata Susno, harusnya berfokus saja pada tudingan ijazah palsu, jangan melebar ke skripsi.

Sebab hal yang awal yang dipersoalkan adalah ijazah Jokowi.

Lagipula kata Susno, pihak UGM sudah mengonfirmasi bahwa benar Jokowi adalah alumni UGM.

"Debat itu ada dua macam, satu debat kusir, debat ilmiah berdasarkan hukum. Debat ilmiah berdasarkan hukum ya pembuktian, tidak asumsi. Kalau berasumsi yang diperdebatkan fotonya, skripsinya, kan pokok masalah adalah ijazah palsu atau asli. Maka yang disidik proses mendapatkannya benar atau tidak, siapa yang berwenang memberikan pernyataan? UGM. Apa alat buktinya? ya dokumen yang ada di UGM. Yang diperdebatkan ijazah yang dipegang UGM, siapa yang mengeluarkan? UGM, yang berwenang menerangkan itu UGM," pungkas Susno Duadji.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved