Ungkap Asal Usul Sebutan Raja Dedi Mulyadi, KDM Bantah Panggil Sekda dan Kadis dengan Nama Patih
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjawab asal usul panggilan Raja yang disematkan pada dirinya.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjawab asal usul panggilan Raja pada dirinya.
Dedi Mulyadi menegaskan kalau dirinya hingga saat ini tidak dipanggil Raja oleh Sekda maupun para kepala dinas.
Namun belakangan ramai disebut bahwa panggilan KDM dipelesetkan jadi King Dedi Mulyadi atau King Dedi Mulyono.
Julukan itu salah satunya dilontarkan oleh Rocky Gerung dalam tayangan Indonesia Lawyers Club beberapa waktu lalu.
Rocky Gerung menilai ada kesamaan antara Dedi Mulyadi dengan Mulyono alias Jokowi.
"Saya tidak ingin bicara watak, strategi, kemampuan membangun publik opini dari kang Dedi karena pada akhirnya pembandingnya cuma Mulyono. Kenapa pembandingnya enggak bung Karno? bung Karno bicara hal retorik tetapi dengan logika yang kuat sehingga bisa dibantah," ungkap Rocky Gerung, dikutip TribunnewsBogor.com pada Jumat (22/5/2025).
Terkait sosok Dedi Mulyadi, Rocky menyebut bahwa pendukung Mulyono kini juga menggemari sosok Dedi Mulyadi.
Asumsi itu diurai Rocky lantaran melihat pola kepemimpinan Dedi Mulyadi kini yang serupa dengan Mulyono.
"Yang berbahaya sebetulnya bukan Dedi Mulyadi Juncto Mulyono. Tetapi penonton Mulyono dan Dedi Mulyono sama, itu soalnya," imbuh Rocky Gerung.
"Jadi kita lagi menonton orang jualan komoditas yang isinya penampilan, visualisasi, bukan visi, di situ bedanya. Visualisasi Jokowi pada saat ini semua tahu, gorong-gorong, kesederhanaan, tapi visinya orang enggak ingat. Dedi Mulyadi juga dimulai dengan problem yang sama," sambungnya.
Tak hanya Rocky Gerung, salah satu media di Indonesia juga membuat judul soal Raja Dedi Mulyadi.
Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi mengatakan ada yang keliru dalam pemberitaan tersebut.
Menurutnya, ia tidak pernah menyebut sekdanya dengan panggilan patih atau maha patih.
"Bahwa saya dulu ketika jadi bupati itu menyebut sekda dengan panggilan pati dan maha patih, nah ini nggak tepat," kata Dedi Mulyadi di akun TikToknya, @dedimulyadiofficial, Jumat.
Ia menyebutkan satu persatu sekdanya saat menjabat sebagai bupati dan kini gubernur.
"Sekda saya yang pertama bernama Maman Rosamah, tidak pernah dipanggil mahapatih atau patih, kedua bernama Hami Mulyana sudah almarhum, tidak pernah dipanggil itu, ketiga namanya H Fadil Karsomah, juga tidak pernah dipanggil itu," jelas KDM.
Dedi Mulyadi pun memastikan bahwa panggilan patih dan maha patih itu tidak pernah ada.
Baca juga: Masuk Gedung DPRD Jabar, Dedi Mulyadi Ucap Trimakasih Usai Dikritik, Ono Surono Tertawa Saat Disebut
"Tidak tepat. Kemudian para sekda saya tidak pernah menyebut saya raja. Para kepala dinas saya tidak pernah menyebut saya raja, termasuk di Provinsi hari ini," ungkap Dedi Mulyadi.
Dirinya memastikan bahwa tidak ada satupun kepala dinas, yang memanggil dirinya dengan sebutan raja.
"Tidak ada satu pun kepala dinas yang menyebut saya raja, Sekda Jabar tidak menyebut raja sampai hari ini," tegasnya.
Namun Dedi Mulyadi membocorkan ada sosok yang menyebut dirinya raja.
Ia pun akan membawa orang tersebut untuk diwawancara oleh majalah.
"Tapi dari mana sebutan raja pada saya itu berasal? Nanti deh wawancara lagi, nanti sumbernya saya yang bawa, biar dia yang jelasin," pungkasnya.
Sebelumnya, di akun Instagram Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ono Surono, dirinya pernah menyebut Dedi Mulyadi raja.
Ono Surono memposting video Dedi Mulyadi sebelum memasukkan anak nakal ke barak militer.
Saat itu Dedi Mulyadi bertanya pada Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, atau yang akrab disapa Mang Zein.
Baca juga: Nyali Besar Dedi Mulyadi Datang ke DPRD Jabar Usai PDIP Walk Out, Bongkar Usaha Ono untuk Populer
Dalam video itu, Mang Zein menyebut Dedi Mulyadi dengan sebutan Raja.
"Sudah siap anggarannya?," tanya Dedi Mulyadi.
"Siap, raja," kata Saepul Bahri.
Video itu kemudian diposting oleh Ono Surono dan diberi caption bernada sindiran.
"Bila Sang Raja sudah bertitah, maka jadilah itu undang-undang," tulis Ono Surono.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Hasil Survei Litbang Kompas : Tingkat Kepuasan Pada Dedi Mulyadi Tinggi, tapi Tak Atasi Pengangguran |
![]() |
---|
Beda Sikap Puan Maharani dengan Ni Hyang Saat Upacara Bendera, Anak KDM Tetap Hormat Meski Terdesak |
![]() |
---|
Tampang Gubernur Dedi Mulyadi Ikut Lomba Agustusan Bikit Kaget, Warganet Salfok Sama Lipstik |
![]() |
---|
Hujan Debu PT Indocement Bikin Warga Citeureup Bogor Menderita, Dedi Mulyadi Bicara Ancaman Sanksi |
![]() |
---|
Alasan Upacara HUT ke-80 RI Provinsi Jabar Beda Sendiri, Ada Nyi Roro Kidul hingga Kereta Kencana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.