OTW Hajat Persib di Bandung, Gubernur Dedi Mulyadi Sindir Tajam Sosok yang Menyebutnya Dangkal

Dedi Mulyadi kembali menyindir tajam sosok yang menyebut dirinya dangkal.

|
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
@dedimulyadi71
SINDIRAN KDM - Tangkapan layar video KDM, Minggu (25/5/2025). Dedi Mulyadi kembali menyindir tajam sosok yang menyebut dirinya dangkal 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dedi Mulyadi kembali menyindir tajam sosok yang menyebut dirinya dangkal.

Diketahui, Gubernur Jawa Barat ini disebut dangkal oleh Rocky Gerung yang mengomentari program di Jawa Barat.

Yaitu terkait program siswa yang bermasalah dikirim ke barak militer untuk dididik kedisiplinan.

Sindiran pedas itu Dedi Mulyadi sampaikan ketika dia sedang perjalanan ke Bandung untuk menghadiri hajat Persib, Minggu (25/5/2025) pagi.

Itu disampaikan melalui video unggahannya di akun media sosial pribadinya.

Video itu juga diberi caption singkat oleh Dedi Mulyadi yang berbunyi, "ekhem" disertai emotikan berbentuk hati.

Dalam video tersebut, awalnya pria yang kerap disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini berbicara soal visualisasi.

Yaitu visualisasi problem yang saat ini masih dialami masyarakat Jawa Barat.

"Saya saat ini selalu membangun narasi memvisualisasikan apa sebenarnya yang menjadi problem publik hari ini," ucap mantan Bupati Purwakarta tersebut.

KDM meminta para warga Jawa Barat untuk sadar akan prilaku buruk yang lakukan.

Seperti tidak bisa mengelola sampah di lingkungan keluarganya sehingga membuang sembarangan dan prilaku lain.

"Prilaku buruk saat berkendara, prilaku membawa mobil dengan tonase melewati batas hingga merusak jalan dan kemalasan," kata KDM.

"Dan seluruhnya itu harus dilakukan perubahan, dan tidak ada jalan melakukan perubahan itu kecuali memvisualisasikan," sambung dia.

Setelah itu, Dedi mengucapkan kalimat sindiran yang menohok.

Dia menyebutkan istilah dangkal yang sempat ditujukan kepadanya sebagai kritik oleh Rocky Gerung di sebuah acara TV.

Namun menurut Dedi, caranya sendiri masih lebih baik.

"Walaupun visualisasi yang saya lakukan adalah visualisasi dangkal tanpa visi," kata Dedi.

"Tetapi lebih baik saya melakukan visualisasi dangkal tanpa visi daripada saya hanya mengajak berimajinasi tanpa bukti," ungkapnya.

Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved