Polemik Ijazah Jokowi
Sosok Yusuf Leonard Henuk, Profesor yang Tuding Jokowi DO, Dicopot dari Guru Besar karena Rasis
Sosok Profesor Yusuf Leonard Henuk, yang menuding Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) Drop Out dari Universitas Gadjah Mada (UGM) kini jadi sorotan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sosok Profesor Yusuf Leonard Henuk, yang menuding Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) Drop Out dari Universitas Gadjah Mada (UGM) kini tengah jadi sorotan.
Yusuf Leonard Henuk awalnya membela Jokowi dan melaporkan Kades PSI, Dian Sandi, karena telah menyebarkan ijazah Jokowi.
Namun ia berbalik arah mendukung Roy Suryo Cs dan menuding kalau ijazah Jokowi itu palsu.
Ia rupanya memiliki sejumlah kontrofersi, di antaranya pernah dianggap rasis karena menyebut orang Papua bodoh.
Hal itu bahkan membuat dirinya dicopot dari status Guru Besar di USU.
Masih mengaku sebagai guru besar, Yusuf Leonard Henuk pun tak khawatir dengan tudingannya itu.
Sebab menurut dia, jika ijazah Jokowi itu asli maka dirinya berhak meminta maaf.
"Kalau dilaporkan tidak papa, saya diposisi banyak orang mencari kebenaran. Kalau pun saya tunjukkan DO salah, saya berhak minta maaf, saya kan guru besar, tapi buktikan dulu mana transkip bapak," kata Yusuf dikutip dari Youtube Forum Keadilan TV, Senin (26/5/2025).
Bahkan mantan guru besar itu pun meyakini kalau Jokowi Drop Out (DO) dari UGM karena mengaku dapat IP 2.00.
Diungkap yusuf, dirinya kuliah di tahun yang sama dengan Jokowi, namun di kampus yang berbeda.
Sebagai sesama mahasiswa saat itu, dan pernah menjadi Guru Besar, Yusuf menjelaskan aturan mahasiswa yang berhak menulis skripsi.
"IP 2,5 ke atas berhak tulis skripsi, IP 2,5 sampai 2 berarti dia berhak tulis makalah," kata Yusuf lagi.
Dengan IP Jokowi di bawah 2.00, ia meyakini kalau Jokowi sudah di-DO.
"Sedangkan IP di bawah 2.00 sesuai pengakuan Jokowi, dia DO pak," ungkapnya.
"Karena IP gak sampai 2.00, otomatis dia DO, menurut peraturan yang berlaku saat kami kuliah," tambahnya.
Kemudian ia pun mempertanyakan transkrip nilai Jokowi.
"Orang tidak pernah tanya bagaimana transkripnya, dari transkrip nilai kita bisa tahu," ujarnya.
"Saya tidak tahu UGM dia simpan transkrip nilai S1 atau tidak. Karena skripsi 6 sks, kalau sudah 120 SKS kita berhak ajukan proposal," tutur Yusuf lagi.
Baca juga: Tuding Jokowi DO dari UGM, Eks Guru Besar Pertanyakan Transkrip Nilai, Tak Percaya KKN Dapat A
Sosok Yusuf Leonard Henuk
Berdasarkan penelusuran TribunnewsBogor.com, Yusuf Leonard Henuk adalah seorang akademisi.
Ia pernah menjadi dosen serta guru besar di Universitas Sumatera Utara (USU).
Mengutip laman Linked In-nya, Yusuf Leonard adalah eks guru besar pada Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, USU.
Dirinya pernah meraih gelar S1 dari Fakultas Peternakan, Universitas Nusa Cendana pada tahun 1980-1984.
Lantas dirinya juga meraih gelar Master in Rural Science (M.Rur.Sc.) dari University of New England pada tahun 1991–1995.
Ia kemudian mendapatkan gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) dari University of Queensland pada tahun 1998–2001.
Pada tahun 2021 Yusuf Leonard Henuk sempat tersandung kasus dugaan rasisme terhadap masyarakat Papua.
Saat itu, Ikatan Mahasiswa Papua (IMP) Sumatera Utara (Sumut) melakukan aksi menuntut Yusuf Leonard Henuk dicopot sebagai Guru Besar Fakultas Pertanian USU.
Aksi tersebut digelar di depan Kantor Biro Rektor pada Selasa, 2 Februari 2021.
Adapun yang melatarbelakangi kasus ini adalah cuitan Yusuf Henuk di akun Twitternya @profYLH pada 2 Januari 2021 silam.
Saat itu, Yusuf Henuk melontarkan kata-kata yang ditujukan pada Natalius Pigai.
“Pace @NataliusPigai2 beta mau suruh ko pergi ke cermin lalu coba bertanya pada diri ko:"Memangnya @NataliusPigai2 punya kapasitas di negeri ini?". Pasti ko berani buktikan ke @edo751945 & membantah pernyataan @ruhutsitompul yang tentu dapat dianggap salah,” tulis Yusuf L Hanuk sambil menyertakan foto Pigai dengan monyet yang sedang bercermin.
Baca juga: Terjawab Nilai IPK Jokowi Saat Lulus dari UGM, Temuan Bareskrim Tak Sesuai dengan Tuduhan Roy Suryo
Tak cuma itu, Yusuf juga menghina orang Papua, dengan menyebut orang Papua bodoh.
"Terbukti orang Papua memang bodoh soalnya orang Papua dianggap pintar seperti @NataliusPigai2 bisa dibodohi oleh si 'Lucifer' @VeronicaKoman. Semua orang Papua dikuasai 'Lucifer/Iblis' jadi merusak iman Kristiani semua. Di manakah peran gereja di Papua?' tulisnya di Twitter @ProfYLH.
Namun cuitan itu telah dihapusnya setelah dilaporkan.
Cuitan Yusuf Leonard Henuk ini mendapat kecaman dari sejumlah pihak karena sebuah tindakan rasisme.
Karena dikecam dan didemo mahasiswa, Yusuf Leonard Henuk bersikukuh tak akan meminta maaf atas cuitannya di Twitter yang menyebut orang Papua bodoh.
Ia tetap berpegang pada klarifikasi yang sudah disampaikannya di Twitter, bahwa frasa 'orang Papua bodoh' yang ia tulis hanya dialamatkan kepada orang-orang Papua yang membela aktivis HAM Veronica Koman dan Natalius Pigai.
"Saya tidak maulah (minta maaf). Saya bukan anak kecil. Mereka paksa saya minta maaf, saya tidak akan minta maaf. Biarlah kita tunggu hukum. Tunggu aja. Jangan kita main di sini," ujarnya usai menghadiri pertemuan dengan Ikatan Mahasiswa Papua (IMP) yang kuliah di USU, Selasa (2/2/2021) silam.
Yusuf juga mengatakan bahwa dirinya tidak takut dipenjara karena cuitannya itu.
Ia juga yakin, kalaupun ia dipenjara, hukumannya tak akan lama.
"Kalau saya kalah, kan saya punya nama. Kalau saya masuk penjara, ya syukur lah. Saya bukan pencuri dan bukan korupsi besar-besaran. Paling ini 3 tahun. 6 bulan lah rata-rata,"katanya pula.
Karena masalah tersebut, Yusuf Leonard dikeluarkan dari USU dan dimutasi ke Tarutung, Sumut, berdasarkan Surat Rektor USU nomor 2498/UNS.I.R/SDM/2021 pada 3 Maret 2021.
Dalam surat tersebut, Yusuf Henuk jadi Guru Besar di Institute Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung.
Terhitung mulai 5 maret 2021, Prof. Yusuf Henuk resmi mengabdi di IAKN.
Setelah mengabdi di Tarutung, Tapanuli Uatara, ia malah tersandung kasus penghinaan terhadap Bupati Nikson Nababan dan dieksekusi Kejaksaan Negeri Tapanuli Utara.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Roy Suryo Cs Koar-koar Dibungkam Brutal Saat Luncurkan Buku, UGM Justru Merasa Hampir Tertipu |
![]() |
---|
Koar-koar Buku Roy Suryo Cs Bakal Diterbitkan di 25 Negara, Pengacara Jokowi Sebut Itu Cuma Alibi |
![]() |
---|
Detik-detik Listrik Dimatikan Saat Roy Suryo Cs Luncurkan Buku Jokowi's White Paper: Tangan Jahat ! |
![]() |
---|
Ngotot Lulusan Yamaguchi, Rismon Gagap Lawan Data Jokowi Mania : Bahasa Jepang Aja Gak Ngerti |
![]() |
---|
Usai Mangkir dari Panggilan Polda Karena Mau 17-an, Roy Cs Minta Silfester Nyerah: Gede Badan Aja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.