Polemik Ijazah Jokowi

Bongkar Kebohongan Roy Suryo Cs Soal Skripsi Jokowi, Pakar yang Asli : Kenapa Gak Bisa Netral ?

Bongkar Kebohongan Roy Suryo Cs Soal Skripsi Jokowi, Pakar yang Asli Sampai Bingung : Kenapa Gak Netral ?

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube Indonesia Lawyers Club/TikTok Abimanyu
FAKTA FONT SKRIPSI JOKOWI - Pakar yang Asli Ungkap Fakta Soal Times New Roman di Skripsi Jokowi 

"Kalau gak paling kita ngomongnya oh mirip, jangan langsung ngomong Times New Roman. Ngulas tuh gak begitu menurut saya. Terlau berlebihan. Saya gak bilang anda salah, tetapi penjelasan kadang dianggap perlu gak berlebihan kemudian masyarakat jadinya rancu. Kalau yang kurang pintar itu terlalu bereaksi," katanya.

Ia mempertanyakan tujuan Roy Suryo Cs dalam meneliti ijazah Jokowi.

"Apa kita mau jadi bagian yang mempengaruhi masyarakat atau yang jadi meluruskan, ayo bikin lempeng," katanya.

Baca juga: Kesal Debat Ijazah Jokowi, Silfester Samakan Roy Suryo dengan Perempuan, Sudjiwo Tejo Panik

Menurutnya kini di Indonesia pakar atau ahli telematikan sangat sedikit jumlahnya.

"Kita nih orang yang kayak gini sedikit, diminta digital forensik, telematika, itu sedikit di Indonesia. Saksi jangan sampai kita jadi pihak melakukan pengulasan macam-macam hanya sekedar menjadi whistle blower mungkin atau pengungkuapan apapun yang tetap di luar secara hukum, kita ada dasar hukumnya," katanya.

Abimanyu mengingatkan untuk tidak memprovokasi demi mendapat simpati masyarakat.

"Jangan kemudian mencoba meminta perlindungan masyarakat, kalau udah ramai paling tidak ada yang melindungi anda gitu. Saat di sidang juga anda sendirian, yang bisa menolong kita tinggal Allah dan cara paling yang bisa dilakukan yaitu dengan mengungkap kebenaran," katanya.

Ia pun mempertanyakan tujuan Roy Suryo Cs dalam kasus ijazah Jokowi ini.

"Apa sih kegunaannya ? untuk cari popularitas ? gak kan. Pengungkapan yang sehat ini yang paling diperlukan," katanya.

"Kenapa sih kita gak bisa netral ? Kalau hukum tidak bekerja saat di pengadilan tuh kita juga yang akan dipanggil di situ kita ungkapkan," katanya.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengungkap berdasar hasil uji laboratorium forensik (Labfor) skripsi Jokowi dibuat menggunakan mesin tik tipe pika.

Selain itu lembar pengesahan skripsi Jokowi terbukti menggunakan cetakan hand press atau letter press.

Sebab ketika diraba tulisannya tidak rata dan sedikit cekung.

Hal tersebut menandakan penggunaan metode cetak manual.

"Terhadap uji labfor tersebut, berkesesuaian dengan keterangan dari pemilik percetakan saat itu. Sehingga terjawab tidak ada proses cetak menggunakan alat lain selain mesin tik dan alat cetak hand press atau letter press," katanya.

Baca juga: Bantah Telak Roy Suryo Cs, PT Kertas Kraft Aceh Jadi Saksi Ijazah Jokowi, Ternyata Lolos Seleksi ASN

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved