Balasan Dedi Mulyadi ke Suporter Persikas yang Ganggu Acara di Subang : Hobi Bagi yang Punya Duit

Balasan Dedi Mulyadi ke Suporter Persikas yang Ganggu Acara di Subang : Hobi Itu untuk Orang Berduit

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel
DEDI MULYADI MARAHI SUPORTER PERSIKAS - Skakmat Suporter Persikas, Dedi Mulyadi Emosi : Kalau Nganggur Gak Usah Urus 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi skakmat suporter Persikas Subang yang telah mengganggu acaranya.

Dedi bahkan mengaku hilang rasa empati untuk membantu Persikas Subang lolos dari kubangan masalah.

Dedi Mulyadi marah besar gara-gara suporter Persikas membentangkan spanduk sambil bersorak saar acara Nganjang Ka Rakyat di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Rabu (28/5/2025).

Setelah tragedi itu, para pelaku kemudian datang ke Lembur Pakuan menemui Dedi Mulyadi.

KDM menemukan fakta banyak suporter yang masih pelajar.

"Kamu tahu gak melibatkan anak di bawah umur ? mereka di bawah umur lho," kata Dedi.

Pentolan suporter Persikas, Rizki (23) mengajak Dedi Mulyadi untuk berdialog.

"Saya iingin berdialog," katanya.

Walau begitu KDM tak memberi kesempatan karena ternyata banyak suporter yang masih di bawah umur.

"Pada malam hari, mengendari motor melanggar Undang--Undang lalu lintas. kalau celaka di jalan ketabrak atau dibacok kamu tanggung jawab gak ?" tanya Dedi dengan nada tinggi.

"Insya Allah sih," timpal Rizki.

Rizki mengaku baru resign dan kini tak memiliki pekerjaan.

"Kerja yang benar jangan yang beginian,"  kata KDM.

Dedi Mulyadi pun mempetanyakan sumber uang dalam melakukan kegiatan membentang spanduku tersebut.

Baca juga: Terjawab Alasan Suporter Persikas Bikin Dedi Mulyadi Marah Besar di Subang, KDM Temui Langsung

"Kamu dibayar siapa ? Bohong, Tahu saya, pengurusnya tu ada anggora DPRD Kabupaten saya tahu," katanya.

Rizki bercerita niatnya datang ke acara tersebut untuk bertemu Bupati Subang Reynaldi Putra Andita.

Ia ingin mengajak dialog soal rencana management menjual klub sepak bola Persikas.

"Saya paham tapi kan anda dewasa, mereka tuh bikin rese semenjak saya naik panggung. Dan bau minuman kok," kata Dedi Mulyadi.

Dedi terus mencecar Rizki karena emosi.

Baca juga: Tampang Suporter Persikas yang Bikin Dedi Mulyadi Marah di Subang, Teriak Saat Momen Sedih

"Mohon izin saya bicara dulu mengklarifikasi hal tersebut," kata Rizki.

Dedi Mulyadi mengaku begitu emosi karena tragedi tersebut dilakukan oleh warga Subang.

"Menghargai tuh ada proporsinya. Saya ini kalau ini bukan orang Subang emosi saya gak begini. Karena anda orang Subang. Dan saya membangun gak main-main dan anda merusaka opini tentang Subang. Apa yang terjadi di media sosial caci maki buat anda semua," katanya.

"Hasil stigma dari permasalahan yang tidak sesuai harapan," timpal Rizki.

"Ya karena anda yang melakukannya sendiri," kata Dedi.

Rizki ingin menyampaikan bahwa memang klub Persikas tidak bisa menggunakan dana APBD.

Namun ia ingin meminta Bupati Subang mengumpulkan pengusaha untuk membantu Persikas.

"PT di subang itu PT yang memiliki orientasi produksi dan itu PMA. Saya ini mantan Bupati Purwakarta. Di sana banyak urusan multi internasional tapi gak bisa dia urusin sepak bola. perlu biaya mahal," kata KDM.

Tak berhenti di situ saja, Dedi masih menyoal soal banyaknya suporter Persikas yang masih berstatus pelajar.

"Anda mempertimbangkan sekolah mereka gak. Anak dibawa hal seperti anda itu gak bagus. Janganlah anak di bawah umur diorganisir orang dewasa yang berkepentingan seperti anda," katanya.

"Anda lemas begini karena opini anda jelek. Kalau opini bagus, naik, dapat dukungan politisi nasional, anda bukan begini sikapnya. Karena kebetulan aja publiknya marah," tambah Dedi.

Dedi Mulyadi mengungkap Persikas merupakan milik anggota DPRD Kabupaten Subang, Akhmad Bukhori.

"Terus kenapa marahnya tidak ke yang menjual ?" tanya KDM.

"Nah inilah pak jadi yang di kota itu sounding pada management tadinya saya sendiri ingin berbicara saja. Ketika anak-anak ingin ikut, saya khawatir sebenarnya akhirnya pamflet itulah dibuat," kata Rizki.

"Anda harusnya tanggung jawab di situ. Jangan mengorbankan anak-anak ini. Anda kan ngorbanin anak-anak," kata Dedi.

KDM pun memberi skakmat dengan kembali menyinggung status Rizki yang sebagai pengangguran.

"Kalau nganggur tuh jangan ngelola anak kecil deh. Kenapa ngelola anak kecil, karena orang dewasa gak mau (diurus). Pikiran mereka belum sempurna sehingga mudah digiring, diarahin dibawa kesana kemari. Karena ngurus orang 21 tahun gak mau, Mereka fokus pada kepentingan masing-masing, pekerjaan, istrinya," kata Dedi Mulyadi.

Ia juga menegaskan sudah hilang empati untuk membantu kondisi Persikas.

"Apa yang terjadi setelah ini ? ya Persikasnya gak akan balik lagi kok. Saya juga empati saya hilang, Dan Ray gak akan mau menggerakan perusahaan di Subang, investasi baru pada masuk gimana mau ngurusin Persikas," kata Dedi.

"Orang subang tuh pada kerja bukan jadi pengangguran. masuk ke industru ikut pelatihan, fokus ke masa depan. Hobi ok, tapi hobi bagi yang punya duit. Jangan anak-anak yang uangnya masih orang tua oleh anda dieksploitasi," kata Dedi Mulyadi

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved