Profesi Pria yang Laporkan Dedi Mulyadi ke Bareskrim, Sebulan Ngotot Kritik Program Barak Militer

Inilah profesi pria yang laporkan Dedi Mulyadi ke Bareskrim Polri. Selama satu bulan ngotot program Gubernur Jabar soal barak militer.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Youtube sctv dan Instagram dedi mulyadi
DEDI MULYADI DIPOLISIKAN: Tangkapan layar sosok dan profesi pria bernama Adhel Setiawan (kiri) yang laporkan Dedi Mulyadi (kanan) ke Bareskrim Polri. Selama satu bulan ngotot program Gubernur Jabar soal barak militer untuk siswa nakal, disadur pada Jumat (6/6/2025). 

Kini resmi melapor ke Bareskrim Polri, Adhel Setiawan sejatinya sudah mengurai kritikan tajamnya ke Dedi Mulyadi sejak sebulan lalu.

Pada bulan Mei 2025 lalu, Adhel mengaku sangat tidak setuju dengan program barak militer yang diprakarsai Dedi.

Adhel tidak sepakat jika siswa nakal dimasukkan ke barak militer untuk dilatih kedisplinan karena khawatir dengan adanya pelanggaran HAM.

"Alasannya adalah saya melihat Dedi Mulyadi ini enggak ngerti atau enggak paham dengan falsafah pendidikan. Pendidikan itu kan tujuannya memanusiakan manusia, artinya anak didik itu bukan tanah liat atau benda yang harus dibentuk. Tapi anak didik itu subjek atau manusia yang harus dibimbing atau ditumbuhkan potensi tumbuh kembang atau bakatnya," ujar Adhel Setiawan pada 9 Mei 2025 lalu.

Baca juga: Dulu Pedas Mengkritik, Ono Surono Kini Mesra Video Call dengan Dedi Mulyadi Atasi Aduan Warga

Menurut Adhel, seorang Gubernur tidak berhak mengurusi permasalahan kenakalan remaja.

"Permasalahan kenakalan remaja menurut kami sebagai orang tua siswa, kenakalan siswa karena mereka tidak didengar permasalahan mereka, dan itu tugas guru dan orang tua beserta pemerintah yang memegang kebijakan tentang pendidikan. Bukan ujug-ujug dibawa ke militer," imbuhnya lagi.

Kritikan tajam yang disampaikan Adhel itu sempat dibantah oleh seorang emak-emak yang anaknya dimasukkan ke barak militer.

Emak-emak bernama Sofiyah itu menyebut program barak militer Dedi Mulyadi tidak melanggar HAM dan justru punya banyak manfaat.

"Menurut saya enggak melanggar HAM, kan anak kita enggak disiksa juga di sana, malah dikasih ilmu, dikasih pelatihan yang lebih bagus. Kalau yang melanggar HAM mah lebih ke koruptor tuh, itu tangkap yang begitu," sindir Sofiyah saat bertemu dengan Adhel di program diskusi TV One News pada 13 Mei 2025 lalu.

KEBIJAKAN DEDI MULYADI: Tangkapan layar momen Kak Seto (kanan) debat dengan pria yang laporkan Dedi Mulyadi, Adhel Setiawan (kiri) ke Komnas HAM soal anak nakal masuk barak militer. Kak Seto pun menskakmat Adhel dalam tayangan tv one news, Selasa (13/5/2025).
KEBIJAKAN DEDI MULYADI: Tangkapan layar momen Kak Seto (kanan) debat dengan pria yang laporkan Dedi Mulyadi, Adhel Setiawan (kiri) ke Komnas HAM soal anak nakal masuk barak militer. Kak Seto pun menskakmat Adhel dalam tayangan tv one news, Selasa (13/5/2025). (youtube channel TvOneNews)

Bukan cuma Sofiyah, kritikan Adhel itu juga ditanggapi Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPAI), Kak Seto.

Diungkap Kak Seto, kebijakan Dedi Mulyadi soal memasukkan siswa nakal ke barak militer harus dilihat dari sisi positifnya.

Lagipula kata Kak Seto, program Dedi Mulyadi ini justru bagus untuk kepentingan masa depan anak-anak yang bermasalah.

"Kalau ada seseorang punya ide, membawa (anak) ke dalam lingkungan yang kondusif, lingkungan bela negara, nasionalisme, bangun pagi, disiplin, apakah itu salah? justru ini adalah untuk kepentingan terbaik untuk anak. Pada waktu itupun saya menyampaikan pesan, bahwa ini adalah  kepentingan terbaik untuk anak," pungkas Kak Seto saat debat dengan Adhel.

Kendati telah banyak ditanggapi secara sinis oleh pihak yang pro Dedi Mulyadi, Adhel tak menyerah.

Hingga akhirnya pada Kamis (5/6/2025) kemarin Adhel resmi melaporkan Dedi Mulyadi ke Bareskrim.

"Salah satu pasal yang kami masukkan itu di Undang-Undang Perlindungan Anak, di Pasal 76 H itu kan jelas-jelas melarang pelibatan anak-anak untuk kegiatan militer," ungkap Adhel.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved