Profesi Pria yang Laporkan Dedi Mulyadi ke Bareskrim, Sebulan Ngotot Kritik Program Barak Militer
Inilah profesi pria yang laporkan Dedi Mulyadi ke Bareskrim Polri. Selama satu bulan ngotot program Gubernur Jabar soal barak militer.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Kini resmi melapor ke Bareskrim Polri, Adhel Setiawan sejatinya sudah mengurai kritikan tajamnya ke Dedi Mulyadi sejak sebulan lalu.
Pada bulan Mei 2025 lalu, Adhel mengaku sangat tidak setuju dengan program barak militer yang diprakarsai Dedi.
Adhel tidak sepakat jika siswa nakal dimasukkan ke barak militer untuk dilatih kedisplinan karena khawatir dengan adanya pelanggaran HAM.
"Alasannya adalah saya melihat Dedi Mulyadi ini enggak ngerti atau enggak paham dengan falsafah pendidikan. Pendidikan itu kan tujuannya memanusiakan manusia, artinya anak didik itu bukan tanah liat atau benda yang harus dibentuk. Tapi anak didik itu subjek atau manusia yang harus dibimbing atau ditumbuhkan potensi tumbuh kembang atau bakatnya," ujar Adhel Setiawan pada 9 Mei 2025 lalu.
Baca juga: Dulu Pedas Mengkritik, Ono Surono Kini Mesra Video Call dengan Dedi Mulyadi Atasi Aduan Warga
Menurut Adhel, seorang Gubernur tidak berhak mengurusi permasalahan kenakalan remaja.
"Permasalahan kenakalan remaja menurut kami sebagai orang tua siswa, kenakalan siswa karena mereka tidak didengar permasalahan mereka, dan itu tugas guru dan orang tua beserta pemerintah yang memegang kebijakan tentang pendidikan. Bukan ujug-ujug dibawa ke militer," imbuhnya lagi.
Kritikan tajam yang disampaikan Adhel itu sempat dibantah oleh seorang emak-emak yang anaknya dimasukkan ke barak militer.
Emak-emak bernama Sofiyah itu menyebut program barak militer Dedi Mulyadi tidak melanggar HAM dan justru punya banyak manfaat.
"Menurut saya enggak melanggar HAM, kan anak kita enggak disiksa juga di sana, malah dikasih ilmu, dikasih pelatihan yang lebih bagus. Kalau yang melanggar HAM mah lebih ke koruptor tuh, itu tangkap yang begitu," sindir Sofiyah saat bertemu dengan Adhel di program diskusi TV One News pada 13 Mei 2025 lalu.

Bukan cuma Sofiyah, kritikan Adhel itu juga ditanggapi Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPAI), Kak Seto.
Diungkap Kak Seto, kebijakan Dedi Mulyadi soal memasukkan siswa nakal ke barak militer harus dilihat dari sisi positifnya.
Lagipula kata Kak Seto, program Dedi Mulyadi ini justru bagus untuk kepentingan masa depan anak-anak yang bermasalah.
"Kalau ada seseorang punya ide, membawa (anak) ke dalam lingkungan yang kondusif, lingkungan bela negara, nasionalisme, bangun pagi, disiplin, apakah itu salah? justru ini adalah untuk kepentingan terbaik untuk anak. Pada waktu itupun saya menyampaikan pesan, bahwa ini adalah kepentingan terbaik untuk anak," pungkas Kak Seto saat debat dengan Adhel.
Kendati telah banyak ditanggapi secara sinis oleh pihak yang pro Dedi Mulyadi, Adhel tak menyerah.
Hingga akhirnya pada Kamis (5/6/2025) kemarin Adhel resmi melaporkan Dedi Mulyadi ke Bareskrim.
"Salah satu pasal yang kami masukkan itu di Undang-Undang Perlindungan Anak, di Pasal 76 H itu kan jelas-jelas melarang pelibatan anak-anak untuk kegiatan militer," ungkap Adhel.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t
Dedi Mulyadi
Bareskrim Polri
barak militer
Gubernur Jawa Barat
Adhel Setiawan
siswa nakal
pengacara
Kak Seto
Beda Pendapat Dedi Mulyadi dan Pramono Anung Soal Heboh Bendera One Piece, Gilang Dirga Heran |
![]() |
---|
Serangan Balik Dedi Mulyadi ke Atalia Praratya, Kritik 50 Rombel Dibalas Pakai Pembangunan Sekolah |
![]() |
---|
Atalia Istri Ridwan Kamil Semprot Kebijakan Dedi Mulyadi Satu Kelas 50 Siswa, Serap Curhatan Guru |
![]() |
---|
Jawa Barat Terapkan Pemantauan Dana Desa Real-Time, Wali Kota Bogor Apresiasi Langkah Kejaksaan RI |
![]() |
---|
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Kekeuh Larang Study Tour ke Luar Kota, Kepsek yang Nekat Bakal Dicopot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.