Viral di Media Sosial

Kesedihan Dedi Mulyadi Melihat Bocah Pembuat Bom Molotov di Cirebon, Polisi Ungkap Fakta Miris

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan rasa sedihnya melihat adanya anak di bawah umur yang sudah terlibat kriminal di Cirebon

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Kolase IG @dedimulyadi71, dok. Polresta Cirebon
KDM SEDIH - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan rasa sedihnya melihat adanya anak di bawah umur yang sudah terlibat kriminal di Cirebon. 

Kata dia, dulu para pahlawan berani melawan kolonialisme mempertaruhkan jiwanya.

"Masa kita hanya membongkar bangunan-bangunan yang menjual barang yang tidak sesuai dengan jenis bangunannya tidak berani ?," ucap Dedi.

"Karena dengan cara itu kita bisa melakukan pembenahan. Kita tahu bahwa kita pasti menghadapi berbagai hal atas nama apapun. Tetapi yakinlah kebenaran tidak bisa dikalahkan," ungkapnya.

Fakta Geng Motor Viral Cirebon

Geng motor yang disinggung Dedi ini diketahui terkait viralnya aksi brutal kelompok geng motor yang merusak gerobak dan rumah warga di Blok Tumaritis, Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, menyampaikan penangkapan dilakukan oleh tim gabungan dari Satreskrim Polresta Cirebon dan Ditreskrimum Polda Jawa Barat. 

Para pelaku diketahui berasal dari kelompok yang menamakan diri Plumbon Gangster. 

"Tim langsung bergerak cepat menangkap kelompok tersebut. Ini sudah pengrusakan dan meresahkan warga. Sembilan pemuda sudah diamankan," kata Sumarni, Sabtu (7/6/2025) dikutip dari Kompas.com.

Sumarni menjelaskan, aksi berawal dari kesalahan sasaran yang mana geng motor tersebut mengejar seorang pria yang dikira lawan mereka. 

Pria tersebut berusia lebih dari 40 tahun, saat itu sedang menuju pasar bersama istrinya dan berhasil menyelamatkan diri. 

Karena gagal mengejar target, beberapa anggota geng motor merusak gerobak dan rumah warga. 

Aksi perusakan ini terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.

"Ini tindakan pidana serius. Dengan barang bukti senjata tajam dan botol molotov, ini bukan sekadar kenakalan remaja," tegas Sumarni. 

Penangkapan dilakukan di Desa Karangmulya, Kecamatan Plumbon, tempat para pelaku biasa berkumpul. 

Polisi menemukan dua celurit, satu corbek, dan senjata tajam jenis martin yang dikenal berbahaya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved