7 Fakta Pilu Remaja Minum Racun Usai Putus Sekolah, Dedi Mulyadi Bertindak, Cerita Ayahnya Miris
Seorang remaja yang nekat meminum racun di Cirebon karena tidak bisa sekolah imbas kemiskinan menuai perhatian Dedi Mulyadi
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang remaja yang nekat meminum racun di Cirebon karena tidak bisa sekolah imbas kemiskinan menuai perhatian Dedi Mulyadi.
Remaja tersebut diketahui berinisial MM, dia putus sekolah di kelas 1 SMA dengan alasan sulitnya keuangan keluarga.
Sampai akhirnya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bertindak agar remaja itu bisa kembali bersekolah.
Dalam unggahan Dedi Mulyadi di kanal Youtube-nya, terungkap kondisi keluarga remaja tersebut.
Berikut ini beberapa fakta terkait remaja minum racun karena putus sekolah tersebut.
Sulit Keuangan Hingga Depresi
MM sempat mengalami depresi berat karena tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.
Ia bahkan sempat bekerja sebagai penjaga toko buah di Kalitanjung, Kota Cirebon, dengan upah hanya Rp 20 ribu per hari.
"Dia bekerja sebagai tukang buah sekitar 10–15 harian. Tapi karena merasa uang yang dikumpulkan tidak cukup, dia depresi dan akhirnya nekat meminum racun pembersih lantai," ujar kuasa hukum MM, Ahmad Faozan dikutip dari Tribun Jabar.
Selamat Berkat Teman
Aksi nekat itu terjadi pada Jumat (6/6/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.
Beruntung, seorang teman datang dan segera membawanya ke rumah sakit.
"Alhamdulillah temannya datang jam 00.00 dan bisa menyelamatkan dia," kata Ahmad.
Anak Cerdas
Faozan menyebut, MM merupakan sosok anak yang cerdas dan religius.
Ia pernah menempuh pendidikan di pesantren dan mahir berpidato dalam bahasa Inggris.
Namun, keterbatasan ekonomi membuatnya harus putus sekolah.
"Dia lulusan tahun 2024. Tapi karena tidak memiliki biaya, dia akhirnya keluar. Kos diusir dan di sekolahnya juga sempat mendapat perlakuan berbeda," katanya.
Dedi Mulyadi Turun Tangan
Dedi Mulyadi sampai turun tangan setelah mendengar kabar miris remaja ini.
Ini disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), melalui akun media sosial pribadinya, pada Selasa (10/6/2025).
Dedi membantu agar remaja tersebut bisa kembali meneruskan sekolahnya di sekolah lain yang jaraknya lebih dekat dari rumahnya.
Ijazah SMP Ditahan
Ijazah SMP remaja ini yang ditahan karena tunggakan juga akhirnya ditebus oleh Dedi Mulyadi.
"Ijazah tsanawiyahnya belum ditebus, Rp 2 juta masih nunggak dan sekarang sudah diserahkan. Malam, ajudan saya menemui pihak tsanawiyahnya, pihak pesantrennya, dan sudah membereskan," kata Dedi Mulyadi.
Tak Punya Seragam
Remaja yang nekat ini bahkan tidak punya seragam ketika melanjutkan sekolah di SMA.
"Karena keterbatasan, sekolah tuh jadi pakai seragam Mts (SMP)," kata ayah remaha tersebut dikutip dari KDM Channel.
Sampai akhirnya masalah ekonomi ini, remaja ini hanya sekolah SMA sampai semester satu kemudian putus sekolah.
Orang Tua Pengangguran
Kondisi orang tua siswa MM ini juga diungkap di unggahan Dedi ketika Dedi menelepon orang tua remaja tersebut.
"Sebenarnya saya nganggur pak," ucap orang tua MM dikutip dari KDM Channel.
Dia mengaku dulunya merupakan pedagang, namun kini masih belum mendapati pekerjaan lagi.
"Yang pertama biaya rumah sakitnya saya beresin ya pak ya. Yang kedua, itu anak bapak saya minta WA-in nama dan alamat, tanggal lahir, kirim ke ajudan saya, besok saya urusin," timpal Dedi.
Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t
Dedie Rachim Hadiri Rakor Bersama Kepala Daerah se-Jawa Barat, Infrastuktur Jadi Prioritas Utama |
![]() |
---|
Sosok Evan Jadi Kambing Hitam Kasus Pembunuhan 1 Keluarga, Kini Bak Pahlawan, KDM Beri Imbalan Ini |
![]() |
---|
'Kayak Mimpi' Curhat Siswa SMKN 1 Cileungsi Bogor Saksikan Sekolahnya Ambruk, Ngadu ke Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Akhirnya Pembunuh 1 Keluarga Ditangkap, Chat Anak Sahroni Sebelum Tewas Janggal: Jangan Telepon! |
![]() |
---|
Beban Operasional Berat, Gubernur Jabar Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.