Alibi Bocah 8 Tahun Ngaku Lecehkan 9 Anak Sesama Jenis, Ibu Korban Pedih Dengar Pengakuan Pelaku
Alibi mengejutkan bocah usia 8 tahun mengaku telah melecehkan 9 teman sepermainan. Ibunda korban syok sekaligus pedih mendengar pengakuan dari pelaku.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus seorang bocah usia delapan tahun diduga melecehkan sembilan teman sepermainannya sungguh membuat publik miris.
Ibunda korban pun menceritakan kisah pilu yang dialami anaknya yakni dilecehkan oleh terduga pelaku.
Imbas dari pelecehan seksual yang dilakukan bocah kelas dua sekolah dasar itu adalah para korbannya mengalami trauma berat.
Kejadian bocah melecehkan bocah sesama jenis itu terjadi di wilayah Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Seorang bocah laki-laki diduga telah melecehkan sembilan anak yang seluruhnya adalah sesama jenis.
Kasus dugaan pelecehan seksual itu awalnya viral di media sosial sejak beberapa waktu lalu.
Kisahnya dapat atensi dari publik hingga viral, orangtua korban akhirnya berani berbicara kepada khalayak ramai.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube tv one news, ibunda salah satu korban mengaku sudah tahu sejak beberapa hari lalu soal putranya dilecehkan oleh pelaku.
Saat tahu anak laki-lakinya dilecehkan teman sepermainan, ibunda korban langsung mendatangi rumah terduga pelaku.
"Saya langsung bergegas ke rumah pelaku. Tapi saya minta tolong ke RT setempat agar tidak ada perselisihan seperti yang kita takutkan, jadi biar ada penengah. Dari situ, orangtua si (pelaku) bapaknya ada rasa percaya tidak percaya, tapi pihak ibunya dia sudah mengetahui kejadian itu," ungkap ibunda korban, dilansir pada Selasa (10/6/2025).
Bertemu dengan pelaku, ibunda korban dibuat terkejut dengan alibinya.
Kepada ibunda korban, pelaku megnurai alasannya nekat melecehkan temannya sesama jenis.
"Saya sudah menanyakan kenapa pelaku melakukan hal ini ke teman-temannya, dia (pelaku) menjawab 'itu enak' katanya," kata ibunda korban.
"Sejauh ini setahu saya ada korban lain. Saya tahu korban ada empat, belum lama korban itu sekarang ada sembilan dari wilayah luar lingkungan saya juga," sambungnya.

Imbas dari pelecehan seksual yang dialaminya, korban mengalami trauma berat hingga luka di organ vital.
"(Korban) mengalami trauma, rasa takut dan sakit di area dubur, badannya juga udah panas. Hari itu juga saya laporan ke Polres dan minta visum. Dari hasil visum sudah terbukti ada luka di dubur dan ada pelecehan seksual itu. Saya sudah mencoba lapor untuk membuat LP tapi dari pihak kepolisian, laporan saya tidak direspon dengan baik alasannya karena itu hak mereka (pelaku) untuk tidak mengakui," pungkas ibunda korban,
"Anak saya main di sebayanya. Karena bertemu di jalan aja (dengan pelaku). Sudah dua kali (anak saya dilecehkan), itu di dekat tanggul perbatasan kali," sambungnya.
Tak hanya satu, orangtua korban yang lainnya juga mengurai cerita yang sama.
Ibunda korban yang berbeda mengaku lega karena laporannya diterima oleh kepolisian.
Sebab sebelumnya laporan dari pihak korban itu sempat ditolak oleh polisi.
"Pada hari Minggu saya udah bikin laporan tapi laporan saya ditolak karena pelaku di bawah umur. Hari Selasa saya bikin lagi laporan, alhamdulillah diterima," ucap ibunda korban lain.
Atas laporan tersebut, orangtua korban mengaku sudah tahu bahwa pelaku tidak mungkin dipidana.
Namun ibunda korban tidak ingin pelaku masih bebas.
"Saya bingung, saya sadar betul anak ini (pelaku) masih di bawah umur, enggak mungkin dipidana. Tapi dengan dibiarkan dia terus ada di lingkungan akan terus menambah korban. Jadi harapan saya apakah bisa ada rehabilitasi," pungkas ibunda korban.
Sama dengan korban pertama, korban kedua juga mengalami trauma berat.
Sambil menangis, ibunda korban pun menceritakan putranya jadi sosok pemurung dan cengeng pasca-dilecehkan pelaku.
"(Korban) emosinya naik turun, jadi suka mukul, ga mau bersosialisasi, anak saya jadi lebih murung walaupun nanti happy tapi cepat turun naiknya. Dia bilang 'takut, aku maunya sama ibun'. Harus nempel terus. Kadang mau tidur saya tinggal, dia nangis," akui ibunda korban.
Serupa dengan cerita ibunda korban pertama, orangtua korban kedua juga syok mendengar pengakuan pelaku.
"(orangtua pelaku) meminta maaf, pelakunya juga mengakui melakukan itu sama anak saya. Dia mengakui kenapa dia melakukan itu karena menurut dia enak. Terus orangtua pelaku meminta maaf, tapi menurut saya maaf aja tidak cukup, tapi harus ada efek jera dan pengobatan," kata ibunda korban.
"(Anak saya dapat) rayuan (dari pelaku). Saat kejadian pertama anak saya merasa enggak nyaman, sakit, dia sudah enggak mau main lagi sama pelaku. Tapi besoknya diajak lagi, anak saya enggak mau, pelaku alasannya 'ayok kita cari keong aja'," sambungnya.
Baca juga: Inilah Sosok Pelaku Pencabulan 2 Bocah di Sempur Bogor, Ternyata Profesinya Seorang Pedagang
Sementara itu, kasus dugaan bocah melecehkan 9 anak di Bekasi itu segera ditangani oleh Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono.
Tri Adhianto menyebut pihaknya langsung bergerak cepat mendatangi korban pelecehan.
"Ini saya kira sesuatu yang sudah sangat darurat, dan di luar harus ada satu gerakan untuk menghindari terjadinya hal-hal seperti ini," ujar Tri Adhianto Tjahyono.
"Banyak kejadian yang sudah ada yang dilakukan oleh pelaku, terus kita lakukan inventarisasi. Dan memang persoalan yang lama itu diselesaikan secara kekeluargaan sehingga tidak sampai muncul ke permukaan. Kita patut bersyukur kepada keluarga korban yang melaporkan secara resmi ke kepolisian," sambungnya.
Hingga kini pihak Pemkot Bekasi masih melakukan pendampingan kepada korban.
"Pelaku, saya belum bertemu. Tapi dari KP3A sudah melakukan proses pendampingan. Saya konsen melakukan pendampingan ke keluarga korban. Bagaimana menciptakan agar anak memiliki percaya diri dan tidak timbul traumatis dan anak-anak ini bisa belajar seperti biasa," kata Tri Adhianto Tjahyono.
"Kami menyiapkan pendampingan secara hukum. Salah satu solusi bisa saja pemerintah mengambil melakukan pembinaan terhadap pelaku. Kami sudah meminta kepala dinas KP3 berkoordinasi dengan dinas sosial. Tapi hal ini baru kali ini kami menghadapi terkait dengan seksualitas yang ada," sambungnya.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t
Adiknya Disorot Usai Comot Foto Chef Devina untuk Jualan Siomay, Syahrini Posting Video Tak Terduga |
![]() |
---|
Diciduk Polisi, Maling di Toko Kelontong Cilebut Bogor Pernah Beraksi 6 Bulan Lalu |
![]() |
---|
Akhirnya 2 ABK Asal Bogor yang Viral Minta Pulang dari Laut Kalimantan Bisa Kembali ke Rumah Besok |
![]() |
---|
Selamat dari Maut, Sopir Elf Rombongan Asal Bogor yang Masuk Jurang di Lampung Alami Luka Parah |
![]() |
---|
Tampang Pelaku Tawuran yang Bacok Polisi di Tegal Gundil Bogor, Ternyata Residivis Pencurian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.