KONDISI Warga Tamansari Bogor 3 Hari Hilang di Gunung Salak, Ditemukan di Tebing Sedalam 60 Meter

Kondisi Ayon (65), warga Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor yang hilang di Gunung Salak ditemukan sudah mengenaskan.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Ist dan Kompas TV
ORANG HILANG - Proses evakuasi orang hilang di Gunung Salak, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kondisi Ayon (65), warga Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor yang hilang di Gunung Salak ditemukan sudah mengenaskan.

Ayon ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di tebing sedalam 60 meter.

Namun meski sudah ditemukan, jasad Ayon masih belum bisa dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan.

Hal itu diungkap oleh Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari.

"Kemarin sore (Selasa) kita sudah menemukan korban berada di tebing kaki Gunung Salak dalam kondisi MD," kata Desiana dikutip dari Kompas TV, Rabu (25/6/2025).

Ia mengatakan, proses evakuasi dilakukan pada Rabu pagi karena kondisi medan yang curam.

"Pagi ini kita lanjutkan proses untuk evakuasi karena kemarin kita juga tertantang dengan kondisi medan yang curam dan bebatuan, dan juga sudah mulai kabut turun di sore hari," tutur Desiana.

Menurut Desiana, saat dikabarkan hilang, korban sedang mencari lumut bersama temannya.

"Lalu terpisah di satu titik tersebut kemudian sampai sore korban belum kembali. Kemudian lapor ke polsek, lalu Tim SAR melakukan pencarian di hari Senin kemarin," ujarnya.

Untuk posisi korban, kata dia, saat ini masih berada di kaki gunung dan belum dievakuasi.

"Korban posisi saat ini masih di kaki gunung, akan kita evakuasi pagi ini. Kemarin sangat curam untuk kami lakukan evakuasi, perlu kehati-hatian," kata dia.

Proses pencarian korban, kata dia, dibantu oleh keluarga dan teman almarhum.

"Dari hari pertama dan kedua, keluarga korban bantu cari, teman korban saksi juga bantu pencarian," ungkapnya.

Desiana juga mengatakan, korban merupakan warga sekitar yang memang sehari-hari biasa ke gunung tersebut dengan jalur pendakian yang sudah mereka hapal.

Namun rupanya meski sudah terbiasa, korban diduga mengalami insiden hingga akhirnya hilang.

"Mungkin karena terjadi sesuatu hal, mungkin tergelincir. Maka korban hilang kemarin satu hari, untungnya masih ada satu korban yang bisa bantu mencari di hari kedua baru kita temukan," jelasnya.

Kedua korban, kata dia, merupakan pria lanjut usia.

Sehingga korban yang selamat sempat kesulitan mengingat lokasi terakhir mereka terpisah.

"Keduanya lansia. Hari pertama beliau masih ingat-ingat lokasi terakhir terpisah. Hari kedua kita menemukan tanda-tanda barang korban, kita telusuri dan ditemukan sore hari," kata Desiana lagi.

Korban meninggal dunia ditemukan berada di tebing di Gunung Salak.

"Posisinya ada di tebing persis kedalaman sekitar 60 meter dari atas," ungkapnya.

Masih evakuasi

Koordinator Unit Siaga SAR Bogor, Muhammad Fazry mengatakan, korban ditemukan pada hari kemarin, Selasa (24/6/2025).

Akan tetapi, kata dia, saat ditemukan korban sudah dalam keadaan tak bernyawa.

"Kemarin ditemukannya, kondisinya meninggal dunia," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Rabu (25/6/2025).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban ditemukan di pertengahan tebing kawawan hutan Citiis.

Sementara itu, jenazah korban belum berhasil dievakuasi karena medan yang terjal membuat Tim SAR gabungan kesulitan.

"Sekarang masih proses evakuasi," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, pria bernama Ayon (65) dilaporkan hilang di Gunung Salak, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor pada Minggu (22/6/2025) malam.

Kasi Pengelolaan TNGHS, Dudi Mulyadi mengungkap kronologi hilangnya pria tersebut berdasarkan keterangan para saksi yang dihimpun.

Kejadian itu bermula saat korban bersama satu temannya ingin mencari keringat di sekitar galian pasir blok Ciapus Kapin sekitar pukul 08.00 WIB.

Sekitar pukul 11.00 WIB korban menuruni lereng, sedangkan teman korban tidak bisa turun lalu teman korban menunggu di atas.

Namun setelah kurang lebih satu jam, korban tak kunjung datang kembali untuk menemui temannya.

"Teman korban pun memutuskan pulang meninggalkan korban pada pukul 12.00 WIB," ujarnya, Senin (23/6/2025).

Dudi Mulyadi mengatakan, teman korban yang hendak pulang pun sempat tersesat hingga pukul 15.00 WIB.

Beruntung teman korban menemukan paralon air yang kemudian diikutinya hingga akhirnya menemukan jalan pulang.

Akan tetapi, korban tak kunjung pulang hingga sore hari, lalu pihak keluarga dan warga melakukan pencarian di sekitar TKP namun hasilnya nihil.

"Hingga malam hari korban tidak ditemukan dan tidak ada kabarnya. Selanjutnya pihak keluarga melaporkan ke pihak Polsek Tamansari dan Basarnas," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved