Tindakan Guide Ali Musthofa Saat Juliana Marins Jatuh di Gunung Rinjani, Ngaku Usaha Keras
Tindakan Ali Musthofa Guide Rinjani Saat Juliana Marins Jatuh, Ngaku Usaha Keras Selamatkan Pendaki Brasil
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Terungkap sudah nasib guide yang memandu Juliana Marins di Gunung Rinjani. Dia membantah telah meninggalkan Juliana.
Guide Juliana Marins bernama Ali Musthofa.
Dia bekerja pada sebuah agen travel untuk perjalanan Gunung Rinjani.
Juliana menyewas jasa tour guide Ali Musthofa sebesar Rp 2,5 juta untuk diantar ke puncak Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.
Mereka pergi bersama lima pendaki lain pada Sabtu (21/6/2025).
Ali bercerita dalam perjalanan ke puncak Rinjani, Juliana merasa kelelahan.
Ia kemudian menyarankan pendaki asal Brasil itu untuk istirahat.
Sementara dia bersama lima pendaki lain melanjutkan perjalanan.
"Saya katakan kepadanya bahwa saya akan menunggu di depan. Saya menyuruhnya beristirahat," kata Ali.
Dia bermaksud agar Juliana istirahat kemudian melanjutkan berjalan menyusul rombongan.
"Setelah 15 atau 30 menit, Juliana tidak muncul," katanya.
Ali Musthofa lantas menyusul Juliana Marins ke titik berpisah.
Baca juga: Pesan Keluarga Juliana Marins Soal Evakuasi Jadi Kritikan Keras, Basarnas Janji Akan Evaluasi
"Tetap saya tidak dapat menemukannya," kata Ali diwawancara Oglobo.com.
Seketika Ali menyadari bahwa Juliana sudah jatuh.
"Saya menyadari (Juliana jatuh) ketika saya melihat cahaya senter di jurang sedalam 150 meter," katanya.
Selain itu ternyata Ali juga mendengar suara Juliana Marins meminta tolong.
Baca juga: Alasan Pemerintah Brasil Tak Tanggung Biaya Pemulangan Juliana Marins dari Indonesia, Ini Aturannya
"Suara Juliana meminta bantuan. Saya katakan padanya saya akan membantunya. Saya berusaha mati-matian untuk memberi tahu Juliana agara menunggu bantuan," katanya.
Ia lantas menelepon perusahaan tempatnya bekerja untuk meminta bantuan.
"Mereka memberi informasi tentang jatuhnya Juliana pada tim penyelamat," katanya.
Namun Juliana Marins baru bisa dievakuasi pada Rabu (25/6/2025).
Atas kejadian ini Ali Musthofa pun diperiksa polisi.
Ali diperiksa Satreskrim Lombok Timur sejak Rabu (25/6/2025).
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii mengatakanpencarian yang dilakukan tim mencapai titik krusial pada pukul 16.52 WITA.
Tujuh orang rescuer yang diturunkan, kata Syafii, bisa menjangkau di kedalaman 400 meter.
Pada pukul 18.00 WITA, seorang rescuer dari Basarnas, Khafid Hasyadi, berhasil menjangkau korban pada kedalaman 600 meter atau di titik datum point.
Baca juga: Cara Agam Bertahan Hidup Saat Bermalam dengan Jasad Juliana, Tak Bisa Masak, Kaki Terhantam Batu
"Selanjutnya dilakukan pemeriksaan korban dan tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan," kata Syafii melalui keterangan tertulis, Selasa (24/6/2025) melansir dari Tribunnews.com.
Setelah itu, tiga orang dari tim SAR yakni Syamsul Fadli dari unit Lombok Timur, serta Agam dan Tiyo dari Rinjani Squad melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap korban.
"Pukul 18.31 WITA, 3 orang potensi SAR menyusul turun mendekati korban dan setelah dikonfirmasi dipastikan korban dalam kondisi meninggal dunia, selanjutnya korban dilakukan wrapping survivor," ungkap Syafii.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Jejak Ponsel Brigadir Esco Sebelum Dibunuh Briptu Rizka, Semua Percakapan Hilang, Siapa yang Hapus? |
![]() |
---|
Motif Pembunuhan Brigadir Esco, Terungkap Chat Terakhir dengan Briptu Rizka, Istrinya Sampai Kesal |
![]() |
---|
Ayah Yakin Briptu Rizka Pengecut Tak Bunuh Brigadir Esco : Jangan Sampai Pelakunya Ketawa di Luar |
![]() |
---|
Curhat Anak Brigadir Esco, Ingin Susul Ayah ke Surga, Tidak Khawatirkan Briptu Rizka Dipenjara |
![]() |
---|
Isi Chat Briptu Rizka Sintiyani Usai Pingsan Saat Pemakaman Brigadir Esco, Ingkar Janji ke Mertua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.