Kronologi Mahasiswa KKN UGM Tewas Tenggelam di Laut Maluku Tenggara, Sedang Ambil Pasir Bareng Warga

Berikut ini kronologi insiden kecelakaan laut yang menewaskan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Maluku T

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Facebook dan Instagram UGM
MAHASISWA UGM TENGGELAM - Kronologi Mahasiswa KKN UGM Tewas Tenggelam di Laut Maluku Tenggara, Sedang Ambil Pasir Bareng Warga 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Berikut ini kronologi insiden kecelakaan laut yang menewaskan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Maluku Tenggara.

Satu korban dikabarkan hilang dan hingga saat ini belum ditemukan.

Insiden yang menimpa rombongan tim KKN itu terjadi di Ohoi (Desa) Debut, Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku, Selasa (1/7/2025).

Kapal jenis longboat yang ditumpangi para mahasiswa itu terbalik di perairan Pulau Wahr, Ohoi Debut, setelah dihantam gelombang tinggi.

Seorang warga Ohoi Debut, Getruda menceritakan, saat kejadian total penumpang di longboat itu ada sekitar 12 orang.

"Penumpang terdiri dari 12 orang denah rincian, 7 mahasiswa Universitas Gajah Mada sedangkan 5 orang merupakan warga Ohoi Debut," kata Getruda dikutip dari Tribunambon, Selasa,

Ia menuturkan, rombongan mahasiswa dan warga sekitar itu berangkat mengambil material pasir di Pulau Wahr sejak pagi sekira pukul 10:00 WIT.

"Mereka berangkat dari pagi, di tengah perjalanan pulang sekira pukul 14:00 WIT dihantam cuaca ekstrem ombak dan gelombang tinggi," tuturnya.

Usai kejadian itu, kata dia, korban mahasiswa UGM dirujuk ke RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, sementara satu korban lainnya ditangani di RS Hati Kudus Langgur.

Sementara, Pantauan TribunAmbon.com, di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, nampak Kepala Dinas Kesehatan Malra Muhsin Rahayaan dan stakeholder sudah berada di RS setempat.

Pihak kepolisian dari Polres Malra juga tengah meminta keterangan dari beberapa saksi.

Sedangkan, beberapa korban speedboat dari mahasiswa KKN tengah mendapatkan perawatan intensif.

Koordinator KKN dan Mahasiswa UGM untuk sementara menolak memberikan keterangan.

Untuk diketahui jumlah mahasiswa KKN UGM di Ohoi Debut sebanyak 14 orang dan dari Universitas Pattimura sebanyak 3 orang dengan total 17 orang.

Kepala Kantor Basarnas Ambon Muhamad Arafah mengatakan, dalam kecelakaan itu satu penumpang meninggal dunia, satu penumpang hilang, dan lima mahasiswa lainnya dinyatakan selamat.

“Telah terjadi kecelakaan longboat di Maluku Tenggara di mana lima penumpang dinyatakan selamat, satu penumpang meninggal dunia, dan satu penumpang masih hilang,” kata Kepala Kantor Basarnas Ambon Muhamad Arafah dikutip dari Kompas.com.

Pihaknya hingga saat ini masih mencari keberadaan satu korban lainnya.

“Saat ini korban selamat dan meninggal dunia telah dievakuasi, sedangkan satu korban hilang masih dicari,” katanya.

Sementara itu, pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya korban.

Menurut UMG, korban bernama Septian Eka Rahmadi (22) itu merupakan salah satu mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Maluku Tenggara.

Baca juga: Sosok Eka Rahmadi, Mahasiswa UGM yang Tewas Tenggelam di Laut Maluku Tenggara, 1 Korban Masih Hilang

Eka merupakan mahasiswa Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM.

“Kami kehilangan sosok muda yang penuh potensi dan semangat. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga diberi ketabahan,” ujar Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM, Rustamadji, Selasa (1/7).

Menurutnya, Eka dikenal sebagai pribadi yang cerdas, bersahaja, dan berkomitmen dalam proses belajar dan mengabdi untuk masyarakat.

“Kepergiannya membawa duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan sahabat tetapi juga bagi rekan sejawatnya di KKN-PPM Unit Manyeuw,” tambahnya.

Ia mengungkapkan, insiden ini terjadi saat tujuh mahasiswa KKN-PPM UGM bersama lima warga lokal melakukan pengambilan pasir di Pulau Wahru untuk program Revitalisasi Terumbu Karang dengan metode Artificial Patch Reef (APR).

Mereka berangkat dengan dua speedboat pada pukul 11.00 WIT. 

Dalam perjalanan pulang, salah satu kapal terbalik akibat gelombang pasang dan angin kencang. 

Lima mahasiswa selamat, satu meninggal dunia, dan satu lainnya masih dalam pencarian.

“Sejauh ini kita terus melakukan upaya koordinasi maksimal dalam proses pertolongan dan pencarian untuk korban yang belum ditemukan,” ujarnya.

“UGM tengah melakukan koordinasi intensif antara DPL, Kagama, dan mitra lokal, memberikan dukungan psikologis dan logistik bagi tim mahasiswa, serta memfasilitasi pemulangan jenazah ke daerah asal dengan pendampingan universitas,” pungkas Rustamadji.

Sementara itu korban hilang bernama Bagus Adi Prayoga (22).

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved