Kagetnya Ahli Digital Forensik Lihat CCTV TKP Diplomat Tewas, Bongkar 2 Hal Aneh Depan Kamar Daru

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Rekaman CCTV yang memperlihatkan TKP tewasnya diplomat muda Arya Daru Pangayunan di kosannya membuat ahli digital forensik terkejut.

Pasalnya Ahli Digital Forensik Abimanyu Wachjoewidajat melihat ada kejanggalan di rekaman tersebut.

Seperti diketahui, tiga rekaman CCTV yang merekam kondisi depan kamar kosan Daru di malam sebelum kematian dan ditemukannya jasad sang diplomat beredar ke publik.

Dalam video CCTV tersebut terlihat momen saat Daru baru pulang dari luar dan kembali ke kamar kosan, Senin (7/7/2025) sekira pukul 23.23 Wib.

Di rekaman tersebut juga tampak momen saat Daru buang sampah ke luar kamar kosannya tak lama setelah pulang.

Lalu pada rekaman CCTV kedua yang beredar, terlihat ada seorang pria tanpa baju dan mengenakan sarung mondar-mandir di depan kamar Daru.

Peristiwa itu terekam dalam CCTV sekira pukul 00.00 Wib lewat.

Baca juga: Curhat Terakhir Diplomat Sebelum Tewas Diungkap Istri Daru, Pantas Penjaga Kos Mondar-mandir di TKP

Pada rekaman ketiga, tampak seorang pria mengenakan kemeja bergaris dan celana pendek melewati depan kamar Daru.

Sambil membawa sapu, pria berkemeja itu juga bolak-balik di depan kamar sang diplomat sekira pukul 05.20 Wib.

Selanjutnya pada pukul 07.40 Wib, pria berkemeja itu membuka paksa pintu kamar kosan Daru dibantu seorang pria lain.

Di momen itulah sang pria berkemeja menemukan Daru sudah dalam kondisi tewas, terbujur kaku sembari berbaring di tempat tidur dengan keadaan kepala dililit lakban.

Belakangan terkuak bahwa sosok pria tanpa baju dan yang mengenakan kemeja di CCTV adalah penjaga kosan, Siswanto.

Alasan Siswanto mondar-mandir di depan kamar Daru adalah karena disuruh oleh istri sang diplomat, Pita.

"8 Juli 2025 pukul 00.48 Wib istri korban menghubungi penjaga kost ke no hp yang baru untuk minta cek kamar korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam.

Dua hal aneh di CCTV kata pakar

Tiga rekaman CCTV yang beredar itu kemudian dianalisa oleh Ahli Digital Forensik, Abimanyu.