Mahar Unik Penikahan Putra Sulung Gubernur Dedi Mulyadi, Ada Sapi, Domba Garut hingga Ayam Pelung

Pernikahan putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi digelar dengan mahar yang cukup unik.

Editor: Naufal Fauzy
Kolase Tribun Jabar. IG Putri Karlina
PERNIKAHAN ANAK KDM - Pernikahan putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi digelar dengan mahar yang cukup unik. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pernikahan putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi digelar dengan mahar yang cukup unik.

Tidak hanya emas, berbagai binatang ternak hingga bibit turut dijadikan mahar pernikahan.

Seperti diketahui, anak sulung Dedi Mulyadi, Maula Akbar resmi menikahi Wakil Bupati Garut, Putri Karlina.

Akad nikah dilaksanakan di kawasan Pendopo Garut pada Rabu (16/7/2025) siang.

Adapun mahar pernikahan tersebut identik jumlahnya dengan angka sembilan.

Mulai dari emas hingga bibit, jumlahnya selalu berkaitan dengan angka sembilan.

Diantaranya adalah 90 gram emas, 9 ekor sapi, 9 ekor domba garut, 9 ekor ayam pelung Cianjur, 9 tambunan bibit ikan gurame, 99 jenis bibit buah kayu lokal, dan 9 jenis bibit padi lokal.

Dikutip dari Tribun Jabar, dalam momen sakral tersebut, Maula Akbar melafalkan ijab Kabul dengan lancar dalam satu tarikan napas.

"Saya terima nikahnya Luthfianisa Putri Karlina binti Karyoto dengan maskawin tersebut tunai," kata Maula, dikutip dari siaran langsung Facebook Tribun Jabar.

Maula Akbar memberikan sederet mahar pernikahan untuk Putri Karlina, yaitu 90 gram Logam Mulia, 9 ekor sapi, 9 ekor domba garut, 9 ekor ayam pelung cianjur, 9 tambunan bibit ikan gurame, 99 jenis bibit buah kayu lokal, dan 9 jenis bibit padi lokal.

Setelah akad, resepsi pernikahan dijadwalkan mulai pukul 19.00 hingga 22.30 WIB di Kawasan Pendopo Garut.

Konsep Pernikahan

Putri Karlina mengaku mengubah konsep pernikahannya dengan Maula Akbar, anak Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi. Semula, dia merencanakan pernikahan itu akan dilaksanakan secara sederhana di Kantor Urusan Agama (KUA). 

Namun, rencana itu berubah atas permintaan orang tua dan semangat untuk menjadikan momen bahagianya sebagai ajang berdampak positif bagi masyarakat. Maka, konsep tersebut pun berubah menjadi pesta rakyat yang tetap mengangkat kearifan lokal Garut.

"Tadinya saya dan calon suami mengajukan ke orang tua untuk menikah di KUA saja. Kami ingin menikah sebagai ibadah, tanpa kompleksitas besar. Tapi mungkin karena orang tua merasa masih mampu dan ingin memberikan yang terbaik, akhirnya dipestakan," kata Putri dalam wawancara eksklusif bersama Tribunjabar.id, Minggu (13/7/2025).

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved