Pengakuan Guru Fisika yang Sebut Siswa SMA Garut ABK hingga Akhiri Hidup, Bikin Ayah Almarhum Emosi

Pengakuan guru mata pelajaran Fisika yang diduga membuat siswa SMA di Garut mengakhiri hidup bikin ayah almarhum emosi.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Instagram Fuji dan Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel
SISWA SMA GARUT -- Pengakuan Guru Fisika yang Sebut Siswa SMA Garut ABK hingga Akhiri Hidup, Bikin Ayah Almarhum Emosi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pengakuan guru mata pelajaran Fisika yang diduga membuat siswa SMA di Garut mengakhiri hidup bikin ayah almarhum emosi.

Guru perempuan itu tidak mengakui perbuatannya yang telah menyebut siswa SMA berinisial P (16) itu sebagai anak berkebutuhan khusus (ABK).

Para guru SMAN 6 Garut itu dipanggil oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mediasi dengan orangtua korban.

Pada mediasi itu, Dedi Mulyadi mengonfirmasi aduan yang disampaikan oleh Fuji, orangtua P kepada para guru.

Salah satu yang jadi sorotan Dedi Mulyadi yakni ucapan guru Fisika yang menyebut P sebagai ABK.

"Saya menanyai almarhum juga, ada di postingan saya juga kan. Jadi dia itu merasa dipermalukan depan teman-temannya," kata Fuji sambil menahan tangis dikutip dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Sabtu (18/7/2025).

"Oleh?," tanya Dedi Mulyadi.

Fuji pun sempat terdiam, namun suaminya dengan suara bergetar menunjuk seorang guru wanita.

"Guru Fisika? Sok ibu, pernah gak ibu suka merendahkan ketika pelajaran?," tanya KDM lagi.

Seorang guru yang mengenakan hijab cokelat itu pun membantah telah merendahkan almarhum.

"Tidak pak," katanya.

Ia kemudian menjelaskan soal sosok almarhum selama mengikuti pelajarannya.

"Jadi minggu awal MPLS, minggu kedua baru KBM. Ketika KBM biasanya anak-anak masih masa perkenalan," kata dia.

Kemudian di minggu awal pembelajaran, ia mengaku memberikan tugas pada siswanya untuk memberikan assesment awal terkait materi pelajarannya.

Namun menurut dia saat itu korban dan beberapa anak belum selesai mengerjakan tugas tersebut.

"Biasa saya berkeliling melihat anak-anak yang belum beres, karena sudah mau jam pulang, jadi yang belum (selesai) dikumpulkan minggu depan ya," tutur dia.

Namun hingga minggu depannya lagi, kata dia, korban masih belum juga mengumpulkan tugasnya.

"Tapi memang ada beberapa juga (siswa lain)," jelasnya.

Baca juga: Jawaban Wali Kelas SMA Garut Saat Disemprot Orang Tua, Tak Menyesal Bully Siswa Sampai Akhiri Hidup

Akhirnya korban pun mengumpulkan tugasnya, namun tidak ada perkembangan dari minggu lalu.

Kemudian di pertemuan berikutnya, ia memutuskan untuk memanggil P.

"Ketika masuk kelas, saya panggil ke depan. Priya coba ini baca, Priya bisa baca. Alhamdulillah ternyata kamu bisa baca, tapi kenapa ini tulisannya setelah 3 minggu masih belum beres?," tutur guru tersebut.

Mendengar penjelasan itu, ayah korban terlihat tak kuasa menahan emosinya.

Ia tampak menahan diri untuk tidak emosi dengan cara menutup mulutnya, tapi tubuhnya bergetar.

"Bu ini tangan saya suka keringetan, terus suka gatel-gatel jadi saya sulit untuk menulis," cerita guru Fisika lagi.

"Ya udah lain kali belajar lebih rajin," kata guru fisika itu pada korban.

Namun saat itu rupanya ayah korban tak sanggup untuk mendengarkan penjelasan guru tersebut dan meminta izin untuk keluar.

"Izin keluar, gak kuat katanya, Pak," kata Fuji.

KDM pun kemudian memapah ayah korban untuk keluar dari ruangan demi menenangkan diri.

Baca juga: Pembelaan Guru BK Soal Siswa SMA Garut yang Akhiri Hidup Usai Dibully, Kepseknya Kini Dicopot

Setelah itu, sang guru fisika pun kembali menjelaskan kalau hal itu ia sampaikan tidak di depan teman-temannya yang lain.

"Itu bukan di depan kelas pak, hanya berhadapan di meja guru. Tapi kalau misalkan di pelajaran saya, fisika di semester 1 tidak ada masalah, ketika masuk semester 2 tugas jarang dikumpulkan," tandasnya.

Sebelumnya, P juga menceritakan pada ibunya soal perlakuan guru Fisika itu.

Menurutnya, hal itu disampaikan oleh sang guru kepada dirinya.

"Kan disuruh ke depan, berhadapan, nanya gitu (kamu ABK). Priya kamu ABK? gitu," ungkap P kepada ibunya yang terekam di video.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved