Utang RSUD Kota Bogor Naik 46 Persen, Aset Bersih Anjlok, Dedie Rachim: Tunggakan BPJS Belum Dibayar

Kondisi keuangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor mengalami lonjakan utang cukup signifikan pada tahun 2024. 

|
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
Kompas/Pradipta Pandu Mustika
KONDISI KEUANGAN RSUD KOTA BOGOR - Pintu Masuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor di Kecamatan Bogor Barat. Utang RSUD Kota Bogor Melonjak Sampai 46 Persen akibat piutang dari BPJS yang juga besar. 

Ia mengklaim jumlah utang RSUD Kota Bogor masih terkendali.

 “insya Allah hutang RSUD dalam batas yang masih bisa dikendalikan,” tutupnya.

Sementara itu Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan krisis keuangan tersebut satu di antaranya disebabkan tunggakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Lonjakan ini terjadi karena besarnya piutang dari BPJS kesehatan yang belum dibayarkan kepada RSUD.

"BPJS belum dibayar. Saya memerintahkan direksi untuk melakukan langkah-langkah administrasi yang diperlukan untuk segera dilakukan pembayaran, hanya saja harus dikonfirmasi jumlahnya," katanya.

Besarnya utang dipicu karena pembayaran piutang dari BPJS selalu mundur 3 sampai 6 bulan.

Meski begitu ia mengatakan bahwa kondisi keuangan di rumah sakit plat merah tersebut tidak merugi.

"Jadi kalau dibilang merugi, tidak merugi. Kalau BPJS dibayar tepat waktu sekarang sedang dilakukann rapat bersama jajaran," kata Dedie.

Ia mengatakan telah memerintahkan Direksi RSUD Kota Bogor untuk mempersiapkan percepatan pembayaran BPJS. 

"Saya memerintahkan kepada direksi RSUD untuk terus mempersiapkan administrasi penagihan termasuk dorong percepatan pembayaran sisa tagihan dari pihak BPJS kepada RSUD Kota Bogor," katanya.(*)

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved