Diplomat Muda Tewas

Ternyata Ada Lebam di Tubuh Arya Daru Saat Ditemukan Tewas, Kompolnas Singgung Kemungkinan Diracun

Anggota Komisi III DPR Fraksi PKS, Nasir Djamil mengungkap fakta baru soal kematian Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Ist
KEMATIAN ARYA DARU - Anggota Komisi III DPR Fraksi PKS, Nasir Djamil mengungkap fakta baru soal kematian Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan. 

Namun ia tak bisa menyimpulkan apakah lebam itu merupakan sebab kekerasan atau bukan.

"Sebagian ada (lebam), apakah itu karena sebab kekerasan tentu ahli kedokteran forensik yang bisa menjelaskan," ungkap Yusuf Wasyim.

Ia pun menegaskan bahwa hal itu hanya bisa dijelaskan oleh ahli kedokteran forensik.

Baca juga: Kecurigaan Susno Duadji Soal Gelagat Celingak-celinguk Arya Daru di Rooftop: Tambah Mengerucut

"Tentu ahli kedokteran forensik yang bisa menjelaskan. Itu ciri-ciri memar apakah kekerasan, apakah setiap memar itu kekerasan, itu kan yang tahu kedokteran forensik," bebernya.

Yusuf pun menyinggung soal rekaman CCTV yang memperlihatkan Arya Daru di rooftop Kemlu.

"Hanya kan ada CCTV yang almarhum ada di rooftop Kemlu, itu diduga dalam rentang waktu istri tidak bisa menghubungi almarhum," katanya.

Jika kemungkinan Arya Daru tewas dibunuh, kata dia, ada rentang waktu mulai dari pukul 21.00 WIB hingga tiba di kosan.

"Dalam rentang waktu bisa saja apakah dia itu dilakukan tindak pidana yang kaitannya racun atau apa, itu bisa saja. Kami saat melihat TKP memang meminta pendalaman dengan cermat dan teliti tentang rentang waktu itu," jelasnya.

Sehingga untuk saat ini, kata dia, masih belum disimpulkan penyebab kematian Arya Daru.

"Kami belum bisa menyimpulkan, nanti apabila ada celah ke arah sana (pidana), tentu kesimpulan lain akan gugur," jelasnya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved