Pemkot Akui Masih Sulit Data Pengamen di Kota Bogor, Banyak yang Tidak Bergabung Komunitas

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ternyata masih kesulitan untuk mendata para pengamen di Kota Bogor.

Terutama, pengamen yang tidak tergabung dalam komunitas apapun.

“Ini yang sulit. Mereka perorangan dan belum masuk dalam data base yang kami bina selama ini bersama komuniitas,” kata Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Jumat (1/8/2025).

Jenal melanjutan, jika mereka tergabung dalam komunitas, Pemkot akan mudah melakukan pembinaan.

Terbukti Pemkot sudah menyeleksi 400 pengamen dan 200 diantaranya kini ditempatkan di taman-taman serta cafe di Kota Bogor.

“Ketika ada yang mengakomodir, justru kami lebih mudah kordinasi dan melakukan pembinaanya. Seperti yang ikut seleksi kemarin. Akan kita buatkan kartu keanggotaan binaan Disparbud,” ujarnya.

Pengamen yang perorangan ini datang dari beragam wilayah.

Mereka mengamen di Kota Bogor untuk mencari uang.

“Kemungkinan seperti itu,” tandasnya.

Diketahui sebelumnya, Pengamen di Kota Bogor kembali meresahkan warga.

Teranyar, pada kemarin, Kamis (31/7/2025) dan pemain skateboard menjadi korbannya.

Ia sampai dikeroyok dan ditusuk dibagian punggungnya.

Sebelumnya, pengamen meresahkan juga berhasil diamankan polisi usai membentak sopir angkot pada 23 Juli 2025 lalu.

Waki Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin menyayangkan hal ini terjadi.