Diplomat Muda Tewas

Sama-sama Tugas di Kemenlu, Ucapan Vara dan Dion Dicurigai Jadi Motif Kematian Diplomat Arya Daru

Sama-sama Tugas di Kemenlu, Ucapan Vara dan Dion di GI Dicurigai Jadi Motif Kematian Diplomat Arya Daru

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Ist/Facebook Arya Daru Pangayunan
MOTIF KEMATIAN ARYA DARU - tangkapan layar cctv saat Daru bersama Vara dan Dion (Kiri). Foto Daru semasa hidup (kanan). Sama-sama Tugas di Kemenlu, Ucapan Vara di GI Dicurigai Jadi Motif Kematian Diplomat Arya Daru 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Komunikasi terakhir antara diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan dengan Vara dan Dion kini dicurigai. Isi perbincangan ketiganya disinyalir menjadi motif kematian Daru.

Pasalnya sejak bertemu Vara dan Dion di Grand Indonesia, gelagat Daru jadi tak biasa.

Ia sempat salah mengirim chat WhatsApp pakai handphone Samsung S22 Ultra.

Handphone tersebut kemudian langsung tidak aktif saat itu juga.

Kemudian Daru tiga kali ganti tujuan saat naik taksi.

Ia bahkan berlari ketika masuk ke Gedung Kemenlu di Jalan Pejambon, Jakarta Pusat.

Bahkan istrinya, Meta Ayu Puspitantri begitu khawatir setelah handphone Daru tidak aktif.

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Yusuf Warsyim mengatakan bahwa Daru tidak pernah menceritakan soal pekerjaannya pada Pita, istrinya.

"Karena yang kita dapat dari keluarga, jarang menceritakan tentang pekerjaannya termasuk ke istri," katanya.

Menurut Yusuf, guna menggali motif kematian Daru, polisi mesti mendalam keterangan dari Vara dan Dion.

"Siapa D teman di GI itu, siapa F. Kalau penyelidikan melalui motif memang itu harus digali terus. Yang menjadi catatan kami kemarin itu ada yang tidak hadir kan sebagai saksi, kalau gak salah. Apakah D ini yang dimaksud belum hadir," katanya.

Yusuf mengungkap Vara dan Daru sama-sama bekerja di Kemenlu.

Baca juga: Kecurigaan Mantan Detektif ke Vara dan Dion di Kasus Arya Daru, Yakin Terkait dengan Tugas Diplomat

"F yang dimaksud kalau itu F disebutkan oleh Dirreskrimum yang bernama Vara. Vara itu kan ditanyakan, itu kan rekan di Kemenlu. Vara ini yang ada di F ini ya Vara, cuma D ini (siapa), penting itu," katanya.

Termasuk handphone S22 Ultra yang hingga kini tak diketahui keberadaannya.

Hasil pemeriksaan, handphone tersebut terakhir aktif di Grand Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

"Termasuk apabila ditemukan handphone yang terakhir digunakan yang ada di TKP itu kan handphone yang aktif selesai tahun 2022. Sejak itu kan udah HP yang digunakan terakhir, bisa jadi petunjuk ada di handphone itu dan itu bisa menjelaskan motif itu tadi," katanya.

Baca juga: Memar Janggal di Lengan Kanan Diplomat Arya Daru, Diragukan Jika Akibat Panjat Tembok Rooftop

Sebab menurut Yusuf jika memang menduga Daru tewas dibunuh, bisa pula ditelusuri motifnya lebih dulu.

"Ketika kita kita menduga pembunuhan, motifnya apa dulu. Mengapa almarhum dibunuh, motifnya apa ? pekerjaan ? pribadi ? Misalnya kan begitu. Bisnia ? atau memang orang tidak suka saja. Maka dalam pengumpulan fakta dikumpulkan ada fakta ancaman tidak berdasarkan analisi digital forensik tidak mendapatkan itu, tapi bagaiamana dengan handphone yang belum ditemukan, itu, barang kali ada petunjuk yang bisa menjelaskan pada motif," katanya.

Termasuk soal pekerjaan Arya Daru Pangayunan yang bertugas sebagai diplomat muda pada Direktorat Perlindungan WNI di Kemenlu.

"Termasuk motif pekerjaan, artinya penyelidik perlu menggali lagi apa sejauh ini selama hidup sebagai seorang suami tidak pernah menceritakan permasalahn pekerjaannya," katanya.

Mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno juga merasa janggal dengan keberadaan handphone Daru.

"Motif HP jatuh, HP diambil orang, HP dibuang itu kalau HP dibuang pasti ada motif, HP kan harganya mahal bukan kita katakan beliau gak bisa beli, ada sesuatu ini HP bikin saya susah," katanya.

Praktisi Hukum dan HAM Nicholay Aprilindo bahkan mengatakan sebenarnya tas belanja yang ditinggal Daru di lantai 12 Gedung Kemenlu berisi barang penting.

"Ditemukan di dalam tas kertas itu handphone sekali pakai dan GPS, itu tidak diungkap. Hilang," katanya.

Bahkan menurutnya dalam laptop Daru terdapat data lengkap mengenai sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Di dalam laptop itu ada data-data by name by addres tentang sindikat TPPO. Ada (sumber) informasi, A1," katanya.

 Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved