Kebersamaan Diplomat Arya Daru dengan Dion di Grand Indonesia, 1 Jam 22 Menit Pisah dengan Vara

Setelah dari situ, Daru baru kembali terekam CCTV ketika hendak mengantre taksi.

20.44 WIB : Berdasarkan CCTV terlihat korban antri taxi Blue Bird dengan membawa tas gendong dan tas belanja.

Dalam CCTV Daru tampak berjalan sendiri, tanpa ada Dion dan Vara.

21.18 WIB : Berdasarkan CCTV terlihat korban antri taxi Blue Bird korban membawa tas gendong dan tas belanja sesuai dengan keterangan saksi bahwa korban salah mengirim pesan WhatsApp.

Baca juga: Taktik Diplomat Arya Daru Usai Salah Kirim Chat, Hilangkan Jejak di Kamar Kos, Bikin Istri Curiga

Kombes Wira Satya Triputra menjelaskan polisi sudah mengundang 26 orang untuk memberi keterangan sebagai saksi kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan.

"Namun masih ada dua belum kesempatan hadir," kata Wira.

Kombes Wira Satya Triputra merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1996. Selama menjadi Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Wira sudah menangani sejumlah kasus.

Mulai dari penemuan mayat lelaki di Kali Belasi 2024, kasus judi online yang melibat pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), lalu Wira juga mengusu kasus pembunuhan aktor Sandy Permana oleh Nanang Gimbal.

Baca juga: Diplomat Arya Daru Gelap-gelapan di Kamar Kos Sampai Bikin Istri Resah, Diketuk Tak Bersuara

Ia tak mengungkap sosok dua saksi yang tak hadir tersebut.

"Belum tahu (alasannya). Kita tanya nanti," kata Wira.

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Yusuf Warsyim juga turut mempertanyakan sosok dua saksi yang tak hadir tersebut.

Dia menduga, dua saksi ini satu di antaranya adalah Dion.

"Siapa D teman yang di GI itu ? siapa V ? Kalau teknik penyelidikan melalui motif memang itu harus digali terus. Yang menjadi catatan kami kan kemarin itu ada yang tidak hadir kan sebagai saksi," kata Yusuf.

"Apakah D ini yang dimaksud belum hadir. kami memahaminya 24 sebelum rilis saksi, ternyata 26," tambahnya.

Yusuf Warsyim merupakan alumni Fakultas Dakwah dan Komunikasi Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Stambuk. Dia dilantik menjadi anggota Kompolnas pada November 2024 untuk periode sampai 2028.