Prada Lucky Namo Dituduh Penyimpangan, Ibunya Berlutut ke Pangdam IX/Udayana Memohon Tak Ada Fitnah

Prada Lucky Namo Dituduh Penyimpangan, Ibunya Berlutut Pada Pangdam IX/Udayana : Jangan Ada Fitnah Lagi

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TikTok Lucky Namo/Antara
KEMATIAN PRADA LUCKY NAMO - Tangkapan layar saat Prada Lucky Namo lulus TNI dan peluk ibu Sepriana Paulina Mirpey (KIRI). Sepriana Paulina Mirpey berlutut pada Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto. Prada Lucky Namo Dituduh Penyimpangan Sampai Disiksa Senior 

Sepriana mengatakan hanya bisa berharap meminta keadilan pada pemimpin tertinggi di TNI.

"Terus saya mau berteriak sama siapa, Harapan saya hanya bapak Pangdam, Panglima, Bapak Presiden, saya mohon semua pelaku tidak pandang bulu semuanya ditindak," katanya.

Baca juga: Sosok Senior yang Disebut Prada Lucky Sebelum Tewas, Ternyata yang Pukuli Korban Saat Sedang Sakit

Ia bahkan mengungkap skenario di balik kematian Prada Lucky Namo.

"Itu ada skenario sehingga anak saya sampai dibuat seperti itu. Saya diputus kontak seorang ibu dengan anak diputus kontak sakit bapak. Saya ke sana dia keadaan koma," katanya.

Sementara Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto menerangkan kini 20 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian Prada Lucky Namo

"20 tersangka yang sudah ditahan dan kemudian akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan selanjutnya," katanya.

Baca juga: Terungkap Kehidupan Kelam Prada Lucky Namo Selama di Markas, Pernah Dihukum Senior Perkara Masak

Mayjen TNI Piek Budyakto merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1991. Ia menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana sejak Maret 2025 sesuai dengan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/333/III/2025.

Sebelum menjadi Pangdam, ia menjabat sebagai Dirjen Potensi Pertahanan (Potihan) di Kementerian Pertahanan (2024–2025). Sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Sahli Bidang Ekonomi Kemhan (2023–2024), Kasdam V/Brawijaya (2022–2023), Aslog Kaskostrad (2020–2022), dan menempati berbagai posisi di Makostrad dan Mabesad.

Menurutnya ada satu orang perwira yang menjadi tersangka dalam kasus kematian Prada Lucky Namo.

"Ada satu orang perwira," katanya.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengungkap motif di balik kematian Prada Lucky.

Menurutnya Lucky disiksa bukan karena ada penyimpangan seksual.

Ia mengatakan kekerasan terhadap Lucky Namo berawal dari kegiatan pembinaan prajurit TNI.

"Motif saya sudah sampaikan semuanya atas dasar pembinaan. Kegiatan ini terjadi semuanya pada dasarnya pelaksanaan pembinaan kepada prajurit," katanya.

Namun proses pembinaan justru membuat Prada Lucky Namo kehilangan nyawa.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved